Pilpres 2019
Prabowo - SBY Memanas, Ini 3 Fakta Sandiaga Uno Jadi Cawapres, PKS Dapat Kursi Wagub DKI
Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi.
Jika Gerindra, PKS dan PAN berkoalisi, maka cukup untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres di Pilpres. Dimana Suara Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen), Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen), dan Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen).
Untuk diketahui Ketentuan ambang batas pencapresan presidential threshold (PT) 20 persen.
Diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief bahkan dengan keras menyatakan kekecewaanya terhadap kubu Prabowo.
Andi menyebut Prabowo Jenderal Kerdus karena lebih mementingkan uang daripada partai.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS," dikutip dari akun Twitter Andi Arief, Rabu malam (8/8/2018).
Saat dikonfirmasi Andi Arief membenarkan tulisannya tersebut. Ia mengaku kecewa karena Prabowo lebih mementingkan uang daripada perjuangan.
"Bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 M menjadi pilihannya untuk Cawapres. benar-benar jenderal di luar dugaan," katanya
Hatta Rajasa Mendadak Temui SBY Tadi Malam, Gara-gara 'Jenderal Kardus'?
Hubungan Partai Gerindra dengan Partai Demokrat memanas bahkan koalisi yang akan dibangun untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 terancam bubar.
Hal ini setelah pernyataan mengejutkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Prabowo Subianto sebagai "jenderal kardus".
Andi juga menyebut, rencana Prabowo ke kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Raqbu malam ini batal, karena ditolak.
Di tengah situasi yang memanas itu, mantan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa tampak menyambangi kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, Rabu (8/8/2018) malam.
Mengendarai sedan berwarna hitam, Hatta yang juga besan SBY ini enggan turun dari mobilnya dan langsung masuk ke dalam rumah.
Selang beberapa waktu, sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat berkumpul di rumah ketua umum mereka.
Tampak di rumah SBY, Sekjen Hinca Panjaitan, Ketua DPP Demokrat Imelda Sari K, Wakil Ketua KPP Boyke Novrizon dan pengurus lainnya.
"Saya tidak tahu. Saya diminta segera datang oleh Pak SBY," jelas Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang juga datang malam itu.
Belum ada pernyataan resmi dari Demokrat mengenai dipanggilnya pengurus ke kediaman SBY.