Disuntik Dana 9 M Perbulan, Ini 10 Fakta Light Rail Transit (LRT) Palembang Mengapa Sampai Mogok

kumpulan fakta LRT mengapa sampai mogok. LRT semula memakan biaya sekitar Rp 12 T Tapi Biaya ditekan jadi Rp 10,9 T

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
https://ekonomi.kompas.com/
Kereta LRT Palembang saat berada di pelabuhan Boombaru Palembang. (Dokumen KOMPAS.com/ Aji YK Putra) 

SRIPOKU.COM - Light Rail Transit (LRT) Palembang alias kereta api ringan yang dibangun untuk menunjang event Asian Games 2018 resmi beroperasi sejak, Rabu (1/8/2018).

Selain untuk mengurai kemacetan, pengoperasian LRT ini untuk mendukung mobilitas penonton, atlet, dan official Asian Games yang digelar pada 18 Agustus-2 September 2018.

Namun sayangnya, baru sehari digunakan penuh oleh masyarakat LRT Palembang mogok

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Palembang disebut sebagai penyebab LRT berhenti beroperasi ditengah jalan.

Kurang lebih 2 kilometer dari stasiun bandara kereta tidak menunjukan tanda-tanda akan bergerak.

Suasana LRT yang diserbu oleh masyarakat Palembang hari pertama dibuka untuk umum, Rabu (1/8/2018)
Suasana LRT yang diserbu oleh masyarakat Palembang hari pertama dibuka untuk umum, Rabu (1/8/2018) (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

Banyak warga panik apalagi naik LRT merupakan pengalaman baru sebagian besar masyarakat Palembang. 

"Nah mogok kereta Kito, dak jalan-jalan ini (Nah mogok kereta kita, gak jalan-jalan ini)," ujar Habsah penumpang LRT tujuan bandara.

Menurut salah satu teknisi, si ular besi atau kereta api ringan tersebut, kejadian kereta mogok ini baru pertama kali terjadi.

Menurutnya selama uji coba tidak pernah ada gangguan teknis yang mengakibatkan kereta berhenti beroperasi.

"Baru kali ini kejadian berhenti, mungkin selama ini uji coba tidak pernah hujan, sekarang justru hujan," ujarnya.

Wajah gusar juga ditunjukan oleh penumpang yang memiliki tujuan bandara untuk lanjut melakukan penerbangan.

Rudi (38) mengaku jadwal penerbangannya pukul 02.30, dirinya bertujuan ke Bandara dengan menumpang LRT yang telah dijadwalkan akan sampai pada pukul 13.44.

"Saya pikir bakal sesuai jadwal kalau begini ya saya ketinggalan pesawat," bebernya bingung.

Tak ayal, kejadian mogoknya kereta membuat sejumlah warga yang sudah membeli tiket jadi kecewa. 

Satu trainset LRT saat tengah bersiap memasuki stasiun Bumi Sriwijaya Palembang.
Satu trainset LRT saat tengah bersiap memasuki stasiun Bumi Sriwijaya Palembang. (Ist)

Penumpang yang ingin naik dari stasiun bandara gigit jari ketika petugas stasiun memberi pengumuman, yang mengatakan stasiun berhenti berhenti beroperasi untuk sementara waktu akibat gangguan teknis.

"Kepada seluruh penumpang yang ingin menaiki stasiun LRT, mohon maaf saat ini sedang terjadi gangguan teknis sehingga semua rangkaian kereta hati ini berhenti dioperasikan," saut suara petugas dari mesin pengeras suara.

Para penumpang yang sudah duluan membeli tiket dan antri melakukan protes di depan loket tiket.

Antrian yang sebelumnya lurus rapih menjadi pecah akibat para penumpang yang meminta kejelasan.

"Cak mano dek kami nih lah nunggu dari siang nak naik, dak mungkin batal," ujar Ria warga Kota Palembang.

Kekecewaan warga yang sama ditunjukan ketika menanti kejelasan pengoperasian LRT.

Tiwi yang berangkat bersama kedua anak dan kedua orang tuanya juga mengaku kecewa akibat kereta LRT tidak dapat melayani rute balik.

"Susah nian, kendaraan Kito di Jakabaring, dari bandara dak operasi. Padahal kalau sesuai rencana nak Balek lagi ke Jakabaring naik LRT, terpaksa nyari alternatif lain," bebernya.

Ternyata, ada sebab lain yang membuat LRT mogok. Bukan Karena hujan, tapi ada sebab lain. 

Namun, sebelum mengetahui sebabnya setidaknya ada 10 fakta tentang ular besi di Palembang ini. 

(Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

1. LRT Palembang ini memiliki panjang lintasan sekitar 23,4 km yang menyambungkan Depo Jakabaring hingga stasiun Palembang Icon. Nantinya LRT akan melintasi total sekitar 13 stasiun dan memiliki 1 depo.

2. LRT Palembang didesain menggunakan konstruksi jalur layang atau yang disebut dengan elevated track dengan lebar 1067 mm yang dilengkapi dengan third rail sebagai power supply.

3. LRT Palembang menggunakan tenaga listrik yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar 9 miliar per bulannya. LRT Palembang disupport oleh 9 gardu listrik. Tenaga listrik dipilih karena dianggap lebih efisien, lebih mudah dalam perawatan dan juga lebih ramah lingkungan.

4. Proyek ini Untuk 2 tahun pertama akan mendapatkan subsidi dari pemerintah supaya masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke LRT Palembang.

(Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

5. Dengan beroperasinya LRT Palembang, diperkirakan akan terjadi perpindahan pengguna jalan sekitar 50 persen.

6. Hadirnya LRT Palembang ini dapat memangkas waktu serta jarak tempuh perjalanan dari bandara sampai dengan Jakabaring Sport Center. Normalnya jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam sampai dengan 2 jam, tetapi dengan menggunakan LRT ini jarak tersebut bisa dipangkas hingga menjadi 30 sampai 40 menit perjalanan saja.

7. LRT Palembang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Juli 2018 sekaligus dioperasikan untuk menyambut peralatan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di dua kota, Jakarta dan Palembang.

Interior kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini,  Rabu (1/8/2018).  (Nurseffi/Liputan6.com)

8. Dengan Pembangunan selesainya pembangunan LRT Palembang, akan menjadi salah satu ikon di Sumatera Selatan bahkan di Indonesia sebagai LRT pertama di tanah air.

9. Pembangunan LRT Palembang dimulai sejak Oktober 2016 dan dapat diselesaikan pada Juli 2018 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

10. Proyek LRT Palembang semula diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 12 triliun. tetapi, setelah dilakukan beberapa tinjauan ulang, biaya pembangunannya dapat ditekan menjadi Rp 10,9 triliun rupiah.

PPK LRT BANTAH ADA MASALAH

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Light Rail Transit (LRT) Palembang, Suranto membantah kejadian mogoknya kereta akibat adanya masalah serius pada saat pengoperasiannya. Menurutnya, kejadian tersebut hanya karena pintu LRT yang bermasalah.

"Nggak ada masalah cuma pintu saja, sekarang sudah beroperasi kek semula. Ramai banget ini. Udah normal lagi," ujar Suranto.

Sebelumnya, Suranto sempat mengungkapkan jika LRT terjadi kerusakan maka secara garis besar maka kereta akan didorong atau ditarik menggunakan rangkaian yang lain menuju stasiun terdekat.

"Untuk kereta mogok karena listrik padam juga terdapat beberapa skenario penanganan. Kalau kereta mogok akan didorong kereta lain. Sementara penumpang di evaluasi lewat walk way," ujarnya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Sekreatis Kabinet, Pramono Anung saat melihat kondisi LRT Asean Games di PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Selasa ( 29/5/2018) sore.(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Sekreatis Kabinet, Pramono Anung saat melihat kondisi LRT Asean Games di PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Selasa ( 29/5/2018) sore.(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi) ()

Sementara, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri membenarkan omongan Suranto. Menurutnya, kejadian tersebut bukan kejadian yang besar melainkan, hanya karena pintu yang tidak bisa terbuka. Dirinya pun bahkan mengungkapkan saat ini kondisi LRT sudah normal kembali.

Zulfikri pun menambahkan dari dua kereta yang beroperasi hari ini nantinya akan ditambah pada tanggal 10 menjadi 7 trainset sehingga arus mobilitas LRT lebih cepat.

"Kita masih menggunakan 2 trainset jadi kedatangan kereta masih per 1 jam. Nanti tanggal 10 sudah akan beroperasi semua, sehingga yang akan datang kereta datangnya per 30 menit," ungkapnya. 

Berikut data dan fakta tentang LRT Palembang:

Jumlah rangkaian satu train set: tiga kereta

Kapasitas angkut satu train set: 130 tempat duduk, 404 berdiri, total 534 penumpang

Sumber tenaga: listrik 750 VDC

Kecepatan maksimal: 100 km per jam

Kecepatan yang diizinkan: 85 km per jam

Produsen: PT INKA

Jam operasi: 04.00 sampai 22.00 WIB (18 jam per hari)

Jarak antar keberangkatan: 20 menit

Jumlah perjalanan: 108 perjalanan per hari, dilayani 6 train set

Lama pemberhentian: 40 detik di setiap stasiun antara, 5 menit di bandara dan stasiun akhir

Waktu perjalanan: 50 menit dari Stasiun Bandara menuju Stasiun akhir DJKA dengan pembatasan kecepatan

Panjang rute: 23,4 km

Pemberhentian: 13 stasiun

Lebar jalan rel: 1.067 mm. 

(Sripoku.com/Candra)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved