Berani Tantang Murka Indonesia, Kapal Induk Inggris Sampai Kaget Setengah Mati Disergap Prajurit TNI

Semua masyarakat Indonesia sepertinya wajib bangga dengan kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang begitu gigih berlatih

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Kapal Selam RI Alugoro 

SRIPOKU.COM - Semua masyarakat Indonesia sepertinya wajib bangga dengan kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang begitu gigih berlatih demi mengamankan kedaulatan bangsa. 

Bukan satu dua, sudah banyak cerita bagaimana prajurit TNI berhasil melibas lawan hingga menggentarkan mental musuh. 

Mulai dari mengusir kapal perang malaysia hingga cerita heroik prajurit yang tertembak malah mampu menghabisi 83 musuh.

Tapi tahukah, tanggal 1 Oktober 1963 hingga 2 Februari 1964, konfrontasi Indonesia dengan Malaysia sedang panas-panasnya.

Baca: Disebut Pasukan Neraka Inilah 4 Pasukan Elit Paling Mengerikan di Dunia & Latihan Paling Sadis

Baca: Dikenal Mahal, Berikut 8 Selebriti yang Sering Gunakan Tas Hermes, No 6 Ternyata Lelaki!

Lawan Indonesia dalam konfrontasi itu bukan hanya dengan Malaysia saja.

Namun juga negara persemakmuran Britania Raya macam Inggris, Australia dan Selandia Baru.

Saat itu pihak Angkatan Laut Indonesia (ALRI) mengetahui bahwa Inggris akan mengirimkan armada kapal Induk untuk memperkuat posisi mereka di semenanjung Malaysia.

Untuk itulah ALRI segera mengambil tindakan.

Dilancarkanlah operasi bersandi 'Kentjana' yang berinti pada unsur kapal selam.

Hasil gambar untuk <a href='https://palembang.tribunnews.com/tag/kapal-selam' title='kapal selam'>kapal selam</a> inggris

Maka pelaksana operasi itu adalah Satuan Kapal Selam, Korps Hiu Kencana.

Tujuan dilaksanakannya operasi Kentjana ialah mencegat armada kapal induk tersebut guna meruntuhkan moril para pelaut Inggris yang hendak menuju Malaysia dari Australia melalui selat Malaka.

Empat Kapal Selam milik Indonesia yakni, RI Pasopati, RI Tjandrasa, RI Alugoro dan RI Tjundamani kemudian dikerahkan untuk mencegat armada kapal Induk tersebut.

Saat itu belum ada maklumat perang secara resmi antara Inggris dan Indonesia, maka operasi itu lebih kepada psywar untuk para pelaut Inggris yang hendak izin melewati Selat Sunda atau Selat Lombok.

Baca: Kemarin Marah-marah Gegara Suporter, Kini Prilly Latuconsina Tuai Kritik Netizen Pamer Mulu!

Namun tetaplah pihak ALRI harus waspada karena yang lewat ialah iringan-iringan armada kapal induk yang akan digunakan di kemudian hari untuk berkonfrontasi dengan Indonesia.

Maka berangkatlah keempat kapal selam itu menuju kedua selat yang salah satunya akan dilewati oleh armada kapal induk Inggris.

HMS Victorious
HMS Victorious 

RI Pasopati dan RI Tjandrasa menjaga selat Sunda sedangkan RI Alugoro dan RI Tjundamani menjaga selat Lombok.

Rupanya armada kapal induk Inggris melewati selat lombok.

Ketika iring-iringan armada kapal Induk Ratu Elizabeth itu lewat maka muncullah secara tiba-tiba RI Alugoro dari dalam lautan.

Kemunculannya mengagetkan seluruh pelaut Inggris karena armada mereka tak bisa mendeteksi keberadaan RI Alugoro sebelumnya.

Jika mau bertindak nekat dan masa bodoh bisa saja kapal induk Inggris ditorpedo sampai tenggelam oleh satuan kapal selam ALRI saat itu.

Baca: Kisah Prajurit TNI Tanpa Teknologi Canggih Permalukan Tentara Amerika Cuma dengan Buah Durian

Baca: Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Ditakuti Navy Seal AS, Punya Satuan Elite Operasinya Misterius

Hasil gambar untuk RI Alugoro

RI Alugoro kemudian memberikan isyarat optis 'Bon Voyage' (Selamat berlayar) kepada kapal Induk Inggris HMS Victorious yang dijawab oleh mereka 'Thank you, same to you.'

Akibat aksi pencegatan itu armada kapal selam Indonesia menjadi momok menakutkan bagi negara-negara Asia Tenggara dan Australia karena bisa saja kapal selam Indonesia muncul secara tiba-tiba tanpa terdeteksi di perairan negara mereka.

Sedangkan untuk para pelaut Inggris, hal itu menjadi pukulan moril yang terbilang lumayan bagi mereka sebagai 'pemanasan' sebelum Inggris terlibat dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved