Berita Palembang
Dini Hari Malam Ini Terjadi Gerhana Bulan Total Diiringi Cahaya Planet Mars 4 Kali Lebih Terang
Saat puncak gerhana itu berlangsung, jarak bumi-matahari lebih dekat hanya sekitar 184 ribu km daripada saat aphelion.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
SRIPOKU.COM, SURABAYA - Sabtu (28/7/2018) dini hari malam ini, fenomena gerhana bulan total atau Blood Moon akan kembali terjadi.
Semua orang di belahan bumi Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana bulan total dengan fase totalitas terlama sepanjang abad terakhir.
Hal tersebut disampaikan oleh pakar fisika teori Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo.
Fenomena alam kali ini merupakan fenomena langka untuk masa hingga 100 tahun ke depan.
Pria yang akrab disapa Bintoro ini mengatakan, fase totalitas gerhana bulan kali ini akan berlangsung selama 103 menit.
Diperkirakan, fase penumbra akan mulai terlihat pada 00.14 dini hari.
"Gerhana sebagian akan nampak sejak 01.24, sedangkan gerhana total mulai terlihat pada 02.30 dan akan berakhir setelah waktu salat subuh. Gerhana ini sebenarnya akan berakhir pada 06.28, tetapi sudah tidak dapat diamati karena posisi bulan sudah tenggelam,” terang Bintoro Anang Subagyo pakar fisika teori Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (27/7/2018)
Berdasarkan siklus, gerhana bulan dengan fase totalitas terlama akan kembali terjadi pada 9 Juni 2123 dengan durasi 106 menit tambahnya.
Hal ini serupa dengan Super Blue Blood Moon pada Januari lalu, yang akan kembali terulang 100 tahun kemudian.
“Ini merupakan kali kedua fenomena gerhana bulan langka yang mampu diamati di Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, durasi waktu yang cukup panjang ini dikarenakan lintasan bulan pada saat itu hampir mendekati garis tengah lingkaran bayangan gelap (umbra) bumi, sehingga bulan akan berada dalam bayangan tersebut dalam waktu yang relatif lebih lama.
Fenomena aphelion, yaitu bumi berada pada titik terjauh dari matahari yang terjadi bulan Juli ini juga diduga menjadi penyebabnya.
"Saat puncak gerhana itu berlangsung, jarak bumi-matahari lebih dekat sekitar 184 ribu km daripada saat aphelion, atau menjadi sejauh 151,8 juta km," tutur Bintoro.
Layaknya gerhana bulan pada umumnya, ia mengatakan, gerhana dini hari nanti dapat disaksikan dengan mata telanjang.
"Tidak perlu menggunakan kaca mata seperti saat gerhana matahari," ucapnya.
Dengan demikian, ia berharap, masyarakat di Indonesia, terutama di Surabaya tidak melewatkan fenomena alam langka ini.
Jadwal Live Streaming Lengkap
Peristiwa gerhana bulan total atau Blood Moon memang layak untuk dinantikan pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu 28 Juli 2018.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menggelar live streaming pengamatan Gerhana Bulan Total (GBT) pada Sabtu 28 Juli 2018.
Masyarakat bisa menyaksikan fenomena itu melalui laman resmi BMKG.
BMKG melakukan pengamatan GBT dari 20 titik.
Sejumlah titik pengamatan antara lain dari Banda Aceh, Padang Panjang, Tangerang, Jakarta, Bandung, hingga Jayapura.
Kemudian ada dari Denpasar, Kupang, Gowa, Makassar, hingga Mataram.
Menurut BMKG, GBT 28 Juli 2018 akab berlangsung 103 menit dan terlama di abad ini.
Fenomena itu bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Berikut jadwal lengkap pergerakan gerhana bulan total 28 Juli 2018.
Gerhana mulai pada pukul 00.13 WIB.
Gerhana sebagian mulai pada pukul 01.24 WIB.
Gerhana total dimulai pada pukul 02.29 WIB.
Puncak gerhana dimulai pada pukul 03.21 WIB.
Gerhana total berakhir pada pukul 04.13 WIB.
Gerhana sebagian berakhir pada pukul 05.19 WIB.
Sedangkan gerharana benar-benar berakhir pada pukul 06.30 WIB.
Di samping Gerhana Bulan, Ada Planet Mars yang Muncul 4 Kali Lebih Terang dari Biasanya
Jika gerhana bulan terlama belum cukup membuat mu puas masih ada planet Mars yang akan muncul lima kali lebih terang dari biasanya.
Gerhana bulan akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018) dini hari.
Kepala Humas Planetarium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo, mengatakan di samping terjadinya gerhana matahari akan muncul planet Mars.
Ia menerangkan kemuculan planet Mars saat gerhana bulan akan lebih terang dari biasanya.
Bahkan keterangan cahaya dari planet Mars akan lebih terang sejak 2003.
"Gerhana bulan sekarang ini bersamaan dengan Planet Mars yang terlihat cukup jelas di sampingnya nanti cukup terang begitu gerhana, Mars juga terlihat di sampingnya," kata Eko seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribun Jakarta, Jumat (27/7/2018).
"Dan posisi Mars itu besok menurut astronomi kami paling terang sejak 2003, jadi nanti terlihat jelas bahkan lebih terang dari Jupiter," ujar Eko.
Eko menambahkan bahwa gerhana bulan akan berlangsung selama satu jam 43 menit.
Proses awal hingga akhir akan berlangsung selama enam jam.
Puncak gerhana bulan akan terjadi pada pukul 02.30 WIB sampai 04.13 WIB, Sabtu.
"Kalau dibilang lama cukup lama karena satu jam lebih yang totalnya ya."
"Tapi kalau dari awal proses gerhana itu ada 6 jam lebih karena mulai pukul 00.14 sampai 06.28," kata Eko.
Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Gerhana Bulan Total Juli 2018 Bakal Ada Dini Hari Nanti, Pakar Fisika ITS Ungkap Cara Menyaksikannya.