Idul Fitri 1439 H
Mengintip Tradisi Lebaran 5 Kota di Nusantara, No 5 Grebek Syawal
Tradisi lebaran unik dari 5 kota di Indonesia yang dihimpun dari berbagai sumber.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Indonesia memang dipenuhi oleh beragamnya suku dan budaya.
Oleh karena itu di negara Indonesia ini kaya akan begitu banyak tradisi.
Termasuk dalam merayakan Lebaran.
Masyarakat muslim di tiap wilayah nusantara memiliki cara dan tradisinya masing-masing dalam merayakan Idul Fitri.
Tak jarang dari tradisi-tradisi lebaran tersebut ada beberapa diantaranya yang sangat unik dan tak bisa dijumpai di tempat-tempat lain.
Baca: Sempat Sebut Suami Tak Adil, Kedua Istri Kiwil Kompak di Hari Lebaran, Akur?
Nah berikut ini tradisi lebaran unik dari 5 kota di Indonesia yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Menjamu tamu di Jayapura, Papua
Saat perayaan Idul Fitri, makan bersama merupakan tradisi yang sangat melekat dengan masyarakat Indonesia.
Di Jayapura, Papua, ada tradisi makan-makan unik yang disebut menjamu tamu.
Saat lebaran tiba, masyarakat Muslim Jayapura biasanya akan berkunjung ke rumah kerabat atau keluarga.
Nah, setiap berkunjung ke satu rumah, tiap tamu diharuskan untuk menyantap makanan atau hidangan khas lebaran yang telah disiapkan oleh si tuan rumah.
Jika tidak makan, maka tamu tersebut dianggap tidak sopan dan tidak menghargai tuan rumah.
Baca: Mau Rayakan Lebaran, Warga Palembang Kena Macet di Simpang 4 Jalan Pangeran Ayin (FOTO)
2. Festival Meriam Karbit di Pontianak, Kalimantan
Di Pontianak, perayaan lebaran dimeriahkan dengan adanya festival meriam karbit.
Festival ini telah dilakukan secara turun-temurun sejak lebih dari dua abad lalu.
Meriam karbit adalah meriam besar yang terbuat dari kayu dengan diameter lebih dari 30 sentimeter.
Meriam ini akan dinyalakan di tepian Sungai Kapuas saat hari raya Idul Fitri tiba.
Baca: Gubernur Alex Noerdin Ajak Masyarakat Sumsel Lupakan Perselisihan dan Perbedaan
3. Binarundak di Motoboi Besar, Sulawesi
Di Motoboi Besar, Sulawesi Utara terdapat sebuah tradisi perayaan Idul Fitri yang bernama binarundak.
Binarundak adalah tradisi memasak nasi bersama-sama yang diselenggarakan hingga 3 hari lamanya.
Dalam binarundak masyarakat bersama-sama memasak nasi bernama nasi jaha yang dimasukkan ke dalam batang-batang bambu berlapis daun pisang.
Nasi bambu tersebut kemudian dibakar.
Menariknya, proses pembakaran bambu dilakukan di lapangan atau jalanan.
Nasi jaha yang telah matang akan dinikmati masyarakat dan perantau yang pulang kampung secara bersama-sama.
Binarundak bukan sekadar ritual hari raya, melainkan juga ajang untuk menjalin tali silaturahmi antarwarga masyarakat.
Baca: Unggah Foto Bersama Ortunya, Felix Siauw Tulis Ungkapan Menyentuh Hingga Minta Doa Hidayah
4. Perang Topat di Lombok Barat, NTB
Di Pulau Lingsar, Lombok Barat ada tradisi lebaran unik yang disebut perang topat.
Perang topat merupakan tradisi saling melempar ketupat yang dilakukan sekitar satu minggu setelah Idul Fitri.
Masyarakat Muslim setempat percaya bahwa dengan melakukan perang topat, doa-doa yang mereka panjatkan akan dikabulkan.
5. Grebeg Syawal di Yogyakarta
Masyarakat Yogyakarta juga punya tradisi unik untuk merayakan lebaran yang dinamakan grebeg syawal.
Dalam grebeg syawal, bahan-bahan makanan seperti sayur-mayur dan hasil bumi lainnya dibuat menjadi gunungan.
Gunungan tersebut kemudian akan diarak dan didoakan di Masjid Gede Keraton Yogyakarta.
Selanjutnya dengan kawalan para prajurit keraton, gunungan akan diperebutkan oleh masyarakat.
Tradisi ini diselenggarakan tiap 1 syawal dan diyakini oleh masyarakat Yogyakarta mampu membawa ketentraman dan keberkahan.
Baca: Tinggalkan Promo Film, Begini Romantisnya Boy William, Saat Rayakan Ultah Pacarnya di New York
Berbagai sumber
