Jangan Lupa, Lakukan 7 Amalan Sunnah ini Di Hari Raya Idul Fitri, Nomor 5 Sering Lalai
dikarenakan pada hari raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada hari Jum'at yang mana hari Jum'at merupakan hari yang Istimewa
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Besok, 15 Juni 2018 akan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H.
Umat muslim mulai bergembira menyambut datangnya hari raya Idul Fitri ini setelah selama 1 bulan berpuasa.
Di Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan terasa sangat berbeda daripada tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan pada hari raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada hari Jum'at yang mana hari Jum'at merupakan hari yang paling baik daripada hari-hari yang lain.
Karena hari Raya Tahun ini jatuh pada hari Jumat, maka lakukanlah amalan-amalan berikut ini yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW:
1. Bangun pagi

Disunnahkan bangun pagi-pagi sekali karena agar kita lebih mempersiapkan segala suatu untuk berbagai keperluan hari raya, seperti mempersiapkan keperluan untuk shalat Idul Fitri agar datang lebih cepat dan tepat waktunya.
2. Mandi Pagi
Mandi Pagi disini adalah mandi sebelum berangkat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

“Dari Malik dari Nafi’, ia berkata bahwa Abdullah bin Umar dahulu mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke mushalla (lapangan).” (HR. Malik)
Dalam atsar lain dari Zadzan, seseorang bertanya kepada ‘Ali radhiallahu ‘anhu tentang mandi, maka ‘Ali berkata: “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Ia menjawab: “Tidak, mandi yang itu benar-benar mandi.” Ali radhiallahu ‘anhu berkata: “Hari Jum’at, hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Idul Fitri.” (HR. Al-Baihaqi, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa`, 1-176-177))
3. Memakai pakaian yang terbaik
Ada riwayat dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُبَّةٌ يَلْبَسُهَا لِلْعِيْدَيْنِ وَيَوْمِ الجُمُعَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, 1765)
4. Makan sebelum Shalat Idul Fitri

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad)
5. Bertakbir dimulai dari rumah menuju tempat shalat Idul Fitri
Bertakbir yang dimulai dari rumah hingga menuju ke tempat shalat Idul Fitri ini sering diabaikan oleh umat muslim.
Mereka hanya berjalan dari rumah menuju ke tempat yang dituju untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dengan bercanda dan tanpa bertakbir.
Padahal Allah telah memerintahkan kepada kita untuk memperbanyak takbir apabila puasa Ramadhan kita telah sempurna.
Seperti firman Allah berikut:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadanya, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185).
Dan begitu juga dengan nabi kita Muhammad SAW yang jika keluar rumah hendak shalat pada hari raya Idul Fitri, Beliau selalu bertakbir hingga sampai ke tempat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.
6. Saling Mengucapkan Selamat (At-tahniah)
Ucapannya “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).
Ucapan seperti itu sudah dikenal di masa salaf dahulu.
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” (Fath Al-Bari, 2: 446)
7. Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di hari ied (ingin pergi ke tempat shalat, pen.), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang. (HR. Bukhari, no. 986).
Itulah 7 amalan yang disunnahkan untuk dilakukan di Hari Raya Idul Fitri yang semoga membawa manfaat bagi kita.