Ramadan 2018

Ingin Raih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar ? Jangan Lewatkan Amalan-amalan ini

Dalam bulan Ramadan, malam Lailatul Qadar merupakan sebuah momen yang dinanti-nanti umat muslim.

IST
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM -- Dalam bulan Ramadan, malam Lailatul Qadar merupakan sebuah momen yang dinanti-nanti umat muslim.

Malam Lailatul Qadar biasa disebut sebagai malam seribu bulan.

Malam ini sendiri berada di antara sepuluh malam terakhir bulan ramadan.

Pada saat Lailatul Qadar, malaikat akan turun ke bumi dan memberikan rahmat serta mendoakan manusia.

Tak hanya itu, pada malam ini, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang tulus beribadah.

Saking istimewanya, lailatul qadar bahkan disebutkan dalam salah satu surat Al-Qur’an, yakni surat Al-Qadr.

ayat
ayat (NET)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala uuusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “(Al-Qadr: 1-5)

===

Ibadah yang biasa dilakukan pada malam ini adalah salat lailatul qadar.

Salah satu karunia Allah SWT kepada kaum muslimin di malam-malam terakhir bulan Ramadhan adalah diadakannya Lailatul Qodr, suatu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Di malam ini pula ketetapan seorang hamba baik kehidupan, rezeki dan keberkahannya dituliskan oleh Allah swt hingga setahun berikutnya, malam yang seluruhnya adalah kebaikan dan diliputi oleh rahmat Allah swt.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah, yang sanadnya dihasankan oleh al Albani)

Karena itu kebiasan Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah menghidupkan sepuluh malam terakhir dari Ramadan dengan beritikaf, memperbanyak ibadah kepada Allah SWT dan menjauhkan diri mereka dari berbagai kebisingan dan tarikan-tarikan duniawi demi menggapai kebaikan dan keberkahan didalamnya, dan untuk bisa meraih Lailatul Qadar yang disediakan Allah SWT.

Imam muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata :

“Pada sepuluh terakhir bulan Ramadan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.”

Ilustrasi.
Ilustrasi. (NET)

 ===

Syeikh Hani Hilmi menyebutkan beberapa amalan yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir dari Ramadan, diantaranya :

1. Tidak tidur di malam-malam yang sepuluh itu.

Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghidupkan malam-malam yang sepuluh ini dengan melakukan solat tahajjud.

===

2. Membantu keluarga untuk beramal shaleh.

Didalam hadits Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat malam bersama mereka (kaum muslimin) pada malam 23 dan 25.

Disebutkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajak keluarga dan istri-istrinya pada malam 27 secara khusus.

Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi didalamnya Lailatul Qadar.

Sofyan Tsauriy mengatakan :

”Aku menginginkan jika telah masuk sepuluh hari terakhir melaksanakan solat malam dan bertahajjud didalam serta membangunkan keluarga dan anakna untuk melaksanakan shalat jika mereka sanggup melaksanakannya.”

===

3. Memperbanyak doa di malam-malam itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.

Aisyah berkata :

“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema’af mencintai kema’afan, maka ma’afkanlah daku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)

Sofyan Tsauriy berkata :

”Berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada melaksanakan solat. Dan jika dia membaca maka dia berdoa dan berharap kepada Allah SWT didalam doanya yang barangkali Allah SWT menyetujui permintaannya.

Memperbanyak doa lebih utama daripada melaksanakan solat yang tidak diperbanyak doa didalamny, namun jika dia membaca lalu berdoa maka itu baik.”

===

4. Mensucikan yang lahir dan batin.

Para salafusshaleh dahulu menganjurkan untuk mandi di setiap malam dari malam-malam yang sepuluh akhir Ramadan.

Diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian di malam-malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qadar didalamnya.

Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.

===

5. Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya..

Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qadar adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.

Imam Syafi’i berkata :

”Dianjurkan agar kesungguhanya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.”

Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (NET)

===

6. Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul (Fokus dalam beribadah kepada Allah)

ayat
(NET)

Artinya : ‘Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh konsentrasi. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.” (QS. Al Muzammil 8 – 9), artinya mengosongkan hatinya hanya untuk-Nya, meninggalkan debat, obrolan, ikhtilath yang tercela, mematikan HP, berbagai kesibukan dan hendaklah anda menyendiri dan berhias dengan munajat kepada Tuhanmu, berzikir dan berdoa kepada-Nya.

===

7. Mensensitifkan hati.

Cermatilah senantiasa niatmu karena niat seseorang lebih baik daripada amalnya, maka introspeksilah.

===

8. Renungkanlah bahwa kedudukanmu adalah sesuai dengan kadar kesungguhanmu.

Janganlah kamu tinggalkan satu pintu dari kebaikan kecuali kamu mengetuknya, sesungguhnya variatif didalam amal-amal ketaatan adalah obat dari kejenuhan seseorang.

===

9. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dengan disertai kesabaran.

===

10. Menyedikitkan perkataan.

Saya menyarankan agar menyedikitkan perkataan-perkataan di saat siang dan malam, hendaklah memperhatikan perkara-perkara ini, hendaklah diam (tidak berbicara) karena sesungguhnya siapa yang diam maka selamat.

===

11. Ingatlah bahwa ini adalah zaman berkompetisi maka janganlah engkau ridho dengan kegagalan.

Salah seorang dari mereka mengatakan,”…. Orang-orang telah sukses dengan ampunan, rahmat, pembebasan, pelipatgandaan amal-amal mereka dan mengharapkan surga sedangkan engkau tetap di tempatmu dengan terbelenggu oleh berbagai kesalahan.”

Tidak dan tidak mungkin engkau rela, karena itu bersungguh-sungguhlah selalu dengan izin Allah SWT.

===

12. Berbaik sangka kepada Allah SWT.

Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya.

Sesungguhnya Allah swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Nya.

Seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah SWT maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam.

Wahai Allah SWT kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”

===

13. Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat, kecuali oleh Allah SWT sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Shalat sunnah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”

===

14. Gabungkan antara kuantitas dan kualitas.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (NET)

===

Wallahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo,Lc

Demikian semoga bermanfaat

===

Sumber : Wajibbaca.com

===

Baca: Unggah Foto bak Barbie, Astrid dan Cinta Kuya disebut Kakak Adik Berdandan Seperti Ini

Baca: Jorge Lorenzo Rebut Podium, Rossi Posisi Ketiga, Sementara Marc Marquez Jatuh, Ini Jalannya Balapan

Baca: Suka Hangatkan Makanan Saat Sahur? Ini Cara Menghangatkan Makanan agar tak Jadi Penyakit

Baca: Tukar TV dan Rice Cooker Lama Anda di Informa PIM Palembang dengan Barang Baru

Baca: Isi Akhir Pekan, Repdem Palembang Bagi-bagi 1.000 Paket Takjil di Simpang Celentang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved