Usai Bunuh Pramugari Cantik, Sopir Taksi Online Ini Lompat Kesungai, Lakukan Ini Sebelum Dibunuh

Pramugari Lucky Air menyewa seorang sopir melalui aplikasi Didi untuk membawanya dari bandara Zhengzhou kembali ke rumahnya

Editor: ewis herwis
Liu yang bekerja sebagai sopir taksi online Didi Chuxing dan Li seorang Pramugari Lucky Air 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tubuh seorang sopir taksi online Didi Chuxing yang diduga membunuh seorang pramugari awal pekan ini diyakini telah ditemukan di sungai Henan.

Tepat sebelum tengah malam (05/05/2018), seorang wanita 21 tahun bernama Li yang bekerja sebagai pramugari Lucky Air menyewa seorang sopir melalui aplikasi Didi untuk membawanya dari bandara Zhengzhou kembali ke rumahnya di pusat kota.

Sayangnya, dia tidak pernah pulang kembali ke rumah.

Polisi Zhengzhou mengatakan bahwa pengemudi telah membunuh Li dengan senjata.
Pelaku, Liu (kiri) dan korban, Li (kanan).
Shanghaiist
Pelaku, Liu (kiri) dan korban, Li (kanan).

Setelah memeriksa rekaman CCTV, mereka menemukan tersangka telah meninggalkan mobilnya dan melompat ke sungai setelah membunuh penumpangnya.

Berita tentang pembunuhan Li viral pada hari Kamis dan dengan cepat menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas di media sosial Cina.

Didi Chuxing meminta maaf atas kematian tragis wanita muda itu yang menyatakan bahwa tanggung jawabnya dalam kasus itu 'tak terbantahkan' dan perlu 'memenangkan kembali kepercayaan pelanggan'.

Perusahaan itu mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan polisi untuk melacak pembunuhnya dan bersumpah untuk meninjau standar dan prosedurnya untuk mencoba memastikan bahwa hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi.

Selain itu, pada Kamis malam, Didi mengumumkan hadiah hingga 1 juta yuan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pengemudi yang mereka identifikasi sebagai seorang lelaki bernama Liu Zhenhua.

Pelaku masih buron.
Shanghaiist
Pelaku saat masih buron.

Sekitar pukul 20.30 pada hari Jumat, tim penyelamat penyelamatan Zhengzhou menemukan mayat yang diyakini sebagai tersangka di sungai.

Tes DNA masih perlu dilakukan untuk mengidentifikasi mayat secara positif.

Tidak jelas apa artinya ini hadiah 1 juta didapatkan yang sebenarnya sejak itu telah dihapus setelah netizen menyebutnya sebagai respons 'norak' terhadap tragedi itu.

Perusahaan layanan angkutan terbesar di China, telah menghadapi kritik keras selama beberapa hari terakhir terlebih setelah pembunuhan Li.

Dikatakan perusahaan memiliki celah keamanan yang memungkinkan individu berbahaya untuk menjadi karyawan mereka.

Didi telah menjelaskan bahwa Liu Zhenhua bukan salah satu dari driver terdaftarnya, tetapi ayahnya dia yang terdaftar.

Liu telah berhasil masuk ke akun ayahnya. 

Penemuan mayat yangdiyakini pembunuh pramugari.
Shanghaiist
Penemuan mayat yang diyakini pembunuh pramugari.

Sistem registrasi perusahaan, yang menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan meminta pengemudi untuk mengambil selfie dengan telepon mereka sebelum memulai shift seharusnya mencegah hal seperti ini terjadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved