Ramadan 2018
Ramadhan Setan Dibelenggu Tapi Masih Ada Kemaksiatan. Ternyata Begini Penjelasannya
Hal ini merujuk dari hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa ketika datang Ramadhan
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - - Setiap kali memasuki bulan puasa, setan setan dibelenggu.
Hal ini merujuk dari hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa ketika datang Ramadhan, setan-setan dibelenggu.
Namun meski setan setan sudah belenggu, masih saja terjadi kemaksiatan pada momen bulan baik tersebut.
Apakah masih ada setan yang belum di belenggu?
Atau setan meski dalam posisi di belenggu masih bisa melakukan godaan terhadap manusia.
Dilansir dari muslimah. or.id, Sabtu (19/5/2018) menyatakan, hadis setan dibelenggu tidak berarti meniadakan segala bentuk maksiat.
Karena bisa saja maksiat itu muncul disebabkan pengaruh jiwa yang buruk dan jahat.
Dan timbulnya maksiat, tidak selalu berasal dari setan.
Jika semua berasal dari setan, berarti ada setan yang mengganggu setan (setannya setan), dan seterusnya bersambung.
"Sementara kita tahu, tidak ada setan yang mendahului maksiat Iblis. Sehingga maksiat Iblis murni dari dirinya," tulisnya.
Selanjutnya dijelaskan setan dibelenggu tapi dia masih bisa mengganggu.
Hanya saja, dia tidak sebebas ketika dilepas.
Karena makhluk yang dibelenggu hanya terikat bagian tangan dan lehernya.
Sementara kakinya, lidahnya masih bisa berkarya.
"Karena orang yang dibelenggu, dia hanya terikat dari leher sampai tangan. Dia masih bisa bicara, membisikkan ide maksiat, atau banyak gangguan lainnya, " keterangannya.
Oleh karena itu, momen Ramadhan merupakan momen introspeksi diri.
Apakah kepribadian kita sudah baik atau sebaliknya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/ternyata-begini-lima-cara-setan-menggoda-manusia_20180517_140233.jpg)