Bom Bunuh Diri di Surabaya

Bom Bunuh Diri - Fakta Jaringan Ansharut Daulah (JAD), Sistem Kerja hingga Cara Berkomunikasi 

Dita adalah Ketua JAD (Jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid) terkait dengan ISIS

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
kolasesripoku.com

Para terduga teroris disergap di dalam mobil Honda Brio bernopol F-1614-UZ.

Pergerakan mereka sudah diikuti tim Densus sejak dari Sukabumi, Jawa Barat.

Sesampainya di Terminal Pasirhayam mereka mencoba melawan petugas dengan senjata api, sehingga dilakukan tindakan tegas.

Mengungkap Dalang Teror Mako Brimob dan Bom Surabaya

Siapa yang bertanggung jawab dengan semua aksi sadir pekan ini, mulai dari Mako Brimob hingga bom bunuh diri di 3 gereja hari ini, Minggu (13/5/2018).

Aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur ditengarai dilakukan oleh kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

Dilansir Sripoku.com dari CNN Indonesia pengamat terorisme Al Chaidar menyebut bukan tak mungkin aksi teror juga akan terjadi di beberapa tempat.

Hasil gambar untuk jaringan ansharut daulah

Al Chaidar juga mengatakan, teror ini merupakan bentuk eskalasi dari insiden di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat awal pekan ini.

"Mereka akan melakukan serangan di beberapa tempat," kata Al Chaidar saat diwawancarai CNN Indonesi TV, Minggu (13/5).

Ia menyebut, beberapa wilayah yang berpotensi jadi target serangan adalah wilayah Jawa Barat seperti Bandung, Sukabumi, Ciamis; Semarang di Jawa Tengah; Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

"Persebaran mereka paling banyak di 16 provinsi di indonesia bagian tengah dan barat," ujar Al Chaidar.

Al Chaidar mengatakan, kelompok JAD melakukan apa yang diserukan oleh para narapidana terorisme di Mako Brimob agar aksi teror dilakukan di berbagai tempat, bukan hanya di markas kepolsian.

Gereja sendiri menurut Al Chaidar adalah terget tradisional kelompok teror.

"Masyarakat harus berhati-hati melihat gerak-gerik mencurigakan dan ingin melakukan serangan. Tempat yang perlu diwaspadai adalah kantor polisi dan tempat ibadah yang mereka anggap sesat," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved