Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria
Felix Siauw Tulis Surat Cinta untuk Surabaya, Netter Sedih hingga Sebut Fitnah Akhir Zaman
Saat ini memiliki pengikut 1.9 juta, Ustad Felix menuliskan sebuah tulisan cinta untuk Surabaya.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
Begini tulisannya:
"Hati Untuk Surabaya
Kita meyakini, agama apapun tidak pernah membolehkan untuk melakukan tindakan melampaui batas, sebagaimana teror bom di beberapa gereja di Surabaya, apalagi Islam
Karenanya kita sama-sama mengutuk keras aksi teror yang terjadi itu, sekaligus berduka atas korban yang timbul dari hal semisal itu, atas nama apapun itu
Sebab tidak ada satupun manusia yang layak untuk disakiti oleh manusia yang lain, apalagi sesama ummat beragama yang sama-sama ingin mencapai kebaikan di dunia
Dari sudut pandang Islam, perkara semisal ini tidak pernah dibenarkan.
Sebab satu nyawa manusia saja Allah larang untuk dihilangkan, apalagi tindakan biadab semisal teror bom
Sedangkan bila kita ingin melihat dari sudut pandang yang lain.
Kita juga harus paham, bahwa aksi teror itu senantiasa terkait dengan banyak hal, tidak hanya satu hal
Yang perlu dipertanyakan adalah, "Siapa paling diuntungkan dan dirugikan dengan adanya hal semisal ini?". Sebab dari situ kita bisa berpikir bijak dan tidak membabi buta dalam satu hal
Kasus 9/11 misalnya, memakan banyak sekali korban, dan langsung diarahkan pada Muslim, seolah hal itu jihad dan dibenarkan dan diajarkan dalam agama Islam
Hasilnya? Kaum Muslim di seluruh dunia merugi, mereka dicitrakan buruk, diperlakukan kasar, dianggap bertanggung jawab atas kekerasan yang tak diajarkan pada mereka
Logikanya, bila kaum Muslim adalah yang paling dirugikan bukan yang diuntungkan dari peristiwa 9/11 itu, mengapa kaum Muslim repot menyengsarakan dirinya sendiri?
Senada dengan itu, yang jelas kejadian yang baru terjadi di Surabaya ini bisa menjadi pemicu ketegangan antarumat beragama, yang tentu tidak kita inginkan
Sebagai Muslim, tentu tanggung jawab kita menjelaskan pada semua pihak, bahwa Islam sebagai agama, tidak pernah membenarkan aksi-aksi biadab semisal ini