PWNU Sumsel Jajaki Bangun NU Mart di Kabupaten Kota se Sumsel

Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel Heri Candra mengatakan, NU Mart ini dapat menggerakkan dan membangun ekonomi masyarakat.

Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel Heri Candra (kanan) saat kegiatan workshop pengelolaan NU Mart dan silaturahmi ulama NU se Sumsel di Lubulinggau, Sabtu (28/4/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi.

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel kini menjajaki untuk membangun NU-Mart di 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

Rencana membuka NU Mart ini terungkap dalam kegiatan workshop pengelolaan NU Mart dan silaturahmi ulama NU se Sumsel yang dipusatkan di Pesantren Al Azhar Kota Lubuklinggau, Sabtu (28/4/2018).

Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel Heri Candra mengatakan, NU Mart ini dapat menggerakkan dan membangun ekonomi masyarakat.

Adalah lembaga perekonomian NU berbasis kemasyarakatan dengan harga murah, mudah dan barokah.

"Jadi peran NU tidak hanya mengurus persoalan keagamaan saja, tetapi juga mampu untuk bersaing secara sehat membangun perekonomian masyarakat,” kata Heri Candra.

Dikatakan, rencana pembangunan NU Mart ini diharapkan nantinya dapat menggerakkan para kader dan masyarakat untuk menjadi pelaku ekonomi.

Sehingga dapat bersaing secara sehat dengan para pelakubusaha lainnya yang sudah ada, dalam memenuhi kebutuhan pasar atau masyarakat.

"Konsumen tentunya akan memilih produk yang berkualitas dengan harga lebih murah, mudah dan terjangkau, maka NU Mart menjadi pilihannya," kata Heri Candra.

"Kita punya market, pembeli banyak, karena mayoritas konsumen ritel modern saat ini adalah warga NU.

Kalau kita kembangkan NU Mart, kita kompak dan dikelola secara profesional, saya yakin usaha ini akan maju," ujarnya.

Dijelaskan, selain dikelola secara perseorangan dengan cara merubah merek toko atau menambah nama depan toko dengan nama NU Mart, juga bakal dikelola secara corporate, yang akan mampu bersaing dengan ritel modern saat ini.

“Saat ini paradigma kita selalu pesimis, mulai saat ini kita akan ubah itu, dan kalau takut mencoba kita tidak akan berhasil. Dengan NU Mart juga sarana kita membagun pasar. Bayangkan saja, kalau satu kecamatan minimal ada lima NU Mart, maka kita akan bangun distributor sendiri dari pabriknya,” katanya. (ahmad farozi)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved