Malam Nisfu Syakban, Lakukan Amalan Penting Ini Setengah Jam Sebelum Maghrib Tiba, Ini Manfaatnya

Melakukan amal ini amatlah penting karena, kita dapat menilai apakah lebih banyak berbuat kebaikan ataupun sebaliknya.

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
muhasabah 

SRIPOKU.COM-- Besok, 30 April 2018 ba'da Maghrib akan bertepatan dengan malam nisfu Syakban.

Pada malam nisfu Syakban ini merupakan suatu moment yang sangat penting bagi umat islam di seluruh dunia.

Bagaimana tidak, pada malam tersebut "Buku Raport" amal kita selama setahun yakni catatan amal kita dimulai dari bulan Syakban tahun yang lalu hingga bulan Syakban tahun ini akan naik ke Hadapan Allah Taala.

Rasulullah pun pada malam nisfu Syakban ini lebih bersemangat untuk berpuasa sunnah daripada bulan yang lainnya.

Beliau Bersabda: "Bulan Syakbanm bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Bulan Ramadhan adalah bulan disaat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah taala, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan," (HR An-Nasa'i).

Baca: Bulan Syakban Bulannya Al Quran, Inilah Keutamaan Orang Yang Suka Membaca Al Quran

Baca: Sambut Bulan Syakban, Lakukan Dengan Memperbanyak Amalan-Amalan Ini

Seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, adalah sangat baik kita melakukan puasa sebelum amal kita naik ke hadapan Allah Taala pada Senin sore ba'da Maghrib nanti.

Selain melakukan puasa, sangat baik jika kita mendatangi masjid-masjid terdekat setengah jam sebelum waktu Maghrib tiba sebelum malam nisfu Syakban tersebut datang lalu melakukan zikir dan beristighfar memohon ampunan kepada Allah Ta'ala atas segala dosa yang dilakukan selama setahun ini (mulai Syakban tahun lalu sampai Syakban tahun ini).

Pada malam Nisfu Syakban ini, orang beramai-ramai melakukan amalan seperti memperbanyak doa, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya, dan beristighfar.

Sebenarnya ada amalan yang lebih penting daripada ketiga amalan tersebut yang harusnya dilakukan pada malam nisfu Syakban ini.

Adapun amalan yang terlebih penting daripada ketiga amalan tersebut adalah Muhasabah diri atau menghisab diri.

Melakukan amal ini amatlah penting karena, kita dapat menilai apakah selama setahun terakhir ini kita lebih banyak berbuat kebaikan ataupun sebaliknya.

Berzikir dan memperbanyak amal kebajikan tanpa melakukan muhasabah diri terasa tiada guna jika tidak diiringi dengan bermuhasabah diri.

muhasabah

Orang yang bermuhasabah diri itu dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Ta'ala.

Karena dengan bermuhasabah diri atau menghisab dirinya, maka ia akan tahu seberapa besar amalan yang ia lakukan dan seberapa besar pula dosa yang ia lakukan.

Hingga ia menyiapkan bekal untuk dirinya di akhirat kelak dan itulah sebaik-baik jalan meraih keridhoan Allah Ta'ala.

Seperti yang terdapat dalam Qur'an surah Al Hasyr berikut ini:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk esok hari (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupua kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik" ( QS. Al- Hasyr: 18-19).

Orang yang suka bermuhasabah dirinya memiliki manfaat yang baik untuk dirinya dan orang lain pun turut merasakan dampaknya.

Inilah beberapa manfaat serta

Ilustrasi
Ilustrasi ()

keutamaan daripada muhasabah diri

1. Dapat mengetahui aib dirinya sendiri ataupun kekurangan dirinya sendiri.

Setelah mengetahui kekurangan dirinya, ia segera bangkit dan segera merubah dirinya menjadi lebih baik lagi dan memperbaiki hubungannya dengan Allah Ta'ala.

2. Jika ia telah berbuat baik, dengan bermuhasabah diri ia bisa mengetahui, apakah perbuatan baik yang ia lakukan itu didasari dengan niat yang ikhlas atau didasar dengan sombong.

Sifat sombong itu yaitu apabila ia melakukan perbuatan baik, maka ia merasa dirinya lebih baik daripada orang lain karena telah melakukan perbuatan baik tersebut.

3. Jika ia telah berbuat kejahatan, maka dengan bermuhasabah diri, ia dapat menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan itu adalah salah, lalu ia dengan khusuknya menangis karena menyesali perbuatannya tersebut dihadapan Allah dan ia memohon ampun untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala.

4. Dengan bermuhasabah diri ia dapat mengetahui bahwa nafsunya akan dunia lebih besar daripada nafsunya akan akhirat.

5. Orang yang banyak bermuhasabah akan dirinya, tentu akan menjadi orang yang sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Karena ia memiliki misi dan visi kedepannya untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik di dunia dan ahiratnya kelak. (sripoku.com/herwis)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved