Begini Adab Serta Tata Cara Makan dan Minum Yang benar dan Berkah Sesuai Tuntunan Nabi
Rasulullah telah mengajarkan bagaimana adab makan dan minum yang baik agar mendapat berkah dari Allah SWT atas sesuatu yang masuk ke dalam mulutnya
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Karena hampir semua orang makan dengan menggunakan sendok makan dan garpu.
Untuk makan dengan menggunakan tangan saja hanya beberapa orang tertentu saja yang menggunakannya.
Sedangkan jika ingin mengikuti cara Rasulullah makan adalah dengan menggunakan tiga jari dan menjilati tangannya sebelum membersihkannya.
Dari Anas r.a, jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan beliau menjilati ketiga jarinya. Anas berkata, “Rasulullah bersabda, “Jika suapan kalian terjatuh, maka hendaklah diambil dan dibersihkan dari penyakit (kotoran), kemudian dimakan serta tidak meninggalkannya untuk setan.” Beliau memerintahkan untuk menghabiskan sisa makanan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak tahu dari sisi makanan mana yang mengandung berkah.”
9. Ukuran makanan yang baik
Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah anak Adam memenuhi bejana lebih buruk dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi bani Adam makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, kalau tidak boleh tidak (harus memenuhi perutnya) hendaklah 1/3 (perutnya) untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 lagi untuk nafasnya.”
10. Tidak makan dengan berlebihan dan tidak pula mencaci makanan
11. Tidak meniup minuman
12. Berkumpullah ketika makan dan janganlah berpencar-pencar, baik dalam suatu majelis maupun di dalam rumah
13. Makan sebelum shalat Isya
Dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
“Jika makan malam telah dihidangkan sedang shalat (Isya) sudah didirikan maka dahulukanlah makan malam.”
14. Berdoa setelah makan
Dari Muadz bin Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Siapa yang usai makan, kemudian berdoa, “Alhamdulilahil Ladzii Ath’amani Hadzath Tha’sama wa Razaqanihi Min Ghairi Haulim Minnii Walaa Quwwah’ (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan memberi rezekiku ini tanpa kesusahan dan kekuatan dariku), maka akan dimaafkan segala dosa yang telah lalu darinya.”