Bakar Istrinya lalu Kabur Pas Ditangkap, Polisi Temukan Fakta Menggegerkan Dunia!
Sampai saat ia diberi tahu akan di penjara bersama terpidana pria lainnya, ia mulai kelihatan kuatir.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Kisah pelik dialami seorang suami yang ketahuan membunuh istrinya.
Menghilang berapa tahun, ketika ditangkap Polisi sampai bersedih mengungkap hal sebenarnya.
Dilansir Sripoku.com dari cerpen.co.id, Oktober 1917, polisi di Australia mendapat laporan dari penduduk yang menemukan mayat perempuan yang terbakar.
Setelah diotopsi, polisi memastikan bahwa kasus ini kasus pembunuhan berencana, pelaku membunuh lalu membakar korban. Namun karena mayat itu sudah hangus terbakar, polisi tidak bisa mengidentifikasi identitas mayat itu.
Beberapa hari setelah penemuan mayat, seorang anak laki-laki dengan tergesa-gesa menuju kantor polisi, matanya merah berkaca-kaca memohon bantuan polisi.
"Ibu saya sudah menghilang selama 3 bulan. Saya tanya ayah tiri saya, dia malah bilang ibu saya kabur dengan lelaki lain. Namun tetangga bilang kalau ayah tiri saya telah berbohong. Jadi saya melapor polisi," ucap anak itu
Belum selesai berbicara, anak laki-laki itu berteriak melihat foto bukti mayat terbakar yang tergantung di dinding.
Sandal yang dipakai mayat yang terbakar itu adalah sandal ibunya!
Polisi lalu memulai penyelidikan, mayat yang tak teridentifikasi itu terbukti adalah ibu dari anak laki-laki itu bernama Annie Birkett.
Mereka mulai memeriksa suami Annie yang tak lain adalah ayah tiri anak laki-laki itu, namanya Eugene Falleni.
Saat digeledah, Eugene sudah melarikan diri dari kediamannya, di rumah Eugene ditemukan rambut palsu, kumis palsu, kacamata hitam dan peralatan menyamar lainnya, ada juga beberapa paspor palsu berbagai negara. Dari bukti itu polisi menduga bahwa Eugene sangat pandai menyamar.

Polisi kemudian melakukan pencarian dengan menempel foto Eugene di papan buronan, menampilkan informasinya di seluruh negeri :
"Tingginya 165 cm, ada bekas luka di wajah, pintar menyamar."
Tak berapa lama setelah diumumkan, polisi mendapat laporan dari penduduk di Sydney yang melihat Eugene di sebuah hotel.
Saat polisi tiba di hotel itu, Eugene telah melarikan diri lewat jendela. Di kamar hotelnya tertinggal surat tulisan tangan, yang berisi rasa rindu kepada anak.
Polisi telah memastikan bahwa surat itu ditulis oleh Eugene. Namun sejak saat itu juga, tidak ada lagi terdengar kabar tentang Eugene.
Sampai pada tahun 1920, Annandale, seorang penduduk Sydney melapor polisi bahwa dirinya melihat seorang buronan yang pendek, wajahnya ada baret luka.
Polisi segera menyergap dan menangkap Eugene yang melarikan diri selama 3 tahun.
Namun, hal mencengangkan terjadi saat Eugene diinterogasi…
Dari interogasi tersebut, Eugene mengaku bahwa dirinya membunuh Annie. Ia awalnya membunuhnya dengan batu lalu membakar mayatnya.
Selama interogasi, Eugene bersikap sangat tenang, bahkan saat diberitahu akan di hukum penjara seumur hidup pun, ia tidak bergeming.
Sampai saat ia diberi tahu akan di penjara bersama terpidana pria lainnya, ia mulai kelihatan kuatir.
Eugene tiba-tiba berdiri dan melepas pakaiannya. Polisi tercengang, karena ayah tiri Eugene adalah seorang wanita tulen!

Tahun 1875, Eugene lahir di Florence, italia, kemudian bersama keluarganya berimigrasi ke New Zealand.
Sejak kecil Eugene sudah suka berpakaian tomboi, bermain bersama saudara laki-lakinya. Ia sangat pintar berkuda dan sempat bekerja kasar menjadi buruh bangunan.
Orang tuanya sangat tidak menyetujui hobi Eugene ini, sejak kecil Eugene dipukuli ayahnya, kakak laki-lakinya juga menggores wajahnya dengan pisau.
Nasib malang Eugene berlanjut saat ia beranjak dewasa. Saat berumur 22 tahun, Eugene melamar pekerjaan di sebuah kapal. Saat bekerja identitas aslinya ketahuan, kapten kapal kemudian mengurungnya di gudang bawah kapal, memperkosanya bergantian dengan anak buah kapal lainnya.
Tidak lama kemudian, Eugene hamil lalu dibuang di daratan Australia. Dengan susah payah Eugene melahirkan anak perempuan yang dinamainya Josephine.
Josephine kemudian diadopsi oleh keluarga Italia. Eugene kerap mengirim surat atau uang untuk putrinya. Surat yang ditemukan polisi di hotel itu juga adalah surat untuk Josephine.

Eugene kemudian bekerja kasar, tubuh dan wajahnya mulai menyerupai pria.
Sampai akhirnya ia menikah dengan janda satu anak bernama Annie.
Sayang, ketika ia merasakan hidup nyaman suatu ketika Annie mengungkap identitasnya. Karena memang, keduanya jarang sekali berhubungan suami istri.
Jika terjadi, Eagune akan mengakali dengan alat bantu.
Saat Annie mengetahui hal paling rahasia dalam hidupnya, saat itulah kedunya bertengkar dan Annie minta cerai.
Annie juga berniat melaporkan suaminya ke polisi.
Miris! ketika mereka bertengkar Annie tiba-tiba terjatuh dengan kepala menghantam batu dan ternyata meninggal.
Dengan terpaksa, demi menutupi jejak Eugine membakar mayat untuk menutupi perbuataanya.
Polisi pun turut sedih mendengar cerita Eugine.
Tapi fakta dia membunuh tak bisa dimaafkan.
Ia akhirnya dijebloskan penjara seumur hidup, dan dimasukkan ke penjara wanita.
11 tahun kemudian, Eugene dilepaskan dengan pembebasan bersyarat, syaratnya adalah Eugene harus melewati hidupnya dengan identitas sebagai wanita. Ia menaati syarat ini, dengan nama baru Jean Ford menghabiskan sisa hidupnya. Tahun 1938 Eugene meninggal dalam suatu kecelakaan.
(SRIPOKU.COM/Candra)