Di Era Teknologi Sekarang Ini Terbukti Banyak Yang tak Bahagia? Inilah Penjelasan Ali Bin Abi Thalib
Ternyata kenyataannya tidak demikian, justru dengan smartphone banyak juga membuat orang merasa tak bahagia.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Ditengah kemajuan zaman yang semakin pesat, semua yang serba menggunakan tekhnologi yang semakin hari semakin canggih.
Salah satu yang paling menonjol adalah smartphone.
Smartphone merupakan salah satu alat komunikasih yang semakin hari semakin banyak diminati semua orang.
Dengan hadirnya smartphone, maka orang-orang dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain, walaupun ia berada jauh sekalipun diujung dunia.
Baca: Asyik Main Di Area Peternakan, 2 Bocah Dengar Suara Jeritan di Bawah Tanah, Saat Digali Mereka Kaget
Baca: Bukti Rasa Cinta Suami Pada Istrinya Dapat Dilihat Dalam Kondisi Berikut. Cek Yukk!

Para penggunanya pun mencakup semua umur, tak hanya orang dewasa, tetapi anak-anak pun sudah pandai menggunakannya.
Bahkan seorang anak balita pun memahami dan mengerti bagaimana cara menggunakan smartphone tersebut.
Kehadiran smartphone dapat membuat orang terhubung dengan segala hal yang diinginkan, berkomunikasi dengan seseorang yang jauh disana, bersilaturahmi walau tak bertatap muka, mencari hiburan, maupun mencari berita apapun dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone.
Kesemuanya itu dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone yang sudah berada di genggaman.
Hal demikian ini sepertinya dapat membuat orang hidup bahagia, karena segala sesuatunya dapat dengan mudah dicari dan ditemukan.
Ternyata kenyataannya tidak demikian, justru dengan smartphone banyak juga membuat orang merasa tak bahagia.
Hal demikian ini nampak tatkala semakin bertambahnya orang yang melakukan bunuh diri, depresi, stres, bahkan bermusuhan yang kebanyakan disebabkan oleh media yang ada di smartphone seperti Facebooh, Instagram, WhatsApp ataupun yang lainnya.
Ternyata kehidupan yang tak bahagia seperti ini pernah disampaikan oleh sahabat Rasulullah yakni Ali bin Abi Thalib ra yakni:
"Barangsiapa yang memellihara iri dan dengki, jiwanya takkan bisa merasa bahagia".
Hadirnya smartphone, sifat iri dengki seseorang semakin besar.
Bagaimana tidak, ketika melihat status seseorang tentang kesuksesannya ia merasa iri, saat lihat orang share foto bersama mobil dan rumah barunya, ia iri dengki.
Begitu juga lihat orang posting foto akur dan mesra bersama pasangannya ia juga iri.
Itulah fenomena yang terjadi sekarang ini yang tanpa sadar kedua sifat itu ada pada diri kita.
Sifat iri dengki merupakan sikap kurang senang dan cemburu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
Sifat ini muncul karena rasa kurang bersyukur terhadap apa yang sudah dimiliki yang diberikan oleh Allah taala.
Allah SWT berfirman : “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada sebahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa ayat 32)
Sifat iri dengki inilah yang membuat hidup seseorang tak bahagia.
Maka hindarilah kedua sifat demikian ini dengan beberapa cara berikut:
1. Bersyukur

Bersyukur merupakan jalan yang paling baik agar terhindar dari sifat iri dengki.
Karena nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita tak terhitung jumlahnya.
2. Sadar diri
Yakni dengan menyadari bahwa apa yang Allah berikan kepada kita merupakan yang terbaik bagu juta dan apa yang telah Allah berikan kepada orang lain belum tentu baik untuk diri kita.
3. Iri dengki merupakan induk dari segala dosa.
Maksudnya sifat iri dengki merupakan sifat iblis yang membuatnya terusir dari surga karena iri pada nabi Adam.
“Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad merusak kebaikan, sebagaimana api yang memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud).
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan agar terlepas dari sifat iri dengki pada seseorang.
Namun yang terpenting adalah menjadilah pribadi yang selalu berbahagia jika melihat orang lain bahagia dan mendoakan yang terbaik jika melihat orang lain mendapatkan musibah. (sripoku.com/herwis)