Peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah SAW Diperlihatkan Surga, Begini Isinya Didalamnya, MasyaAllah!

Dalam Isra', Nabi Muhammad SWT 'diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsa.

Editor: ewis herwis
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM -- Diantara beberapa keistimewaan bulan Rajab adalah karena didalamnya terdapat peristiwa penting bagi umat islam yakni peristiwa Isra' Mi'raj.

Seperti dilansir dari wikipedia.org, bahwa peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa yang berbeda.

Dalam Isra', Nabi Muhammad SWT 'diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsa.

Sedangkan Mi'raj itu senidiri merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit hingga sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Dari peristiwa Isra' Mi'raj ini ada beberapa peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Muhammad SWT, diantaranya Beliau diperlihatkan bagaimana keadaan surga.

Rasulullah pun menggambarkan bagaimana isi surga itu.

israk1
Ilustrasi

Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga, ternyata di dalamnya banyak kubah terbuat dari mutiara dan tanahnya dari minyak kesturi.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab ash-Shalah, 342).

“Saya dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya dari misk (kasturi).” (HR. al-Bukhari dalam Kitab al-Anbiya, 3164).

Lalu dimana Letak Surga Yang Dimasuki Rasulullah?

Seperti dikutip dari kisahmuslim.com, rangkaian perjalanan mi’raj Rasulullah menjelaskan bahwa surga berada di atas langit ketujuh.

Dan letaknya setelah Sidratul Muntaha.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Hingga aku tiba di Sidratul Muntaha yang diliputi oleh warna-warna yang aku tidak tahu apa itu. Kemudian aku dihantarkan ke surga.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dan firman-Nya:

“(yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. “[QS. An-Najm: 14-15].

Dengan demikian, tempat yang paling dekat dengan surga adalah Sidratul Muntaha.

Dan kita ketahui bersama bahwa Sidratul Muntaha berada di langit ketujuh.

Pendapat ini juga diperkuat oleh firman Allah Ta’ala:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali imran: 133].

Surga disifati begitu besar yang luasnya seluas seluruh langit yang tujuh dan bumi.

Jadi, surga itu lebih besar dari langit itu sendiri.

Istilah surga adalah istilah yang umum. Suatu tempat yang dipenuhi kenikmatan.

Tempatnya orang-orang beriman di hari kiamat kelak.

Kata surga itu sendiri meliputi empat surga. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ar-Rahman:

“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” [QS. Ar-Rahman: 46].

Kemudian firman-Nya:

“Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.” [QS. Ar-Rahman: 62]

Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dua surga yang wadah airnya (gelas, bejana, dll) serta segala yang ada di dalamnya terbuat dari perak. Dua surga yang wadah airnya serta segala yang di dalamnya terbuat dari emas. Batasan antara orang-orang dan melihat Rabb mereka adalah pakaian kesombongan di wajah-Nya di surga Aden.” (HR. Bukhari no. 4878 dan Muslim no. 180). (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345).

Bisa jadi istilah surga yang disebutkan dalam hadits ini, semuanya terkumpul pada Jannatul Ma’wa.

Yaitu tempat yang disebutkan dalam ayat surat An-Najm di atas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved