Kisah Akoy, Wanita yang Berhasil Wisuda dan Karirnya Sukses Meski Ayahnya Hanya Kuli Panggul Semen
Setiap orang tua tentu akan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya bisa hidup dengan baik.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM -- Setiap orang tua tentu akan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya bisa hidup dengan baik, meski hal itu harus mengorbankan hidup mereka sendiri.
Sayangnya, tidak sedikit kita jumpai kasus dimana anak-anak justru melupakan kedua orangtuanya seiring dengan berjalannya waktu.
Dan ketika kedua orangtuanya sudah mulai memasuki usia senja.
Tidak jarang ada orangtua yang justru ditelantarkan anaknya begitu saja, bahkan sampai dimasukkan ke panti jompo dan perlahan dilupakan oleh sang anak yang selama ini sudah dirawatnya.
Namun bagi wanita asal Filipina ini, hal tersebut tidak ada di dalam kamusnya.
Baginya, semua kesuksesan yang diraihnya datang dari usaha keras yang dilakukan kedua orangtuanya, terkhusus sang ayah yang sangat ia sayangi.
===
Awalnya, mengarungi kehidupan sehari-hari bukanlah perkara yang mudah bagi wanita bernama lengkap Mailyn Esquelito Akoy, wanita yang baru saja lulus dari Sultan Kudarat State University, tempatnya menimba ilmu.
Dilansir dari Viral 4 Real, Akoy masih ingat betul bagaimana dulu keluarganya harus rela menjalani kehidupan dalam lingkaran kemiskinan.
===
===
Pernah menjalani kehidupan berpindah-pindah sampai harus menghuni bangunan terbengkalai, rumah yang dulu baru mereka dapatkan justru mengalami kebakaran.
Hal ini semakin menambah beban kehidupan keluarga Akoy.
===
===
Namun hal ini bukan bagian terberat dalam kehidupan Akoy.
Akoy harus kembali merasakan kesedihan mendalam tatkala kakak tertuanya meninggal dunia akibat menderita sakit.
Kondisi keuangan yang tidak memadai membuat orangtuanya saat itu tak mampu membawa kakak laki-laki Akoy untuk berobat ke rumah sakit.
===
===
Meski cobaan terus datang silih berganti dalam kehidupan keluarganya, ayah Akoy ternyata selalu berpikiran positif.
Meski perlahan usianya semakin bertambah, pria ini justru semakin gigih bekerja mencari nafkah, semata agar keluarganya bisa makan, serta memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya.
===
Selama beberapa tahun, sang ayah ternyata harus menahan semua beban, rasa lelah, dan rasa sakit karena menjalani profesi sebagai seorang kuli panggul semen.
Pekerjaan yang cukup beray ini rela dilakukan sang ayah agar Akoy bisa mendapatkan cukup uang untuk menyelesaikan pendidikannya.
Kini, berkat kerja keras sang ayah, Akoy sudah mengantongi gelar sarjana dan sudah menjadi wanita yang sukses dalam pekerjaannya.
Akoy meyakini, semua yang berhasil dicapainya adalah berkat perjuangan kedua orangtuanya, terutama sang ayah.
Bahkan, Akoy sempat membuat sebuah puisi yang memang ditujukannya sebagai bentuk penghormatan kepada sang ayah yang sudah sangat berjasa dalam hidupnya.
===
