Polantas Pungli

Oknum Polantas Dihukum Kurungan Sel 12 Hari, Polisi Ungkap Hal Janggal di Video Beni Eduward

Hal ini, setelah dilaksanakan sidang disiplin yang langsung dipimpin Wakapolresta Palembang AKBP Prastyo Purboyo.

Editor: Candra Okta Della
Capture
pungli 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, M Ardiansyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua oknum anggota Satlantas Polresta Palembang yang diduga terlibat pungli di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Taman Makan Pahlawan terkena hukuman disiplin dengan masuk sel selama 12 hari.

Hal ini, setelah dilaksanakan sidang disiplin yang langsung dipimpin Wakapolresta Palembang AKBP Prastyo Purboyo.

Sidang disiplin pelanggaran dua oknum anggota Satlantas Polresta Palembang secara forum menjatuhkan hukuman khusus selama 12 hari karena terbukti melakukan pungli.

"Kedepan, ini menjadi pembelajaran bagi jajaran."

 "Agar hal seperti ini tidak terulang lagi, karena siapapun yang terlibat pungli baik penerima ataupun pemberi bisa dikenakan sanksi pidana," ujar Prasetyo, Sabtu (7/4).

Dari hasil pemeriksaan terhadap penggunggah video dan pelanggaran lalulintas, diketahui bila itu sudah direncanakan si pembuat video.

Hal iTu terungkap, saat keduanya juga dihadirkan dalam sidang disiplin bagi dua oknum polantas tersebut.

Karena, di dalam video bila si pelanggar mengaku bila orangtuanya sedang sakit.

Namun kenyataanya sama sekali tidak sakit.

Polantas Pungli
Polantas Pungli (Kolase Sriwijaya Post)

Sehingga, diarahkan bila oknum polantas ini tidak mempunyai hati nurani. 

Padahal, itu hanyalah video yang sengaja dibuat dan sudah disetting.

Karena, si pembuat video sepertinya mengarahkan si pelanggar lalu lintas untuk bekerjasama dengannya.

Dari itulah, diharapkan kepada masyarakat yang melanggar lalu lintas harus menerimajika bersalah telah melanggar lalulintas.

Jangan pernah memberikan suap agar lolos dari penilangan, karena  pemberi dan penerima bisa dikenakan pidana. 

"Ini sepertinya sengaja dilalukan untuk menurunkan citra polisi di masyarakat."

"Ini hanya ulah oknum, masih banyak anggota Polri dilapangan yang benar-benar mengabdikan dirinya untuk masyarakat," pungkasnya.

Sedangkan, pelanggar lalu lintas Raudi (19) yang juga mahasiswa disalah satu universitas di Palembang mengakui bila dirinya telah berbohong.

Itu terpaksa dilakukan agar berharap bisa lolos dari penilangan yang dilakukan anggota polantas karena dirinya tidak memiliki SIM.

"Terpaksa mengaku kalau ibu sedang sakit, biar polisi bisa hibah dan tidak ditilang. Selain itu, karena sudah terlambat ke kampus untuk kuliah," katanya singkat.

Sementara si pengunggah video Benni menuturkan bila memang video yang dibuatnya sengaja telah dipersiapkan.

dengaN terlebih dahulu memantau Pos Makam Pahlawan dari Halte Transmusi yang berada di depannya.

Ketika melihat ada anggota polantas yang melakukan penilangan dan melihat mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran itu keluar dari pos.

Ia langsung mewawancarai pelanggar untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam pos.

"Ketika melihat ada beberapa pelangggar yang keluar, saya langsung mewawancarai para pelanggar."

"Hasilnya, perbincangan, saya tahu kalau ada pungli. Makanya saya merekam karena ada pungli."

"Ini sengaja saya lakukan, atas kemauan pribadi bukan ada perintah dari mana pun," ungkapnya.

Merekam dan mengunggah video ke media sosial, karena tahun 2015 lalu ia pernah mengalami seperti apa yang dialami pelanggar atas nama Raudi tersebut.

Sehingga, sebagai bentuk kekecewaannya, ia sengaja melakikan hal tersebut.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved