Gegara Pose di Makam Holocaust Memorial Jerman, Syahrini Dapat Kecaman dari Koran Lokal, Ini Isinya
Gegara Pose di Makam Holocaust Memorial Jerman, Syahrini Dapat Kecaman dari Koran Lokal, Ini Isinya
Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Artis Syahrini kembali menjadi sorotan, setelah pose-posenya di Holocaust Memorial di Jerman dianggap melanggar norma kesopanan. Situs bersejarah di jerman itu dikenal atas sejarah gelap Eropa, yakni pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi atau Holocaust.
Melansir CNN, Syahrini sempat memposting momen tersebut di akun instagram miliknya. Namun foto kini telah dihapus begitu menjadi kontroversi.
Dalam unggahan yang sempat diabadikan warganet, penyanyi berusia 40 tahun ini nampak berpose di atas memorial yang berbentuk banyak pusara.
Baca:
Akhinya Sunu Bicara Soal Poligami, Umi Pipik Malah Ketahuan Sindir Seorang Istri, Marah!
Daus Mini Nikahi Wanita Berhijab Cantik, Yunita Mantan Istrinya Malah Kirimi Tulisan Soal Permusuhan
Tidak jelas apa maksud dirinya berpose di sana. Dalam keterangan, Syahrini hanya menuliskan bahwa dia berada di Jerman untuk pemeriksaan kesehatan.
"Jerman. Beberapa hari sebelum periksa ke dokter, berharap semuanya baik-baik saja," tulisnya.
Selain berpose, Syahrini pun ketahuan mengunggah video ke fitur Story di Instagram. Dalam video itu, Syahrini juga menunjukkan sikap kurang hormatnya.
"Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu," ucapnya dalam video yang kini beredar di dunia maya itu. Video itu pun menuai kecaman.
Baca: Video Ayu Azhari Terekam Ikut USBN Paket C dan Hingga Cantiknya Isabelle Tramp
Melansir wikipedia, Holocaust dikenal pula sebagai Shoah yang berarti bencana, adalah genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
Suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi
Dari sembilan juta Yahudi yang tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya tewas.
Secara khusus, lebih dari satu juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita Yahudi dan tiga juta pria Yahudi.
Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust harus meliputi pula genosida Nazi terhadap jutaan orang dalam kelompok lain selain Yahudi, di antaranya orang Rom, komunis, tawanan perang Soviet, warga Polandia dan Soviet, homoseksual, orang cacat,
Saksi Yehuwa dan musuh politik dan keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah mereka berasal dari etnis Jerman atau bukan.
Baca: Jadi Tersangka, Ini 7 Fakta Bos Abu Tours, Hamzah Mamba. Kisah Hidup dari Susah Hingga Kaya Raya
Ini adalah definisi yang paling umum digunakan sejak akhir Perang Dunia II hingga tahun 1960-an. Jika menggunakan definisi ini, maka jumlah keseluruhan korban Holocaustadalah 11 hingga 17 juta jiwa.
Masuk Koran Berlin
Karena perlakuannya tersebut Syahrini kini harus menelan malu, pasalnya aksinya tersebut kini dosoroti koran lokal di sana.
Hal ini dilansir tim Sripoku.com di Akun Lambe Turah.
Dengan Koran berbahasa Jerman, terlihat sebuah foto Syahrini di tempat makam tersebut.
“Horeeeee
.
Incesss go internasional
.
Harusnya minceu seneng yaks
Tapi kok minceu syedih seeeh
Syeedihhh gak bisa bacanya
Dan gak tau artinyaaa juga
.
Pokoke incesss go internasional dahhh
Hureeeee,” tulis akun tersebut.
Sontak karena postingan itu netizen ramai berkomentar seperti ini.
alexrizal501@princessyahrini wahai mbak yang cantik dan kaya raya, bila anda mendatangi tempat sejarah yang penuh luka setidaknya berilah sedikit penghormatan pada mereka yang tewas direnggut kesalahan masa lalu . Mudahan ini bisa menjadi pelajaran untuk ke depannya.
tantri_veeIsi beritanya ya mirip sm yg beredar disini... doi penyanyi indonesia..juga model yg py folower lbh dr 21juta..memposting videonya di holocaust....dst. trus ada nitizen yg komen , orang kaya belum tentu berpendidikan. Dst..dst... mirip aja kan dg berita y bredar di indonesia? Cuman yg disayangkan dibawa2 agamanya itu loh di media sana....dibilang kalo syahrini adl warga muslim indonesia... perlu ya?? duh mbak syahrini...lbh bijak yaa abis ni
gheetarieGo internasional siy.. karena nginjek situs sejarah.. hahahah.. ga bangettt !!!!! UPS...
oridinaaaTapi ga rame ga ada kritik pedas dari pemerintah dan masyarakat sana..inti isi artikelnya hanya tentang foto dan videonya yang menuai kritik dari netizen di mariiih..selanjutnya menjelaskan Syahrini itu seorang penyanyi yang juga model, masyarakat Indonesia mengenalnya dari suaranya dan foto2 mewahnya..aiiiihhh...kirain..
Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap.
Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II.
Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit.
Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal.
Nazi memerintahkan orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di ghetto sebelum dipindahkan dengan kereta barang ke kamp pemusnahan.
Di sana, jika mereka selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari mereka secara sistematis dibunuh di dalam kamar gas.
Setiap bagian dari birokrasi Jerman Nazi terlibat dalam logistik yang berujung pada genosida, mengubah Reich Ketiga menjadi apa yang oleh para pakar Holocaust disebut sebagai "negara genosida".
Ada perbedaan pendapat mengenai berapa banyak yang diketahui oleh penduduk sipil Jerman mengenai konspirasi pemerintah terhadap orang Yahudi.
Sebagian besar sejarawan mengklaim bahwa penduduk sipil tidak mengetahui kekejaman yang dilakukan pemerintah, khususnya yang terjadi di kamp konsentrasi, yang terletak di luar Jerman di Eropa yang diduduki Nazi.
Akan tetapi, sejarawan Robert Gellately mengklaim bahwa pemerintah secara terbuka mengumumkan konspirasi melalui media, dan bahwa warga sipil mengetahui setiap aspeknya kecuali penggunaan kamar gas.
Bukti sejarah signifikan menunjukkan gagasan bahwa sebagian besar korban Holocaust, sebelum dikirim ke kamp konsentrasi, tidak mengetahui nasib yang menanti mereka, atau tidak mempercayainya. Mereka meyakini bahwa mereka akan diberikan tempat tinggal baru.
(Tribun Bangka/Sripoku.com)