Video Operasinya Bocor, Wow Begini Cara Lucinta Luna Dapatkan Uang, Sekali Main Bayarannya Segini!

Video Operasinya Bocor, Wow Begini Cara Lucinta Luna Dapatkan Uang, Sekali Main Bayarannya Segini!

Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Fadhila Rahma
istimewa/kolase Sripoku.com
lucinta 

Sebagaimana gambaran, di Thailand, negara dimana operasi ganti kelamin menjadi hal lumrah, perempuan yang ingin menjadi laki-laki butuh biaya operasi sekitar 100 ribu dolar AS atau setara Rp 1,3 miliar.

Artis transgender Dena Rachman juga mengakui jika operasi ganti kelamin memang mahal biayanya.

Pesohor Bruce Jenner, kata Dena, disebut-sebut telah menghabiskan puluhan miliar rupiah agar bisa mengubah penampilannya dari pria menjadi wanita.

Bukan cuma Bruce.

Baca: Bocor! Akhirnya Ketahuan Ini Sumber Penghasilan Lucinta Luna Operasi Ganti Kelamin Ratusan Juta

Cerita operasi ganti kelamin menelan nominal sangat besar sudah lama diketahui.

Tapi menurut Dena yang merupakan mantan penyanyi cilik, transformasi yang ia atau Bruce lakukan bukan fokus perkara biaya.

Namun, mereka yang berminat melakukan operasi transgender di Thailand, saat ini semakin mudah dan murah.

Operasi bisa dilakukan dengan biaya mulai 100.000 baht atau sekitar Rp 30 juta.

Tak heran kalau banyak warga lokal dan bahkan warga negara asing berbondong-bondong pergi ke Thailand untuk dioperasi.

Ben (30), pemandu wisata di Bangkok, Thailand, Minggu (12/8/2012), sebagaimana dikutip dari Kompas.com, yang sudah menjalani profesinya selama 18 tahun menuturkan, tahap yang cukup kompleks dalam proses operasi hanya tes psikologi.

Mereka berkonsultasi dengan penyedia jasa operasi untuk menunjukkan keseriusannya.

Sebab, pergantian jenis kelamin dari laki-laki menjadi perempuan itu tidak bisa dikembalikan lagi.

Jika lulus, operasi bisa dilakukan dengan biaya mulai 100.000 baht hingga 200.000 baht atau sekitar Rp 60 juta.

Besar atau kecilnya biaya tergantung kesulitan yang harus dihadapi dokter.

Biaya operasi tersebut belum termasuk mengubah bagian tubuh yang lain.

Jika hendak menyesuaikan bentuk kaki atau wajah misalnya, transgender perlu merogoh kocek lagi.

"Mereka yang dioperasi tak perlu mengganti informasi jenis kelamin pada kartu tanda penduduknya," ujar Ben.

Identitas transgender tetap dianggap sebagai laki-laki. Uniknya, setelah dioperasi mereka harus ke toilet perempuan jika hendak buang air.

"Saya tidak tahu berapa peningkatan jumlah transjender di Thailand. Tapi, mereka semakin banyak terlihat di tempat umum," kata Ben.

Bahkan, masyarakat Jepang dan Korea Selatan yang berminat menjalani operasi transgender, datang berduyun-duyun ke Thailand.

"Di sini, ada dua rumah sakit yang memiliki spesialisasi operasi transgender. Masyarakat Thailand pun kian terbuka terhadap transgender," tuturnya.

Dikutip dari laman Elitereaders.com, tingkat keberhasilan operasi ganti kelamin pun sangat rendah.

Merubah laki-laki menjadi perempuan lebih mudah daripada perempuan yang ingin menjadi laki-laki.

Hal ini dikarenakan kesulitan menciptakan organ laki-laki supaya berfungsi secara baik.

Belum lagi soal siklus menstruasi mereka dan soal proses mereka buang air kecil.

Nah, pertanyaan-pertanyaan awam yang menarik ini sudah ada jawabannya.

Usia rata-rata orang melakukan operasi kelamin adalah 29 tahun.

Apakah usia ini tidak terlalu tua?

Proses trasnsisi kelamin butuh waktu yang cukup lama.

Psikoterapi dan diagnosis gangguan identitas gender atau dysphoria gender pasti menyarankan mereka terapi hormon terlebih dahulu.

Dalam kasus wanita menjadi pria, akan diberikan testosteron untuk membantu mengembangkan karakteristik seks pria sekunder, seperti rambut wajah dan tubuh.

Ini juga akan merubah suara, kekuatan otot dan berhentinya menstruasi.

Jadi, tidak perlu ditanya lagi apakah mereka masih merasakan nyeri setiap sebulan sekali.

Dalam kebanyakan kasus, operasi dilakukan selang beberapa waktu setelah mereka menjalani terapi hormon.

Tujuannya supaya mereka menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibawa oleh transisi hormonal.

Dilanjutkan dengan operasi bawah yaitu mengubah alat kelamin.

Ada operasi awal untuk menghapus organ kewanitaan, termasuk rahim dan indung telur.

Kemudian mereka juga menjalani prosedur phalloplasty untuk menanamkan kelamin laki-laki palsu.

Jangan dikira mudah dan aman. Prosedur ini juga mengandung bahaya dan risiko.

Selain rasa sakit setelah menjalani bedah di mana-mana, ada risiko pendarahan, infeksi, bahkan jika posisi pemasangan kurang tepat dan butuh perbaikan.

Satu hal yang perlu dicatat dan dipikirkan baik-baik, operasi kelamin tidak dapat dikembalikan seperti semula sehingga orang tersebut harus benar-benar yakin dan menerima hasilnya.

Belum ada laporan kematian intraoperatif, tapi operasi kelamin memiliki risiko kegagalan dan ketidakpuasan pada hasil.

Perempuan yang berubah menjadi laki-laki mungkin yang paling mendapat perhatian khusus.

Alat kelamin yang dipasangkan belum tentu bekerja sebagaimana mestinya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved