Atlet Program Sriwijaya 2020 Jalani Tes Fisik, Jangan Sampai Turun Level

Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha Akasia

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 120 atlet yang tergabung dalam program Sriwijaya 2020, melakukan tes fisik untuk menguji kualitas mereka selama mengikuti program, Minggu (18/3/2018).

Para atlet tersebut dibagi menjadi empat.

Yaitu level Utama, Madya, Pratama dan Potensial.

Menurut Ketua Pelaksana Samsu Ramel, kegiatan tersebut telah berjalan sejak Sabtu (17/3/2018).

Tes fisik tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil program yang dijalankan oleh pelatih per cabang olahraga tersebut.

Baca:

Merasa Kejatuhan Rembulan, Nenek Ngadem Tak Bisa Tutupi Rasa Harunya

Lukisan Kosong Ini Terjual Rp 20 Miliar, Setelah Dicek Baru Tahu Alasan di Balik Harganya!

"Jadi dari tes ini kan ketauan apakah program yang dijalankan berhasil, atau tidak. Jadi bisa ada evaluasi," tuturnya saat diwawancarai.

Program pemusatan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua ini memang telah dipantau sejak 2017 lalu.

Hal ini bertujuan agar program yang dilakukan bisa segera dipantau, jika terjadi kemerosotan.

"Tapi memang tidak langsung didegradasi, kita periksa dulu program pelatihnya, apakah ada yang kurang optimal," tambahnya.

Namun apabila setelah diperbaiki masih saja merosot, maka siap-siap atlet tersebut didegradasi ke level di bawahnya.

Begitupun sebaliknya, atlet yang terus melakukan peningkatan yang signifikan maka akan dipromosikan ke atasnya.

Gegara Hidung Pesek, Rina Nose Kembali Bikin Heboh, Hidung dan Telanjang, Waduh Makin Parah?

Untuk Tampil Cantik dan Menarik, Mentri Susi Punya Rahasia Tersendiri

"Rencananya, program tes fisik ini akan dilakukan selama tiga kali setahun," jelasnya.

Program Sriwijaya 2020 ini dibagi menjadi tiga tingkatan. Yaitu Utama, Pratama dan Madya.

Jenjang tertinggi ialah Utama, yaitu mereka yang setidaknya memperoleh medali emas dalam event setingkat Kejuaraan Nasional.

Sedangkan peraih medali Perak di Madya, dan Perunggu di Pratama.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini ada kategori potensial.

Dimana mereka yang ada potensi dan telah meraih medali emas di turnamen terbuka level nasional, tetapi belum mendapat medali di level Kejurnas.