Tak Disangka, Ini Kata Deddy Corbuzier Kenapa Banyak Artis yang Alay 'Sikap & Perilaku Berkaitan'
Deddy mendapat dua pertanyaan dari netizen, yaitu kenapa artis alay tambah banyak dan bisakah artis alay jadi berkelas?
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM - Deddy Corbuzier memang menjadi salah satu aktor yang rajin menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para netizen.
Bahkan, tak jarang Deddy kemudian membuat video untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen tersebut.
Sudah banyak pertanyaan-pertanyaan yang dijawab Deddy dalam bentuk video dan ia unggah di akun youtube pribadinya.
Baru-baru ini bahkan Deddy kembali mengunggah sebuah video di channel youtubenya.
Rupanya kali ini Deddy membahas tentang fenomena artis alay yang tentunya merupakan pertanyaan dari para netizen.
Deddy mendapat dua pertanyaan dari netizen, yaitu kenapa artis alay tambah banyak dan bisakah artis alay jadi berkelas?
Baca: Usai Viral Rawat Ibunya Sendirian, Bocah SD Ini Kini Kehilangan Ibu Selamanya, Begini Nasibnya
Deddy Corbuzier pun menjawabnya dari pertanyaan kedua.
Menurutnya, alay adalah sikap yang berkaitan dengan perilaku.
"Gue pernah coba bikin artis alay berkelas, ga bertahan lama balik lagi jadi alay."
"Kenapa? Because it's an attitude. It's a character yang dibangun dari keluarganya, dari sosialnya, dari lingkungannya."
Deddy menjelaskan bahwa ada hukum piramid yang memiliki dua sisi yang saling berlawanan.
"Jadi gini, ada hukum piramid. Orang pintar orang bodoh, orang berkelas orang tidak berkelas, orang berpendidikan orang tidak berpendidikan, sukses tidak sukses, kaya tidak kaya," katanya.
Baca: 10 Fakta Orang Eskimo Paling Bikin Bergidik, dari Bertukar Istri Hingga Membunuh
Ia kemudian menjelaskan bahwa maksud dari piramid itu.

"Piramid, makin kebawah makin besar, yang atas itu cuma sedikit. Nah karena di lingkungan keluarganya untuk melakukan hal-hal alay," ucap Deddy.
Ia menambahkan beberapa contoh dalam keseharian.
Baca: Mengungkap 7 Fakta Sonia Fergina Citra, Putri Indonesia 2018. Tak Disangka Begini Masa Lalunya
"Contohnya ngeplak kepala didiamin sama orang tuanya, ngomong kasar, ngomong kotor didiamin sama lingkungannya, misalnya orang manggil temannya pakai nama (gambar anjing) itu dibiarin sama temannya, atau mungkin gaulnya sama teman yang ngondek-ngondek, akhirnya mereka sudah terbiasa dengan hal yang seperti itu."
Deddy kembali menambahkan kalau itu dibenerin akan balik lagi, karena ga kuat untuk jadi benar. Ikan diambil dari laut, dibersihin, lo mandiin tu ikan, lo potong tetap bau amis.
Kemudian Deddy menjawab pertanyaan pertama terkait banyaknya artis alay.
Ayah satu anak ini kembali menekankan sistem piramida yang ada.
Satu di antara penyebabnya adalah karena industri media yang mengejar rating dan sharing.
"Karena hukum piramid yang bawah lebih besar jadi yang alay makin banyak."

Baca: Bocor! Begini Malam Pertama Chicco Jerikho dan Putri Marino, Sambil Malu-malu Perlihatkan Bagian Ini
Selain itu menurut Deddy dengan menjadi alay maka tawaran yang datang untuk artis akan lebih banyak.
"Yang kedua job lebih banyak. Kalau lo mau jadi artis, paling mudah dapat job adalah dengan lo jadi alay. Joget-joget, nari-nari, naik ke atas kursi ditendang-tendang kursinya, pakai aib dibuka-buka. Job lebih banyak, kenapa? karena penonton lebih banyak, yang bodoh lebih banyak yang nonton lebih banyak," ucapnya lagi.
Semakin banyak yang menonton maka semakin banyak pula sharing dan rating.
"Artinya sharing lebih besar, rating lebih besar, dan karena kita masih menuhankan sharing dan rating, job lebih banyak, duit lebih banyak."
"Dan lebih gampang dari pada harus berpikir, berkarya, lebih baik joget sambil ngatain orang, karena job lebih banyak, uang lebih gede, dan lebih terkenal. Yes, artis alay akan lebih terkenal, karena hukum piramid, masyarakat yang nonton mereka lebih banyak? Kenapa? Masyarakat yang bodoh lebih banyak, not like you because you smart people, lo bisa milih tontonannya."
Baca: Remaja Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 60 Kg Dalam 11 Bulan, Hasilnya Sulit Dikenali
Deddy sendiri tidak yakin bahwa kelakuan artis alay tidak bisa diubah.
Yang bisa dilakukan menurutnya adalah memilah tontonan mana yang sekiranya layak ditonton dan mana yang tidak.
"Penonton lebih banyak, akhirnya penonton ingin acara-acara yang alay dan karena itulah artis alay akan tetap alay, yang belum alay akan jadi alay, yang baru jadi artis berusaha alay, yang sudah alay tidak bisa berubah akan tetap jadi alay."
"Kita ga bisa ubah mereka karena attitude tidak bisa diubah." jelasnya.