Gerhana Bulan Penuh
Kok Yang Lagi Hamil Dilarang Melihat Gerhana Bulan
Berbagai fenomena yang terjadi di alam, berbagai macam pula cara menafsirkannya.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Kok Yang Lagi Hamil Dilarang Melihat Gerhana Bulan??
SRIPOKU.COM, Jakarta -- Berbagai fenomena yang terjadi di alam, berbagai macam pula cara menafsirkannya.
Bisa jadi itu terjadi sesuai dengan latar belakang wawasan, latar belakang pendidikan, apalagi kalau ada yang mengkait kiatkan dengan bau mistis.
Itupun semua karena bisa jadi dangkalnya akidah, iman dan ilmu keagamaan yang melekat pada diri seseorang.
Tidak terkecuali fenomena gerhana bulan total yang bakak terjadi bersamaan dengan fenomena supermoon akan terjadi pada Rabu, 31 Januari 2018, pukul 17.00 WIB–23.00 WIB.
Membicarakan soal gerhana bulan, juga terdapat mitos seperti melarang orang yang lagi hamil untuk melihat gerhana bulan karena dianggap bisa berbahaya bagi janin.
Kabarnya, pemahaman ini diduga berasal dari kaum Aztek, yang mempercayai mitos bahwa gerhana bulan adalah hasil dari sebuah gigitan pada bulan.

Dan ada pula yang mengkaitkan mitos tersebut dengan takhayul di Meksiko. Mitosnya jika orang yang lagi hamil melihat gerhana bulan, wajah anaknya kalau sudah lahir akan cacat seperti karena digigit.
Di Indonesia pun mitos tersebut juga cukup santer terdengar meski sulit untuk pembuktian.
David Baron, penulis buku “American Eclipse”, menjelaskan pemerintah Indonesia pada tahun 1970 menyarankan ibu hamil untuk berada di dalam ruangan selama gerhana bulan artinya tidak boleh keluar ruma.
Di bagian Selatan Benua Asia seperti India, justru ada 5 larangan untuk yang hamil selama gerhana bulan.
Larangan tersebut ;
1. Menutup semua jendela dan diyakini tidak ada sinar bulan yang masuk selama gerhana bulan.
2. Mandi setelah proses gerhana bulan selesai.
3. Tidak diperkenankan menggunakan benda tajam saat gerhana bulan karena bisa menyebabkan bibir sumbing atau kelainan tanda lahir.
4. Ibu yang hamil tidak boleh keluar rumah dan melihat gerhana bulan dengan mata telanjang. Jika si ibu melihat fenomena tersebut, anaknya bisa mengalami cacat.
5. Jangan masak, makan, dan minum selama gerhana bulan. Hal ini juga berlaku untuk orang umum. Bahkan, masyarakat harus merapikan makanan yang ada di atas meja sebelum gerhana.

Namun dari sisi kedokteran --medis, pertanyaan pun muncul, betulkah gerhana bulan itu berbahaya bagi wanita hamil?
Ginekolog dan kebidanan dari Mercy Hospital St. Louisdr. Shafia Butto, menjelaskan, mitos itu tidak ada kebenarannya dan belum terbukti.
Dengan tegas dikatakan dr. Shafia “Tidak akan ada hal yang terjadi pada bayi karena gerhana bulan. Mereka berada dalam uterus (selama masa kehamilan).”
Berkaiatan dengan bagaimana mengamati atau menonton gerhana bulan dengan aman?
Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) Taman Ismail Marzuki beberapa waktu yang lalu mengatakan tidak ada kiat khusus untuk menyaksikan gerhana bulan total karena tidak akan membahayakan mata.
Sebab, sinarnya hanya merupakan pantulan dari sinar matahari sehingga tidak terlalu kontras antara ketika gerhana dan tidak.