Perluasan Stasiun Simpang, PT KAI Resmikan Sekolah Baru di Ogan Ilir
Pada sepanjang tahun 2017 saja PT KAI berhasil mengangkut 10 juta ton. Dengan adanya perluasan ini tahun ini bisa bertambah
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang, melakukan perluasan dan pengembangan fasilitas pendukung angkutan batu bara di Wilayah Sumsel.
Pada sepanjang tahun 2017 saja PT KAI berhasil mengangkut 10 juta ton. Dengan adanya perluasan ini tahun ini bisa bertambah menjadi 14 hingga 16 juta ton per tahun.
Kepala Divisi Regional III PT KAI Palembang, Andika Tri Putranto, mengatakan, dalam meningkatkan jumlah angkutan batu bara di Sumsel, pihaknya akan mengembangkan stasiun Simpang.
Namun dalam pengembangan stasiun tersebut, pihaknya merelokasi sekolah dasar negeri milik pemerintah Ogan Ilir.
Tapi pihaknya sudah membangunkan gedung sekolah yang baru, yang jauh lebih baik dan nyaman.
"Hari ini kita sudah resmikan bangunan sekolah baru, sehingga anak anak tak lagi terganggu dengan aktivitas di stasiun, lebih nyaman dan bisa meningkatkan semangat belajar anak anak," kata Andika, Selasa (30/1/2018) melalui siaran pers yang diterima sripoku.com.


Sebelumnya SD Negeri 12 Simpang ini berada di dekat stasiun Simpang, namun karena dinamika organisasi yang menjadikan stasiun sebagai salah satu stasiun bongkar angkutan batubara membuat stasiun Simpang terkena perluasan untuk prngrmbangan bisnis.
Sehingga bangunan yang berada di sekitar stasiun Simpang termasuk SD Negeri 12 terkena dampak. Dan dilakukan relokasi ke tempat yang lebih luas dan rapih di Jalan Swadaya KM 16 Desa Sungai Rambutan Indralaya Utara.
Selain itu, untuk menambah angkutan batu bara pihaknya juga akan membangun Stasiun Keramasan dan double track.
Untuk memenuhi permintaan angkutan batubara swasta di wilayah Divre III, harus didukung dengan fasilitas bongkar yang memadai dan dapat terintegrasi dengan moda angkutan lanjutan lainnya.
"Maka dipilih lah Stasiun Simpang sebagai stasiun alternatif untuk stasiun bongkar karena letaknya yang strategis dan dekat dengan pelabuhan, dan membangun Stasiun Keramasan," katanya.
Ia mengatakan angkutan kereta batubara dapat mengurangi angkutan truk yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Batu bara adalah primadona dari angkutan barang kami. Melalui kereta api juga bisa mengurangi kecelakaan dan kerusakan jalan raya akibat ramainya truk batu bara,"katanya
Jalur khusus batu bara itu bisa diangkut dari Lahat dan Muara Enim langsung menuju kawasan Palembang.
"Batu baranya tidak lagi diangkut menggunakan truk tapi kereta api langsung, tidak macet dan jalan bisa tahan lama," katanya. (*)