Pulang Kerja dari Kamar Mayat Pria ini Lihat Kotak Aneh, Saat Dibuka Air Matanya Mengalir, Ternyata
Dulu Yu dan mendiang istrinya mengadopsi anak pertama mereka, seorang gadis yang baru lahir, saat berusia 40 tahun.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, TIONGKOK -- Suatu ketika, seorang pria bernama Yu Shangzhong menemukan dua bayi baru lahir yang ia temukan dalam rentang waktu tiga hari.
Kedua bayi malang ini ternyata dibuang didalam sebuah kotak karton di sebuah pasar dekat rumahnya.
Sejak menemukan dua bayi inilah Yu, yang bekerja di kamar mayat mengalami sebuah perubahan yang sangat besar dalam hidupnya.
Apa yang sebenarnya terjadi ?
===
Dilansir dari EraBaru, Yu yang berusia 75 tahun berasal dari Provinsi Wenzhou, Zhejiang.
Orang-orang mungkin mengira kalau pria ini hanyalah seorang pria biasa.
Namun tak banyak yang tahu kalau sebenarnya Yu telah mengadopsi 12 anak perempuan dan merawat mereka semua selama lebih dari 35 tahun, seperti dikutip dari Qianjiang Evening News.
Dulu Yu dan mendiang istrinya mengadopsi anak pertama mereka, seorang gadis yang baru lahir, saat berusia 40 tahun.
Kira-kira empat tahun kemudian, mereka lagi-lagi menemukan seorang bayi perempuan yang dicampakkan orangtuanya begitu saja di sebuah kotak karton didesanya.
Karena tak tega, mereka akhirnya memutuskan untuk merawat bayi malang ini sendiri.
Anak ketiga mereka juga seorang gadis yang ditemukan ditinggal orangtuanya di sebuah paviliun dekat tempat tinggal mereka.

===
Selama bertahun-tahun, Yu dan istrinya semakin sering menemukan anak-anak malang tidak diinginkan orangtuanya.
Semua itu terjadi sampai anak-anak perempuan yang mereka asuh sudah berjumlah 12 orang.
Tapi hidup bagi keluarga Yu sangat sulit.
Yu yang menjadi satu-satunya tulang punggu keluarga cuma memperoleh sedikit uang saat bekerja serabutan.
Keuangan keluarga ini pun mulai mengalami perubahan baik saat Yu menemukan pekerjaan di kamar mayat sebuah rumah sakit di Tiongkok.
“Kami mengalami masa-masa sulit.”
”Ketika saya masih kecil, ibu saya menggendong saya di punggungnya sambil mengumpulkan botol atau bahkan mengemis, ” kata Yu Caisong, gadis tertua dikeluarga ini yang sudah berusia 35 tahun.
”Orang-orang kadang memberi kami uang dan beberapa ada yang memberikan pakaian tua,” tuturnya.
===
Ketika salah satu dari 12 gadis tersebut meninggal karena penyakit, Yu dan istrinya merasa sangat berduka dan kehilangan.
Mereka merasa bersalah dan memutuskan untuk menyerahkan anak-anak mereka yang tersisa agar dapat diadopsi orang lain.
Hal ini terpaksa mereka lakukan agar mereka bisa memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
“Itu seperti memberi mereka kehidupan baru jika mereka pergi ke keluarga dengan kondisi yang lebih baik,” kata pria tua itu, yang bersama istrinya akhirnya memutuskan merawat lima anak gadismereka yang masih tersisa.

===
Gadis termuda keempat rupanya berhasil masuk perguruan tinggi, meski mereka miskin.
Gadis termuda kedua rencananya akan mendaftarkan diri di sebuah universitas di Wenzhou pada musim gugur ini, menurut laporan tersebut.
Yu seolah kembali teringat waktu pada tahun 1998 saat dia menemukan kedua putrinya yang termuda.
Dia telah menemukan mereka saat masih bayi, satu demi satu, dalam rentang waktu tiga hari.
“Kedua gadis itu ditempatkan di kotak kertas berisi informasi kelahiran mereka”
”Satu minggu kemudian aku menemukan yang satu lagi, ” katanya.

===
Di dinding ruang tamu, Yu menggantung sepotong kain bordir beraksara Mandarin yang dibuat oleh anak perempuan ketiganya.
Aksara ini mengandung karakter yang berarti “Keluarga yang damai akan makmur”.
Anak-anak Yu juga membelikannya cincin emas pada hari ulang tahunnya yang ke -70 untuk mengucapkan terima kasih kepada dia karena telah memelihara mereka dan membesarkan mereka.
“Yang paling saya khawatirkan adalah kedua anak bungsu saya.”
”Mereka belum dewasa, “kata Yu.
Biaya kuliah perguruan tinggi kedua anak gadis termuda memang disubsidi sebagian oleh otoritas Wenzhou.
Meski begitu, hal ini masih merupakan tantangan bagi keluarga tersebut untuk menyediakan biaya harian mereka di kampus.
Mendengar kisah Yu, tidak sedikit netizen yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan kepada mereka.
Ada pula yangberharap agar kelak setiap anak yang sudah diasuh Yu menjadi orang yang sukses dan bisa membalas kebaikan serta kasih sayang dari Yu dan istrinya, meski mereka tak terikat ikatan darah sekalipun. (Sripoku.com/A. Sadam Husen)
===
