Tak Perlu Rayuan Manis, 4 Hal Ini Akan Buat Suami Tersipu, Rumah Tangga Jadi Harmonis

Membahagiakan dan menuruti perintah suaminya merupakan suatu kewajiban seorang istri.

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis

SRIPOKU.COM-- Sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab sebagai seorang suami untuk mendampingi dan membimbing istrinya menuju ke arah yang lebih baik.

Tak hanya sebagai pendamping hidup, suami itu imam bagi istrinya.

Oleh karena itu, istri memiliki kewajiban untuk tunduk dan patuh kepada suaminya.

Dan ia juga harus membuat suaminya selalu merasa bahagia dengan kehadirannya.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Segala apa yang dilakukan oleh istri akan mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT jika ia berbakti kepada suaminya dan berbuat baik kepada suaminya.

Jika ia berbuat suaminya marah dan tidak berbakti kepada suaminya, maka akan mendatangkan murka Allah ta'ala.

Membahagiakan dan menuruti perintah suaminya merupakan suatu kewajiban seorang istri.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Bersikap santun dan berkata manislah terhadap suami agar hubungan suami istri terlihat bahagia dan tampak romantis.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan istri agar suaminya selalu berbahagia dan merasa betah tinggal bersama Anda.

Dilansir dari abiummi.com, berikut beberapa rayuan-rayuan manis yang membuat hati suami tersipu dan tersanjung

1. "Suamiku, pakaian terbaik yang kau pakai bukanlah pakaian termahal atau termodis yang pernah kau beli, namun sekadar baju koko, kain sarung, dan kopiah yang kau kenakan ketika mengajakku salat berjamaah."

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Terlebih ketika kau membangunkanku di tengah malam untuk salat dan berdialog dengan Allah meminta keberkahan untuk keluarga kecil kita, juga memohon kebaikan untuk kita dan anak-anak kita nanti.

Setelah itu, kau menyampaikan nasehat dari ayat-ayat Allah agar aku menjadi istri solehah.

Kemudian, kita kembali ke peraduan dengan cinta yang selalu sama besar, merasakan debar yang sama untuk kemudian membuatmu bahagia dengan menjalankan sunah Rasulullah.

2. "Suamiku, kata-kata terindah darimu bukanlah sekadar ketika kau memberikan rayuan manis kepadaku, namun ketika kau membaca firman Allah dan mendengungkannya ke seluruh penjuru rumah."

s

Terlebih, ketika kau mengajarkan anak-anak untuk mengenal ayat-ayat Allah huruf demi huruf dengan kesabaran dan kedisplinan.

Suaramu yang mengalun akan menjadi lantunan terindah di dalam rumah kita.

Suatu waktu kita akan membaca Al-Qur’an bersama dan kau mengajarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk kita laksanakan bersama.

3. "Suamiku, pujian terbaik adalah ketika sebelum berangkat mencari rezeki kau selalu menyempatkan makan masakanku dan memujinya, kemudian menghabiskannya."

e

Tidak peduli walaupun mungkin masakanku belum seenak masakan ibumu, kau selalu meminta disiapkan bekal makan siang, atau meminta dimasakkan menu tertentu untuk makan malam dengan gembira.

Bagimu, masakan istri adalah menu terbaik dan menyanjung istri dengan menghabiskan masakannya dapat mempererat ikatan pernikahan.

4. "Suamiku, tempat tujuan tamasya terbaik bukanlah ke taman bermain atau luar negeri, namun ketika kau mengajakku ke rumah mertua dan kita mempererat tali ukhuwah dengan ayah dan ibumu, kemudian memohon doa demi kebaikan keluarga kita."

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Aku juga ingin memijat ibumu, menanyakan kabarnya, mengakrabkan diriku selalu dengannya, dan berbakti pada mereka.

Aku ingin orang tuamu melihatku sebagai sosok sederhana yang dapat menjadi makmum yang baik bagimu.

Lalu, anak-anak kita memeluk nenek-kakeknya, bercengkrama dan tertawa bahagia.

Rayuan seperti ini akan menambah keharmonisan rumah tangga.

Kewajiban lain dari seorang istri juga harus ditunaikan dengan penuh kesabaran, kesadaran, dan kecintaan.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Jika suami dan istri selalu berusaha menunaikan kewajibannya antara satu sama lain dengan cara yang diminta Allah, maka keluarga yang sakinah, mawadah, dan marahmah akan mudah terwujud.

Ibnu Thaimiyah berkata dalam kitab Majmu Al-Fatawa:

“Tidak ada hak yang lebih wajib untuk ditunaikan seorang wanita (setelah hak Allah dan Rasul-Nya) daripada hak suami.”

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved