Perasaan dan Bersolidaritas
Ternyata Hewan Punya Perasaan dan Bersolidaritas Tinggi
Di dunia hewan tidak semuanya bisa dikatakan "Binatang" yang selama ini dianggap tidak ada apa-apanya.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Ada 5 Hewan Punya Perasaan dan Bersolidaritas Tinggi
SRIPOKU.COM -- Di dunia hewan tidak semuanya bisa dikatakan "Binatang" yang selama ini dianggap tidak ada apa-apanya.
Bahkan dijadikan sebagai makhluk Allah yang tidak ada artinya.
Namun faktanya, ternyata terdapat beberapa fauna yang memiliki rasa solidaritas dan sisi perasaan yang tinggi.
Mungkin banyak yang mengira bahwa manusia merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki rasa emosi, seperti menyayangi, marah, senang, khawatir, dll.
Namun kenyataannya tidak demikian, beberapa makhluk juga memiliki sisi emosional yang tidak hanya emosi dasar tetapi juga emosi kompleks (misal: bersimpati, empati,).
Sebagaimana dirilis lampukecil.com, seperti contohnya Kiler whale atau biasa di sebut dengan Orca, keluarga lumba-lumba ini memiliki bagian di dalam otak mereka yang secara khusus mengatur sisi emosi dan perasaan.
Solidaritas dan Perasaan yang dimiliki oleh hewan-hewan di bawah ini sangatlah menarik untuk disimak dan jarang diketahui oleh banyak orang.
Hewan-hewan yang penuh perasaan ini sejatinya juga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua. Hewan apa sajakah itu, yuk mari kita bahas satu persatu.
1. Gajah

Gajah merupakan salah satu hewan yang dianugerahi sifat penyayang dan tingkat kecerdasan yang tinggi.
Layaknya manusia, hewan mamalia darat terbesar ini akan sangat sayang pada mahkluk lain yang menyayanginya.
Gajah memiliki kemampuan berempati terhadap sesamanya, misalnya saat ada rekannya yang merasakan perasaan yang tertekan maka gajah lainnya akan mencoba menenangkannya, dengan kontak secara langsung maupun dengan suara.

Bahkan di kehidupan liar saat terdapat seekor gajah yang mati, maka gajah lain akan menunjukan sisi empati dan gestur kesedihan serta mencoba menutupi mayat gajah tersebut dengan rumput maupun dedaunan.
Setelah tertutupi dedaunan atau tanah, gajah yang mati tersebut tidak lantas ditinggalkan.
Mereka akan menunggui selama beberapa waktu, setelah itu akan melanjutkan lagi perjalanan dan kehidupannya.
Keadaan tersebut tidak berhenti hanya disitu saja, sang gajah akan tetap kembali ke tempat itu untuk melakukan ziarah meskipun bertahun-tahun telah berlalu.
Gajah mampu menunjukan adanya kesedihan dan perasaan berduka pada sesamanya yang telah meninggal.
2. Kelelawar vampir

Kelelawar vampir merupakan jenis hewan yang tinggal secara berkoloni di area yang gelap misalnya gua, celah di dalam pohon besar, dll.
Mereka memiliki ikatan yang kuat diantara sesamanya serta merupakan jenis hewan yang unik, ya karena mereka mengkonsumsi darah.
Kelelawar ini memiliki fitur yang sangat keren dan canggih, seperti dapat melihat secara infra merah yang artinya mereka mampu melihat gelombang yang menunjukan area panas, mampu mendeteksi bagian mana yang terdapat darah paling dekat dengan kulit, juga memiliki kemampuan bermanuver serta berjalan di tanah dan yang paling penting mereka mampu mendeteksi dan memonitor kondisi rekannya.

Walau memiliki banyak kelebihan, sayangnya kelelawar vampir hanya mampu bertahan dua hari tanpa makanannya yaitu darah dan mereka tidak selalu mendapatkan makanan setiap keluar berburu.
Oleh karena itu, mereka mampu mengatasi kelemahan ini dengan sebuah adaptasi yaitu kebiasaan berbagi makanan alias mendonorkan makanannya.
Kelelawar yang kelaparan akan memohon kepada yang lainnya untuk berbagai, dan kelelawar yang cukup makanan pun tak akan segan mendonorkan makanannya meskipun kekelawar yang kelaparan bukanlah satu keluarga dengan mereka.
Bahkan yang sering terjadi adalah, kekelawar yang berlebih makananlah yang lebih dulu berinisiatif berbagi makanan kepada yang kelaparan tanpa di minta terlebih dulu.
3. Lumba-lumba

Salah satu hewan yang paling cerdas di muka bumi ini, sangatlah istimewa.
Disamping mukanya yang lucu dan terkesan bersahabat, lumba-lumba juga merupakan makhluk yang sangat bersosial.
Lumba-lumba dapat berkelompok dengan jumlah yang banyak hingga ratusan lumba-lumba, dan mereka sangatlah ramah karena anggota kelompok ini kadang tidak saling mengenal sebelumnya.
Ikatan diantara mereka pun bisa sangat dekat, konsep solidaritas juga di tunjukan oleh lumba-lumba misalnya jika ada yang sakit atau terluka, maka yang lainnya akan menemani bahkan membantu bernafas ke permukaan.
Lumba-lumba juga memiliki naluri penolong yang sangat kuat, tidak hanya bagi spesiasnya tapi juga kepada makhluk lain.
Tak jarang jika ada hewan laut lain (contohnya, anak paus) yang tersesat maka dengan cepat lumba-lumba akan mencarikan arah untuk pulang.
Dan juga, lumba-lumba sering melindungi penyelam dan perenang dari serangan hiu dengan cara berenang mengitari orang tersebut, hingga kondisi berangsur aman. Selain itu, lumba-lumba juga dapat bertugas layaknya bidan dalam hal persalinan diantara lumba-lumba lainnya.

Dengan sifat sayang yang dimilikinya, lumba-lumba pun sering membantu hewan lain dalam menjaga dan mengasuh ikan kecil walaupun dari spesias lumba-lumba yang berbeda. Juga lumba-lumba menunjukan kesedihan yang mendalam tatkala anaknya meninggal, dengan menjunjung anaknya selama berminggu-minggu di atas air serta mengeluarkan suara yang menandakan kesedihan.
4. Semut

Terdapat pepatah dari Tiongkok yang berbunyi ” satu semut mungkin dapat menghancurkan satu bendundungan” merujuk pada kesatuan dan solidaritas yang dimiliki oleh semut.
Hal ini dikarenakan semut hidup dengan cara berkoloni dan sangat rela berkorban bagi kelompoknya.
Bahkan semut akan lebih mementingkan kelompoknya jika dibandingkan dengan dirinya sendiri.
Misalnya, terjadi sebuah musibah yaitu banjir, maka semut akan bersatu menjadi sebuah rakit yang akan dinaiki oleh ratu semut dan juga telur semut.
Para semut yang menjadi rakit rela berkorban dan lebih mementingkan keberlangsungkan kehidupan rekan-rekannya.
Semut juga mampu memecahkan masalah yang kompleks secara bersama sama, dengan berkomunikasi di antara satu sama lain.
Juga saat semut bereksplorasi untuk menemukan makanan, mereka meninggalkan jejak sebagai tanda yang menunjukan lokasi makanan tersebut berada dan saat makanan tersebut telah habis, semut akan menghapus jejak sinyalnya agar yang lainnya tidak datang dengan sia-sia.

Mengenai perasaan, hmmm.. semut juga bisa putus asa maupun bersemangat lho.
Seperti yang kita tahu semut merupakan makhluk yang senang mengembara dalam mencari makanan bagi kelompoknya, kadang saat mengembara mereka membentuk kelompok kecil.
Uniknya kelompok kecil yang berpetualang ini jika sering gagal dalam menemukan makanan, maka terdapat kemungkinan mereka untuk berputus asa dan beralih profesi, menjadi penjaga telur misalnya.
Lain cerita jika kelompok kecil lainnya yang sering sukses menemukan makanan, maka mereka akan terus bersemangat serta optimis berekspedisi mencari makanan setiap hari.
5. Orca

Walau sebutannya ialah Paus, sejatinya orca merupakan keluarga dari lumba-lumba hanya saja ukurannya sangatlah besar bahkan mereka anggota yang terbesar, serta memiliki corak yang unik yaitu hitam dan putih.
Secara sekilas Orca terlihat sangat imut, bahkan banyak boneka lucu yang yang berbentuk orca, atau film yang menampilkan Orca yang bersahabat dengan manusia.
Perlu anda ketahui, Orca merupakan pemburu paling handal di lautan bahkan hiu yang paling besar yaitu the great white shark pun sering mendapat serangan dari orca.
Status Orca di lautan ialah apex predator yang artinya mereka adalah predator paling puncak yang tidak ada tandingannya, bahkan tidak ada hewan yang memburu mereka.
Orca biasa berburu secara berkelompok dengan strategi serangan yang sistematis dan penuh perhitungan.
Hewan yang menjadi buruan mereka bervariasi dari ikan hingga mamalia laut.
Meskipun demikian, Orca di alam liar hampir tidak pernah menyerang manusia dan belum terdapat adanya laporan serangan yang fatal oleh orca di laut.

Orca memiliki sisi solidaritas yang tinggi diantara sesamanya, karena Orca merupakan hewan yang memiliki kultur dan sosial yang tinggi. Ilmu pengetahuan tentang lautan dan teknik berburu di turunkan dari generasi ke generasi. Saat anak Orca akan di tangkap oleh manusia untuk di jadikan hewan hiburan di akuarium, sang ibu beserta orca lainnya akan berusaha memancing perahu untuk mengikuti mereka ke arah jalur buntu. Mereka membiarkan dirinya tertangkap, dengan tujuan agar anak mereka bisa lepas melarikan diri ke lautan. Orca hidup secara berkeluarga, dengan nenek, anak, serta cucu. Orca perempuan tertua (nenek) dapat berumur hingga 90 tahun dan mereka berenang secara bersama-sama.