Lupa Tutup Telepon Gadis ini Syok dengar Ucapan Orangtuanya, Sampai Tak Mau Menikah!
Namun ibunya lupa menutup telepon dan tanpa sengaja Zhou Mei mendengar pembicaraan orang tuanya
SRIPOKU.COM -- Tidak jarang, generasi yang lebih tua seringkali lupa menutup telepon usai menghubungi anak-anaknya.
Demikian juga dengan orangtua seorang gadis bernama Zhou Mei ini.
===
Suatu hari, Zhou Mei baru saja selesai berbicara di telepon dengan orangtuanya.
Namun ibunya lupa menutup telepon dan tanpa sengaja Zhou Mei mendengar pembicaraan orang tuanya
Zhou Mei mendengar ayahnya berkata dengan suara keras :
“Bu, ayo cepat makan, lauknya sudah dingin!”
“Tak apa-apa dingin juga, anggap saja acar!” sahut Ibu Zhou Mei yang tampak ceria setelah berbicara lewat telepon dengan Zhou Mei.
“Ya, acar sayur, hampir satu bulan kita makan acar terus, apa kita nosa membeli sedikit daging besok?” tanya sang ayah sambil tertawa, keduanya terdengar seperti sangat bahagia!

(Ilustrasi)
===
Ibu Zhou Mei menggerutu :
“Dasar serakah! Dua hari lagi ya, baru ganti dengan menu daging, baru saja Zhou Mei bilang dua hari lagi akhir pekan dia akan pulang makan, nanti kamu bisa makan daging sepuasnya!”
“Huh, di matamu cuma ada putrimu, kalau putrimu tidak pulang, terus aku tidak perlu makan daging lagi ya ? Untuk makan daging saja, harus tergantung putrimu ?” cetus sang ayah.
”Memangnya dia bukan putrimu ya ? Lagipula bukankah kamu juga setuju waktu itu? Sekarang malah menyalahkanku?” katan ibunya.
Ayahnya menghela napas, “Ya, memang aku yang setuju! Ya sudah, aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi, ayo makan dulu !”
Zhou Mei tertegun di ujung teleponnya “Kenapa setuju waktu itu ? Apa benar aku bukan putri kandung mereka ?”
===
Zhou Mei tidak menyangka, satu gelombang masalahbelum surut, sekarang disusul lagi dengan gelombang selanjutnya.
Dia memang baru saja putus dengan pacarnya dan ingin pulang ke rumah sekaligus mencari hiburandan menenangkan diri sejenak.
Namun, Zhou Mei sama sekali tidak menyangka akan mendengar rahasia orangtuanya.
Ia baru sadar ternyata dirinya tidak punya apa-apa, bahkan ayah-ibunya pun bukan orang tua kandungnya.
Air mata Zhou Mei pun mengalir deras.
Ia mendekap teleponnya sambil terisak !

(Ilustrasi)
===
Setelah reda rasa sedihnya, Zhou Mei merasa sangat berterima kasih kepada orangtuanya yang menyembunyikan jati dirinya selama bertahun-tahun tapi tetap menyayanginya seperti putri kandung sendiri.
Setiap pulang ke rumah, orangtuanya selalu menyiapkan makanan yang enak untuknya.
Sementara Zhou Mei sendiri, selama dua tahun ini pindah keluar hanya demi mengikuti seorang pria yang tidak begitu mencintainya, sampai-sampai membuatnya rela mengabaikan orangtua yang sangat menyayanginya selama ini.
Mengingat semua itu, Zhou Mei pun buru-buru pulang begitu tiba akhir pekan dan membeli tiket paling awal.
Zhou Mei yang pulang lebih awal dari biasanya mulai membayangkan sosok ayah-ibunya yang sudah tua pagi-pagi sudah menyiapkan makanan untuknya.
Tanpa terasa air matanya berlinang saat mengingat semua itu.
===
Dirumahnya, sang ibu memukul tangan ayahnya sambil tersenyum kecut dan berkata :
“Dasar serakah! selalu mencuri-curi makan, makanan keburu habis kamu makan sebelum Zhou Mei tiba di rumah!”
“Tak sampai seperti itu, kamu anggap aku kelaparan ya ? Sebulan sudah tidak menyantap daging, tak apa-apa kan hanya makan beberapa potong?” Kata ayah Zhou Mei.
“Putri kita hampir menikah, kita makan acar dua tahun, menabung lebih banyak uang untuknya sebagai mas kawin yang layak saat nikah nanti !” jawab sang ibu.
“Siapa suruh keluarga kita miskin, gaji anak kita juga sangat rendah, sehingga tidak bisa mengirim uang untuk keluarga di rumah, terpaksa diambil dari uang pensiun kita ! Putri Bibi Zhang tetangga sebelah kita… … “
Sang ayah tampak tidak tahan lagi mendengar ibunya yang semakin bawel.
Sang ayah memotong pembicaraan bunya dan berkata,
“Aku tahu, mas kawin putri tetangga kita sedikit, dicibir oleh mertuanya setelah menikah, hari-hari dilewatinya dengan linangan air mata, jadi jangan sampai kita mengikuti jejaknya, kita harus menyiapkan mas kawin yang besar untuk putri kita dan sebagaianya,’ ucap sang ayah.
“Dua tahun sudah kamu mengatakan hal ini, tidak capek ya ? Aku rasa juga tidak perlu terburu-buru, pacar Zhou Mei saja tidak pernah ke rumah, belum tentu juga akan menikah dengan putri kita!” respon sang ibu.

(Ilustrasi)
===
Sementara itu, perasaan Zhou Mei berkecamuk, entah apa yang harus dikatakan, dia telah salah paham demngan orangtuanya.
Ternyata dia adalah anak kandung mereka.
Zhou Mei langsung memeluk erat ayah-ibunya, dan menangis seperti anak kecil saat tiba dirumah.
“Ayah-Ibu, Zhou Mei minta maaf karena telah menyusahkan ayah-ibu selama ini, kalian tidak perlu menyediakan mas kawin untukku.”
”Aku tak mau menikah seumur hidup, aku akan menemani ayah-ibu selamanya sampai tua.!” Kata Zhou Mei.
“Dasar anak bodoh, bukankah kamu menyukai anak itu? Kenapa tiba-tiba berbicara seperti itu ?” Kata ayahnya.
“Pria tak tahu diri itu mana bisa dibandingkan dengan ayah dan ibu yang hebat, kami sudah putus, sekarang aku baru tahu kalian adalah orang-orang yang paling menyayangiku di dunia ! Maaf ayah-ibu, demi dia aku telah menyusahkan kalian!” kata Zhou Mei.
Zhou Mei memutuskan mulai sekarang ia tidak akan lagi dibelenggu cinta, tidak boleh mengabaikan orangtua yang paling disayanginya!
Meski mau menikah juga kelak calonnya itu harus bisa berbakti pada ayah-ibunya! (jhn/yant)

(Ilustrasi)
===
(Sumber: happies.life/EraBaru)
