Jika Anda Sering Memakai Celana Dalam Jenis ini, Hati-hati Resikonya Mengerikan

Risiko infeksi bahkan lebih tinggi saat Anda mengenakan pakaian dalam untuk waktu yang sangat lama.

Net
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM == Dimasa sekarang, pakaian dalam memang sudah menjelma menjadi sebuah hal yang tak bisa lepas dari kehidupan manusia.

Meski begitu, jik aberbicara soal pakaian dalam, ada hal-hal tertentu yang ternyata harus diperhatikan untuk memperhatikan kesehatan Anda.

Tidak sedikit yang tak menyadari jika beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan saat memakai atau memilih pakaian dalam nyatanya bisa menyebabkan konsekuensi serius.

Salah satu dampaknya adalah dapat dapat mengganggu kesehatan Anda.

===

Banyak pria dan wanita sering tak sadar jika dirinya membuat kesalahan yang berhubungan dengan pakaian dalam,

yang pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan dan tubuh.

Kali ini akan dibahas beberapa kesalahan umum dalam pemilihan dan pemakaian celana dalam yang tidak baik untuk kesehatan Anda.

===

1. Celana dalam basah oleh keringat.

Salah satu kesalahan pemakaian celana dalam yang biasa dilakukan orang adalah terus mengenakan celana dalam dalam kondisi berkeringat setelah sesi olahraga yang ketat.

Hal ini dapat membuat Anda berisiko terkena iritasi dan infeksi jamur.

Oleh sebab itu, jika tubuh terasa sudah basah oleh keringat, cepat ganti pakaian anda dnegan yang baru untuk mencegah penyebaran kuman oleh keringat.

===

2.Celana dalam yang ketat.

Pakaian dalam yang ketat dapat menyebabkan iritasi kulit, saraf terjepit dan sirkulasi udara yang buruk.

Bukan hanya tidak nyaman, celana dalam yang ketat bisa menyebabkan kulit lecet dan iritasi di sekitar daerah tersebut.

Oleh sebab itu hindari memakai celana dalam yang terlalu ketat.

Cukup pakai yang sesuai dengan ukuran anda.

===

3.Bahan yang dipakai.

Celana dalam yang terbuat dari brokat, satin dan spandex cenderung menyebabkan kelembaban dan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur, karena bahan tersebut tidak berpori.

Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang nyaman dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman jika dipakai.

===

4. Deterjen beraroma.

Bahan kimia keras yang terkandung di deterjen dan pelembut pakaian dapat tetap melekat pada bahan celana dalam,.

Hal ini berpotensi menyebabkan iritasi, kemerahan dan infeksi pada alat vital serta dermatitis kontak.

Sebaiknya konsultasikan lebih dulu kepada dokter mengenai jenis-jenis deterjen apa saja yang baik untuk pencucian pakaian dalam

===

5. Celana dalam model thong.

Thong cenderung bergerak maju mundur lebih mudah dan meningkatkan risiko kontaminasi silang.

Akan tetapi, gerakan mundur dari tali dapat mengangkut bakteri seperti E. coli dari belakang pindah ke depan.

Hal ini akan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan infeksi kandung kemih.

Oleh sebab itu, hindari memakai pakaian dalam jenis ini.

===

6. Terus menerus memakai celana dalam yang tidak dicuci.

Risiko infeksi bahkan lebih tinggi saat Anda mengenakan pakaian dalam untuk waktu yang sangat lama.

Anda tidak boleh memakai ulang pakaian dalam yang sama lagi tanpa mencucinya.

Ada kemungkinan tinggi terjadinya  pertumbuhan bakteri dan jamur pada kain itu sendiri dan ini membuat Anda berisiko tinggi mengalami infeksi. (vivi/yant)

===

Sumber: boldsky/EraBaru

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved