Kepala Bayi Sudah Nongol Ibu Habis Tenaga, Selanjutnya Ini yang Terjadi, Semua Telat!

Bahagia sebentar lagi akan menjadi orangtua namun perasaan tegang hampir dirasakan oleh setiap ibu hamil.

Penulis: pairat | Editor: pairat
Istimewa

SRIPOKU.COM-- Menantikan kelahiran buah hati adalah momen yang menyenangkan sekaligus menegangkan.

Bahagia sebentar lagi akan menjadi orangtua namun perasaan tegang hampir dirasakan oleh setiap ibu hamil setelah mengalami kontraksi.

Di sinilah peran suami serta keluarga harus maksimal , memberikan dukungan hingga siap siaga.

Hal ini turut dirasakan oleh pasangan suami istri ini, namun tinggal di desa yang jaraknya jauh dari rumah sakit, benar-benar menyusahkan dirinya yang hendak melahirkan.

Akhirnya mau tidak mau dokter yang harus datang ke rumahnya, hanya saja mereka semua sudah terlambat.

Selama lebih dari 8 jam ia melahirkan dan kepala bayi sudah terlihat.

Namun ketika itu, sang ibu sudah tidak bertenaga lagi. Akhirnya ketika memasuki 10 jam, dokter datang dan memeriksa kondisi sang bayi.

Dan ternyata bayi tersebut sudah meninggal! Melihat sang ibu sudah mulai kehabisan napas,

dokter kemudian dengan sigap berusaha mengeluarkan sang bayi.

Akhirnya, ibu ini dikirim ke rumah sakit terdekat, agar nyawanya bisa terselamatkan.

Namun, karena proses persalinan yang terlalu lama, membuat sang ibu mengalami pendarahan hebat dan menyebabkan rahimnya harus diangkat.

Benar-benar sebuah hal yang tragis, karena ini adalah kali pertama ibu ini hamil dan melahirkan.

3 kesalahan ketika melahirkan normal:

1. Berteriak

Berteriak tidak akan membuat rasa sakit ketika kontraksi berkurang. Sebaliknya, hal ini bisa menyebabkan hipoksia (jaringan tubuh kekurangan oksigen), terganggunya janin, talipusat, dan lain-lain.

Jika merasakan sakit ketika kontraksi, maka sebaiknya biarkan otot-otot tubuh menjadi rileks, tarik napas panjang dan hebuskan perlahan, karena ibu harus menyimpan tenaganya untuk mengejan.

2. Menutup mata

Hal akan menyebabkan gangguan pada mata, yaitu mata bisa menjadi merah dan pembuluh darah di mata pecah.

3. Mengangkat pantat atau panggul

Hal ini malah menyebabkan robekan menjadi lebih lebar dan membutuhkan lebih banyak jahitan di sekitar area jalan lahir.

Baca:

Terkuak! Andi Soraya Rayakan Baby Shower, Ternyata Pria Ini Ayah dari Anaknya

Lama tak Muncul di TV, Betulkah Pasangan Artis Ini Bangkrut? Ini Fakta-faktanya

Ada 3 tahap dalam proses melahirkan:

Tahap 1: Tahap Pembukaan

Tahapan yang lama yang harus dilalui ibu hamil ketika memilih untuk melahirkan normal. Tahapan ini dimulai dengan kontraksi di dinding rahim hingga saluran rahim terbuka secara penuh oleh kepala bayi.

Ibu yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami nyeri sekitar 12-14 jam dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Tahap 1 di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.

Baca:

Kaya Raya di Usia 23, Pacar Tajir, Ternyata Ini Pabrik Harta Nikita Willy. No 7 Cuma Modal Senyum

Heboh! Anji Beberkan Kekecewaan Untuk Pagi Pagi Pasti Hapy Uya Kuya. Ternyata Dipaksa Begini

Tahap 2: Tahap Pengeluaran Bayi

Tahapan ini dilakukan untuk pembukaan penuh hingga bayi dilahirkan. Bayi akan lahir melalui mulut rahim dan vagina, sebelum akhirnya ditarik keluar oleh tenaga medis.

Umumnya, tahap ini akan berlangsung selama 1 jam untuk persalinan pertama, sedangkan bagi yang sudah melahirkan basanya hanya sekitar 20 menit.

Tahap 3: Tahap Pengeluaran Plasenta

Setelah bayi keluar, kontraksi rahim masih akan terus berlanjut, menekan pembuluh darah untuk mengurangi pendarahan.

Selama 10 sampai 20 menit setelahnya, plasenta atau ari-ari akan segera terlepas dari dinding rahim dan keluar dari dalam vagina.

Semoga pengetahuan ini bisa bermanfaat ya! (sripoku.com/pairat)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved