Bocah Miskin ini Diberi 2 Ikan Yang Ternyata Berisi Cincin Berlian, ini Yang Dilakukannya, Bikin. .

Mereka tidak mampu membawa ibunya ke rumah sakit karena mahalnya biaya pengobatan dan mereka tidak memiliki uang sama sekali.

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis

SRIPOKU.COM-- Caca, seorang bocah perempuan yang berusia 9 tahun, ia mempunyai seorang adik laki-laki yang masih bersusia 4 tahun.

Kedua orangtuanya merupakan seorang yang sangat miskin yang tinggal di daerah terpencil.

Ibunya mengidap suatu penyakit serius hingga tidak bisa kemana-mana dan ayahnya pun harus merawatnya di rumah.

sss

Selain merawat ibunya di rumah ayahnya telah bekerja keras untuk mencari uang demi mencukupi kebutuhan bagi keluarganya.

Mereka tidak mampu membawa ibunya ke rumah sakit karena mahalnya biaya pengobatan dan mereka tidak memiliki uang sama sekali.

Setiap pagi, Caca harus bangun dan menyiapkan makan pagi, lalu membangunkan adik laki-lakinya.

Setelah itu mereka makan pagi dan Caca berangkat ke sekolah sambil menggendong adiknya karena tidak mungkin meninggalkannya sendirian di rumah.

xxx

Guru di sekolah Caca pun tahu akan keadaan keluarganya dan mengizinkan Caa membawa adikanya, mereka pun tak segan untuk menyumbangkan beberapa peralatan sekolah untuk Caca.

Walaupun adiknya masih kecil, namun ia mengerti bahwa ia tidak boleh mengganggu saat pelajaran sekolah dimulai. Ia akan menunggu dengan diam sampai sekolah selesai.

Kehidupan keluarga Caca memang tidaklah mudah, mereka pun membiasakan diri untuk berhemat.

Caca ternyata sudah mengerti cara menjahit pakaian, ia pun menggunting baju dan menjahitnya agar dapat dipakai oleh adiknya.

cacacaca

Hal itu semua sudah biasa dilakukan Caca dirumah, dan semua pekerjaan rumah yang biasanya dilakukan oleh ibunya, Caca yang ambil alih.

Mungkin karena itu juga, ayah Caca tidak khawatir dengan keadaan di rumah, hingga ia bisa fokus untu merawat ibunya.

Namun, biaya rumah sakit yang semakin hari semakin mahal, membuat Caca bersikap optimis untuk menghibur kedua orangtuanya dan berharap mereka tetap percaya diri.

Suatu hari ayahnya ulang tahun, Caca memutuskan untuk memasak makanan yang enak untuk ayahnya.

Ia merasa kasihan melihat ayahnya harus tiap hari bolak balik dari tempat kerjanya ke rumah sakit.

Caca pun pergi membawa adiknya ke pasar dan membawa sedikit uang untuk membeli bahan yang akan dimasak nanti di rumah.

sss

Caca melihat banyak sekali sayur-sayuran dan buah-buahan serta daging dan ikan, tapi saat bertanya harganya,

ia hanya tertunduk karena uangnya kurang sedangkan untuk membeli sedikit saja tidak boleh.

Pandangan Caca tertuju kepada sebuah toko yang banyak daun terkelupas dan jatuh di lantai.

Ia pun berjalan ke arah toko tersebut dan mulai memungut sayur-sayur yang terjatuh tersebut, adiknya juga turut membantu mengumpulkannya.

caca1

Tapi sang penjual yang lihat Caca kemudian mendekatinya sambil marah-mara.

"Hei pengemis kecil, sayur ini kenapa kalian ambil? ini untuk kelinci peliharaanku bukan untuk kalian. Kalau kalian ambil lagi akan ku potong tangan kalian."

Adik Caca langsung menangis karena taku, Caca yang juga takut langsung membawa adiknya pergi.

"Nak, kesini" kata pemilik gerai sebelah.

Caca menoleh dan melihat seorang kakek yang menjual ikan.

sss

"Orang tua kalian dimana? kenapa anak kecil datang ke pasar sendirian?" tanya kakek itu.

"Ibuku sakit, sedangkan ayahku sedang merawat ibuku. Hari ini ulang tahun ayahku, aku ingin memasakkan sesuatu untuk ayahku, tapi aku tidak dapat membeli apa-apa" kata Caca sambil menangis.

Kakek itu terperangah mendengar perkataan Caca lalu berkata:

"Kalian anak yang baik. Ini, kakek beri 2 ekor ikan, bawa pulang ke rumah untuk dimakan yah."

Kakek yang baik itu memilihkan dua ekor ikan dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.

Awalnya Caca menolak, tapi adiknya merengek ingin makan ikan.

Caca pun menerimana, ia lalu membungkukkan badannya dan mengucapkan terima kasih lalu bersiap untuk pulang ke rumah.

Ketika sampai di rumah, ayahnya juga sudah ada di rumah.

Ia sangat senang melihat Caca membawa pulang dua ikan.

Ayahnya pun mulai membersihkan ikan tersebut.

Tiba-tiba, sebuah benda jatuh ke lantai.

zzz

Ayah Caca pun mengambilnya, setelah melihat benda tersebut, terlihat ekspresi wajah ayahnya seketika beruba menjadi senang.

Ternyata benda tersebut adalah sebuah cincin berlian.

“Ya ampun, kalian beli ikan ini dimana? Lihat, ini cincin berlian yang jika dijual harganya bisa berjuta-juta, kita bisa mengobati ibumu" kata ayahnya dengan gembira.

Caca menggeleng-gelengkan kepala lalu menceritakan pengalamannya di pasar tadi.

"Ayah, cincin berlian ini pasti punya kakek tadi. Kita harus mengembalikannya"

Ayahnya menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum, "Kamu benar nak, barang ini bukan milik kita, kita tidak boleh mengambilnya."

Ya Udah, kamu pulangkan yah, ayah mau masak ikannya"

ss

Caca pun berlari ke toko kakek tersebut dan mengembalikan cincin berliannya.

Pantas saja dari tadi dicari tidak ketemu, rupanya dimakan ikan ya! Kamu anak yang baik, terima kasih ya!" kata kakek tersebut.

Caca pun menceritakan kepada kakek itu tentang percakapannya dengan ayahnya ketika menemukan cincin berlian tersebut.

Sang kakek mendengarkannya dengan seius, lalu berkata

"Aku ingin mengunjungi rumahmu, boleh kah?

Caca pun menganggun dan pulang bersama kekek menuju rumahnya.

Ketika sampai di rumah dan melihat keadaan di dalamnya, kakek tersebut tampak terharu dan berkata:

sss
Ilustrasi

"Cincin ini adalah cincin pernikahanku. Lupakan harganya, cincin ini sangat berarti bagiku. Tapi, kalian sama sekali tidak berniat apa-apa ketika melihat cincin ini. Aku sangat salut, Untuk menunjukkan rasa terimakasihku, aku akan memberi kalian 50 juta sebagai imbalannya"

Ayahnya Caca menolak pemberian kakek tersebut, lalu kakek itu berkata

"Aku ingin memperluas toko saya di pasar. Tunggu Caca sudah sedikit besar, ia oleh datang untuk bantu saya di pasar.

Anggap saja uang 50 juta ini uang penghasilan Caca nanti. Bagaimana? Lagi pula kalian benar-benar memerlukan uang untuk menyelamatkan ibu Caca"

xxx
ilustrasi

Caca dan ayahnya pun tertunduk dan mengucapkan terima kasih kepada sang kakek.

Karena sangat terharu, ayahnya Caca sampai berlinang air mata.

Namun tiba-tiba adiknya Caca berteriak, "Aduh lapar, mau makan!".

Mendengar ucapan adiknya ini semuanya pun tertawa.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved