Tangan Diikat dan Mata Dilakban, Sopir Go Car Ini Dilempar Perampok ke Semak-semak di Pemulutan

Korban yang hampir lunglai setelah sempat dipukul, diikat menggunakan tali rafia pada bagian tangan serta mata dilakban.

Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi SH MSi (kiri) dan korban perampokkan bernama Iwan (kanan baju putih), Kapolsek melakukan olah TKP lokasi terjadinya perampokkan yang menimpa sopir gocar di Desa Pipa Putih Pemulutan Kabupaten OI. 

SRIPOKU.COM, INDERALAYA--Peristiwa perampokkan menimpa seorang sopir taksi "online go car" yang melintas di Kabupaten Ogan Ilir (OI), tepatnya di jalan poros Desa Pipa Putih Kecamatan Pemulutan Induk Kabupaten OI, Selasa malam (24/10) pukul 23.00.

Korban diketahui bernama Hendi Gunawan alias Iwan (42), warga Lemabang Kecamatan Ilir Timur II Palembang.

Korban dibawah ancaman senjata tajam pelaku, harus rela kehilangan satu unit mobil pribadi miliknya jenis Daihatsu Xenia warna silver tahun 2016.

Selain itu juga, korban kehilangan dua unit ponsel serta uang tunai senilai Rp 600 ribu. Peristiwa penodongan yang menimpa sopir taksi online tersebut, berawal pada Selasa malam (24/10), pukul 10.00.

Tanpa curiga, empat orang penumpang naik dari bundaran air mancur Ampera Palembang hendak diantarkan ke Desa Pipa Putih Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI.

Tiga orang penumpang duduk di barisan tengah dan yang satunya duduk disamping kemudi bagian depan. Korban Iwan mengaku keempat penumpang yang rata-rata berusia 30-35 tahun tersebut, awalnya sama sekali tak menampakkan gelagat bila hendak merampok mobil pribadi miliknya.

Lanjut Iwan, saat hendak menuju ke Desa Pipa Putih, ia memilih jalan pintas dari simpang sungki. Tiba-tiba malam itu, di tengah suasana yang sepi dan gelap, dirinya mulai mengalami perasaan yang tidak enak. Karena, penumpang yang duduk dibelakangnya mengucapkan kalimat "lanjekelah apo".

Sontak, saat posisi mobil melaju dengan kecepatan sedang, pelaku yang duduk di posisi belakang korban langsung menjerat lehernya dengan tali rafia, sementara pelaku disamping belakang menodongkan pisau dan satu pelaku lainnya menutup mata korban dengan lakban sembari memukuli bagian wajah korban dengan tangan kosong.

Lalu, pelaku yang duduk disamping kemudi turun dari mobil dan menyetir mobil korban.

Sementara korban yang hampir lunglai setelah sempat dipukul, diikat menggunakan tali rafia pada bagian tangan serta mata dilakban.

Korban dibawa menuju ke arah Inderalaya. Sesampainya di lokasi semak belukar Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten OI yang berjarak lebih kurang 15 kilometer dari TKP Desa Pipa Putih, bapak tiga orang anak ini dalam kondisi sadar diseret sambil dianiaya dan dipukul.

Lalu dibuang dan ditinggalkan begitu saja. Ditengah kondisi suasana yang gelap dan rerimbunan ilalang, bapak tiga orang anak ini hanya bisa pasrah dan tidak tahu hendak dibawa kemana lagi.

"Aku menjerit sembari minta tolong. Beruntung paginya, ada seorang nelayan pencari ikan yang menghampiri saya dan segera memberikan pertolongan," ujar Iwan, Rabu (25/10) saat dimintai keterangan di Mapolsek Pemulutan.

Nelayan itu, langsung membuka lakban penutup wajahnya dan membuka tali dan mengikat kedua pergelangan tangannya.

Lalu, dijelaskan korban, peristiwa yang ia alami langsung memberitahu kepada keluarganya dan minta dijemput sembari dibawa ke Puskesmas terdekat guna diberikan visum dan perawatan medis akibat luka lebam dan lecet disekujur tubuh akibat diseret empat orang pelaku perampokkan itu.

"Paginya saya langsung pergi ke Puskesmas dan diberikan perawatan medis serta visum," lirih Iwan yang belum lama berprofesi sebagai sopir go car.

Ia menyatakan, bila sudah sering membawa dan memgantarkan ke kawasan Pemulutan dengan melintasi jalan di persimpangan simpang sungki.

"Namun, entah mengapa malam itu saya nahas pak," akunya seraya menyebut sejak dua bulan terakhir ini profesi sebagai sopir go car yang ia geluti minim penumpang.

"Disamping itu juga kalau tidak narik penumpang, tentu tidak dapat uang. Belum lagi jumlah iuran kredit yang ia bayar tiap bulan ditambah kebutuhan sehari-hari," ujar Iwan.

Sementara itu, usai menerima laporan korban, sejumlah aparat Kepolisian Pemulutan langsung melakukan olah TKP di tempat terjadinya peristiwa perampokkan yang menimpa korban di Desa Pipa Putih Pemulutan.

Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi SH MSi memastikan laporan saat ini sudah diterima, dan dalam penyelidikkan sembari mencari tahu keberadaan empat orang pelaku perampokkan tersebut.

"Kasusnya saat ini masih dalam penyelidikkan," tutur AKP Zaldi SH Msi.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved