Kisah Perjuangan Nabi Luth Menyadarkan Kaumnya yang Menyukai Sesama Jenis
Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim A.S. yaitu Hasan bin Tareh.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM -- Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim A.S. yaitu Hasan bin Tareh.
Nabi Luth diutus sebagai rasul bagi sebuah kaum yang mendiami sepanjang timur laut (Dari Israel – Yordania), Laut Mati, tepatnya di Ibukota Sodom yang terletak di Utara Basin Laut Mati.
Hampir keseluruhan kaum ini terjerumus dalam hubungan sesama jenis, terutama lelaki dengan lelaki.
Nabi Luth kerap memberikan seruan kepada mereka untuk menghentikan perbuatan tersebut disamping menyampaikan seruan-seruan Allah, tetapi mereka mengabaikannya dan malah mereka mengingkari kenabiannya.
Akhirnya, kaum Nabi Luth dimusnahkan dengan bencana yang sangat mengerikan dan dahsyat.
Kejadian ini terjadi pada kira-kira tahun 1800 sebelum Masehi.
===
Di dalam Kitab Al-quran menceritakan kisah Nabi Luth yang menasehati kepada kaumnya seperti mana dalam Surah Asy-Syuara;
“Kaum Luth telah mendustakan para Rasul”,(160 “Ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka,”Mengapa kamu tidak bertakwa?”(161) “Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,”(162) “Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada ku”(163)”Dan aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku hanyalah dari Tuhan seluruh alam”(164) “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia”(165) “dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk dijadikan sebagai isteri kamu? Kamu memang orang-orang yang melampaui batas’(166) ” Mereka menjawab, ” Wahai Luth! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir”(167) ” Dia (Luth) berkata, ” Aku sungguh benci kepada perbuatan mu”(168).
Kaum Luth telah mengancam Nabi Luth dan bahkan membencinya karena mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT.
Ayat seterusnya dalam kitab suci Al-Qur'an dikisahkan dalam Surah Al-Araf:
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan para pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri .” (QS. Al A’raaf, 7: 80-82)
===
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah paras moralnya dan rusak akhlaknya.
Masyarakat Sadum bahkan tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.
Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka.
Pencurian dan perampasan harta milik seolah sudah menjadi kejadian sehari-hari dimana yang kuat berkuasa, sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang.
Maksiat yang paling menonjol sekaligus menjadi ciri khas hidup kaum ini adalah perbuatan homoseksual atau menyukai sesama di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga menjadi suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.
===
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka.
Jika membawa barang-barang yang berharga maka akan dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat.
Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya.
Dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya akhirnya diutuslah Nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia.
Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah serta meninggalkan kebiasaan mungkar dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang dihembuskan oleh iblis dan syaitan.
Nabi Luth terus memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah SWT telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat binatang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka.
Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan Syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam Neraka Jahanam.
===
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian.
Nabi Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan manusia menjadi dua jenis, yaitu lelaki dan wanita.
Mereka juga diberi nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka, terutama kepada setiap orang yang datang ke Sadum.
Diterangkan juga oleh Nabi Luth kepada kaum Sadum bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak-amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.
Ia tidak henti-henti nyamenggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara perseorangan untuk mengajak agak mereka beriman dan percaya kepada Allah SWT dan menyembah-Nya.
Diajaknya para kaumnya untuk melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar.
Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak nyatanya sudah hidup lama di dalam pergaulan sosial mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan setan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka.
Hal ini membuat dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan fikiran mereka, yang sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.
===
Akhirnya kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus.
Mereka sampai meminta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau kalau masih bersikeras Nabi Luth akan menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama semua keluarganya.
Dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi agar masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran itu nyatanya terasa sia-sia.
Obat satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth, untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kekeras-kepalaan mereka, juga untuk menjadi pengajaran umat-umat disekelilingnya.
Nabi Luth memohon kepada Allah SWT agar masyarakat Sadum diberi azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.
===
Permohonan Nabi Luth dan doanya akhirnya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa.
Mereka adalah malaikat yang dulu bertemu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahukan kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Nabi Luth.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda, kalau-kalau mereka kembali sadar mendengarkan dan masih mau mengikuti ajakan Nabi Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar.
Dalam pertemuan itu juga Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, yang tak lain adalah Nabi Luth, untuk diselamatkan dari azab yang akan diturunkan ke atas kaum Sadum.
Permintaan itu diterima dan dijamin bahwa Nabi Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
===
Para malaikat itu akhirnya sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan yang berotot serta tegap tubuhnya.
Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka sempat berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu.
Lelaki muda (malaikat) ini bertanya kepada si gadis apakah mereka bisa diterima ke rumah sebagai tamu.
Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia berunding terlebih dulu dengan keluarganya.
Maka ditinggalkanlah para lelaki muda itu dan gadis ini pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya, yaitu Nabi Luth.
Mendengar kabar berita dari anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung.
Jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertemu ke rumahnya.
Namun menerima tamu yang berparas tampan akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada tamunya dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus dan paras wajah elok.
Sedangkan kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus akan maksiat itu.
===
Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya.
Nsbi Luth hanya bisa pasrah kepada Allah dan berlindung kepada-Nya sekiranya terdapat segala rintangan yang akan datang.
Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumahnya.
Ketika itu, kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan semua penduduknya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth pun berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki muda itu.
Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.
Namun, kegilaan isteri Nabi Luth, yang juga sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum, telah membocorkan berita kedatangan para tamu Nabi Luth kepada Kaum Sadum.
Berita kedatangan tamu Nabi Luth pun tersebar karena isteri Nabi Luth.
Datanglah beramai-ramai lelaki-lelaki kaum Sodom, ke rumah Nabi Luth untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda.
Berteriaklah mereka memanggil nama Nabi Luth untuk melepas anak-anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk memuaskan nafsu.
===
Mendengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.
Mereka diberi nasehat agar meninggalkan perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu.
Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dan mengancam akan menggunakan kekerasan jika pintu tidak di buka dengan sukarela.
Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan, berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:
”Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalau gangguan terhadap tamu dirumahku sendiri.”
Mendengar keluh-resah Nabi Luth, lantas anak-anak muda itu memberitahu hal yang sebenarnya jika mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah SWTuntuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus akan nafsu dengan lelaki itu masuk.
===
Namun saat pintu dibuka dan para penyerbu masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan mereka tidak dapat melihat.
Malaikat-malaikat tadi ternyata telah membutakan mata mereka.
Meski sudah diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta.
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbenturan antara satu dengan lain sambil berteriak-teriak bertanya-tanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta, dengan mendadak para malaikat berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah SWT yang akan ditimpakan.
Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar pergi ke luar kota dan jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari sang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.
Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergerak meninggalkan kaumnya.
Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu.
Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta Kota Sadum berserta semua penghuninya . Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah S.W.T di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut.
Namun, masih ditinggalkan kesan-kesan kehancuran kota tersebut oleh Allah S.W.T, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui di jalan tersebut.
Demikianlah kebesaran dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang
===
Kisah Nabi Luth dalam Al-Qur'an terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya Surah Al-Anbiyaa ayat 74 dan 75 , Surah Asy-Syu’ara ayat 160 sehingga ayat 175 , Surah Hud ayat 77 sehingga ayat 83 , Surah Al-Qamar ayat 33 sehingga 39 dan surah At-Tahrim ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth yang mengkhianati suaminya. (nessiaprincess.wordpress.com)