Ini 5 Karya Seniman yang Menghentak Publik karena Mengingatkan Tentang Bahaya Global Warming

Salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh manusia secara global adalah memanasnya suhu bumi secara global.

Penulis: Panji Maulana | Editor: Ahmad Sadam Husen
Kolase Sriwijaya Post/Net
Lima karya seni yang dibuat untuk semakin meningkatkan kesadaran manusia akan bahaya dari Global Warming. 

SRIPOKU.COM -- Salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh manusia secara global adalah memanasnya suhu bumi secara global atau yang biasa dikenal sebagai Global Warming.

Dampak dari Global Warming itu sendiri memang belum sepenuhnya dirasakan.

Namun, beberapa efek yang telah terjadi sudah mulai dirasakan banyak orang, seperti cuaca yang semakin tak menentu, makin tingginya permukaan air laut, serta penurunan jumlah air tawar yang ada di daratan.

===

Sudah banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang yang sadar akan bahanya Global Warming ini.

Seperti mengadakan seminar sosialisasi mengenai dampak Global warming.

Namun, bagaimana jika ada beberapa karya seni yang ternyata diciptakan sebagai media yang mampu mengingatkan kita akan bahayanya Global Warming ini, akankah manusia sadar?

Dilansir dari oddee.com, ini dia karya-karya seni yang bertujuan untuk mengingatkan umat manusia terahadap dampak yang akan dirasakan saat terkena Global Warming :

===

1. I Don't Believe In Global Warming, Banksy, 2009.

https://qph.ec.quoracdn.net/main-qimg-2e27ff19a9a78d1b11da1a84c817a2bb-c

(quora.com)

Pada 2009, seniman grafiti Banksy menandai berakhirnya konferensi iklim Kopenhagen dengan serangkaian mural, termasuk satunya soal pemanasan global.

Keempat karya tersebut muncul di sepanjang Kanal Regent di Camden, London utara.

Satu mural mencakup ungkapan: "I Don't Believe In Global Warming" dengan huruf-huruf menghilang di bawah air.

===

2. Melting Men, Nele Azevedo, 2009.

http://blog.2modern.com/wp-content/uploads/2010/10/6a00d834522c5069e20133f3627e50970b-pi.png

(2Modern Blog)

Pada 2009, seniman Brazil, Nele Azevedo, mengukir 1.000 Melting Men dari es dan menempatkan mereka di Gendarmenmarkt Square Berlin untuk membawa kesadaran kepada masyarakat akan pemanasan global.

Sebagai bagian dari Festival Queens di Irlandia Utara, dia menciptakan sebuah instalasi serupa untuk mengingatkan orang tentang lempeng es yang mencair di Greenland dan Antartika.

Dia telah memasang Melting Men di kota-kota di seluruh dunia dan dikenal secara internasional karena seni perubahan iklimnya ini.

===

3. No One Can Save Us Now, Mojoko/Foenander, 2012.

https://i.pinimg.com/736x/08/11/93/081193e650225d4ad597006019727e16--singapore-art-museum-super-heros.jpg

(Pinterest)

Seniman bernama Mojoko dan Eric Foenander menciptakan patung Superman yang meleleh ini pada 2012 dan memasangnya di halaman Museum Seni Singapura.

Patung yang lebih besar dari manusia aslinya ini diberi nama 'No One Can Save Us Now'.

Patung ini diciptakan untuk mengingatkan kita bahwa seorang superhero tidak abadi setelah semuanya terjadi, juga bukan "super" seperti yang diperkirakan.

Mojoko mengatakan "Ini adalah komentar kami tentang pemanasan global. Fakta bahwa sang superhero sedang mencair memberi kita sedikit harapan untuk masa depan.

===

4. Waiting for Climate Change, Isaac Cordal, 2014.

https://pbs.twimg.com/media/CuYKlplUIAA8hjA.jpg

(Scoopnest)

Pada 2014, seniman Isaac Cordal menawarkan perspektif baru tentang pemanasan global melalui serangkaian patung semen masifnya yang provokatif yang menantang pandangan masyarakat kita.

Cordal terkenal menangani isu politik besar melalui media kecil.

Dalam seri Waiting for Climate Change-nya, ia menciptakan satu set instalasi yang sebagian terendam untuk menarik perhatian pada kenaikan permukaan air laut.

Adegan suram dan apokaliptik ini, yang bercampur dengan humor hitam, menunjukkan konsekuensi kelambanan dan sikap apatis terhadap isu lingkungan.

Tema meningkatnya banjir dan tenggelam diulang sepanjang karyanya dan mengacu pada perubahan iklim dan keadaan masyarakat kita yang tenggelam.

===

5. Giant Hand, Lorenzo Quinn, 2017.

http://goodspire.com/wp-content/uploads/2017/05/2017-d897d09540852373d29bd828f8e1af4e.jpg

(Goodspire)

Global Warming adalah bom waktu yang perlu kita jinakkan sebelum meledak.

Untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini, seniman Italia, Lorenzo Quinn, membangun patung monumental untuk 'Biennale Seni Venesia' pada 2017.

Proyek ini menggambarkan dua tangan besar, naik dari kanal untuk mendukung Hotel Ca 'Sagredo.

"Venesia adalah kota seni terapung yang telah mengilhami kebudayaan selama berabad-abad," kata Lorenzo Quinn.

"Tapi untuk terus melakukannya, dibutuhkan dukungan generasi kita dan generasi masa depan, karena terancam oleh perubahan iklim dan pembusukan." (Sripoku.com/A. Sadam Husen)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved