Takut Melahirkan, Ibu Ini Kandung Bayinya Selama 46 Tahun. Kini 'Bayi Batu' Ditemukan dari Rahimnya
Di bangsal Zahra melihat seorang wanita ketika melalui proses melahirkan. Ia melarikan diri dari rumah sakit karena takut
Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM - Di dunia ini sewbenarnya banyak kejadian langka yang pastinya gak akan pernah kamu bayangin sebelumnya.
Baru-baru ini ada kejadian baru yang jadi heboh di internet karena kisahnya yang bisa dibilang sangat langka dan mengejutkan.
Tetapi, keanehan yang satu ini beda. Keanehan ini boleh dikatakan mukjizat. Kenapa? Apa keanehannya? Mau tahu, ini ceritanya. Mau tahu, ikuti ulasan di bawah ini.
Seringkali gejala kehamilan bisa bervariasi dan menimbulkan banyak efek kejut.
Ada yang terkejut tiba-tiba mengalami sakit jelang persalinan.
Sementara ada beberapa yang percaya bahwa rasa sakit yang mereka alami tidak berhubungan dengan kehamilan.
Parahnya lagi ada wanita yang tidak sadar kalau mereka sedang hamil.
Untuk kali ini, kasus yang dialami seorang wanita terbilang berbeda dan sangat langka.
Wanita bernama Zahra Aboutalib menolak melahirkan bayinya 46 tahun yang lalu, melansir dari Viral4real.
Kembali ke tahun 1955, saat itu Zahra masih berusia 26 tahun ketika ia baru tahu dia hamil.
Zahra pun dilarikan ke rumah sakit setelah 48 jam mengalami kontraksi.
Setelah memeriksa kondisinya, dokter memberitahukan bahwa dia memerlukan pembedahan Caesar.
Tapi di saat yang sama, Zahra kemudian melihat wanita hamil meninggal saat melahirkan.
Gara-gara ini, Zahra ketakutan.

dilansir dari Viral4real Kisahnya sendiri berawal pada tahun 1995, tepatnya di sebuah desa kecil di luar Casablanca , waktu itu usinya baru 26 tahun Zahra Aboutalib hamil dengan anak pertamanya. dan sudah merasakan akan melahirkan, setelah 2 hari kesakitan akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit setempat.
Dokter memberitahu bahwa ia akan membutuhkan operasi caesar. Di bangsal Zahra melihat seorang wanita ketika melalui proses melahirkan. Ia melarikan diri dari rumah sakit karena takut dia akan menemui nasib yang sama jika ia tetap di rumah sakit.

Pada hari-hari berikutnya, Zahra terus menderita sakit dengan bayi masih didalam rahimnya.
Setelah beberapa hari rasa sakit berhenti dan bayi berhenti bergerak.
Baca Juga ;
Baca: Astaga! Para Wanita Ini Muda dan Cantik, Tapi Saat tahu Sudah Berapa Usianya, Anda Pasti Syok Berat
Baca: Dikejar Begal Berpedang, Sepasang Kekasih Terjatuh dari Motor. Lalu. . . Cras! Kepala Korban Dibacok
Baca: Heboh! Naga Kecil Ini Laku 1 M Dibeli Miliarder. Saat Fakta Terungkap Pria Ini Menyesal Menjualnya
Dalam budaya Maroko, diyakini bahwa seorang bayi dapat tidur di dalam ibu untuk melindungi kehormatan. Zahra percaya mitos ini dan meletakkan kehamilan dari pikirannya. akhirnya dia mengadopsi tiga anak dan berharap bisa menjadi nenek.

Bertahun-tahun kemudian, di usia 75 tahun rasa sakit itu tiba-tiba kembali . lalu putra adpsinya membawanya ke seorang spesialis.
Untuk ini mereka harus melakukan perjalanan ke Rabat di mana mereka akan bertemu Profesor Taibi Ouazzani.
Ia menduga perut buncit itu disebabkan oleh tumor ovarium dan memeriksanya dengan suara ultra-scan. Hal ini menunjukkan massa yang besar bahwa ia tidak bisa mengidentifikasi.
Zahra dirujuk ke dokter spesialis radiografi untuk pendapat kedua. Dia bisa melihat itu adalah struktur calcified dari beberapa macam, tidak lama kemudian scan MRI mengungkapkan bahwa bayi Zahra telah mengandung 46 tahun sebelumnya.

Zahra mengalami kehamilan ektopik di mana telur telah tertanam dalam tabung tuba. Janin yang berkembang, meledak keluar dari tabung tuba dan terus berkembang dalam rongga perut.
Berhasil bertahan dengan melampirkan itu plasenta ke organ-organ vital di sekeliling perutnya.
Profesor Ouazzania dihadapkan dengan keputusan yang sulit ketika memutuskan apakah akan aman untuk mencoba dan menghilangkan janin dengan berat 7lb dan panjang 42cm itu.
operasi tetap dilakukan dan ditemukan bahwa janin telah calcified dan menjadi keras, benjolan padat. Saat itu, pada dasarnya,fakta tentang bayi jadi batu karna telah menyatu dengan dinding perut dan organ-organ vital.
Setelah hampir 4 jam para dokter bedah berhasil mengeluarkan janin dari calcified Zahra dan operasi dipuji sukses.
Ternyata apa yang dialami oleh Zahra inipun pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Jambi dan Baturaja
Di Jambi beberapa waktu lalu ada perempuan yang melahirkan “bayi batu”. Tetapi, sayangnya hingga kini kita belum tahu sebab-musababnya secara detail.
Dan bayi itu pun sudah diawetkan, dan disimpan hingga kini? Yang mengawetkan bayi itu adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jambi, tempat perempuan tersebut melahirkan.

Peristiwa langka di dunia terjadi dan ini baru kali pertama terjadi di Provinsi Jambi. Seorang wanita berusia 60 tahun di Jambi, melahirkan (Duto Muda Kerinci)
( netralnews.com/ Perempuan Jambi Lahirkan “Batu", Gimana Bayi “Batu” Itu Sekarang?
Kejadian selanjutnya terjadi di Baturaja, Hal ini dialami Ny Painah yang harus mengandung bayi selama 24 tahun yang dikira mioma, dimana sang bayi sudah meninggal di dalam perut tetapi tidak terjadi pembusukan dan janin tidak keluar (lahir) sebab posisi janin di dalam rongga perut (di luar rahim).
Akibatnya, terjadi proses kalsifikasi (pengapuran).