Demi Uang Lusuk dan Rusak, BI Datangi Masyarakat Pesisir Sungai

"Uang yang rusak bisa ditukar baru asalkan ada sambungannya. Disambung dulu baru bisa ditukar," tegas dia.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Salah seorang warga menukar uang rusak di lapak BI di Desa Penuguan Banyuasin, Selasa (26/9/2017) 

SRIPOKU.COM,  PALEMBANG -- Program tukar uang lusuh dan rusak dengan uang baru digelar oleh Bank Indonesia (BI)  bekerjasama dengan TNI  AL disambut antusias oleh warga yang bermukim di kawasan pesisir Sungai Musi, Selasa (26/9/2017).

Setelah pada hari pertama, Senin (25/9/2017) TIM BI menyambangi desa Ulak Kemang Sungai Lilin Musi Banyuasin, perjalanan dilanjutkan ke desa Penuguan Pulau Rimau Banyuasin

Meski harus menghadapi cuaca ekstrim angin kencang, tim BI yang berlayar menggunakan kapal TNI AL dan dibantu Pol Airud tetap semangat menyambangi daerah perairan. 

Bak gayung bersambut,  program BI tukar uang lusuh disambut antusias oleh warga sekitar.

Puluhan masyarakat langsung memadati kalangan alias pasar mingguan di desa Penuguan untuk mengantri menukarkan  uang baru. 

Bergulat dengan pasar, kondisi uang yang dibawa warga untuk ditukarkan pun sangat bervariasi.

Mulai dari yang membawa uang rusak hingga uang logam dibungkus kantong kresek mereka tukarkan di lapak BI. 

H Laudin,  warga sekitar mengaku sangat senang dengan program yang digelar oleh bank Plat merah tersebut.

Dengan adanya program ini uang miliknya yang dalam kondisi robek bisa ditukarkan kembali dengan uang baru. 

"Saya tadi tukar uang Rp 500 ribu. Kebetulan banyak uang yang rusak jadi bisa ditukar dengan uang baru," jelasnya. 

Senada Sony, warga lainnya dengan membawa uang logam menggunakan kantong kresek putih penuh menyambangi lapak BI untuk menukarkan uang baru. 

Menurutnya,  program ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir,  sebab jarak menuju kota Palembang cukup jauh untuk menukarkan uang baru. 

"Tentunya sangat bermanfaat sekali,  kami kan kalau mau ke kota jauh.  Lumayan uang baru semua untuk anak jajan sekolah," bebernya. 

Ketua Tim BI Penukaran Uang Lusuh,  Lukman Hakim menjelaskan pihaknya menerima apabila ada warga yang hendak menukarkan uang dalam keadaan rusak. Dengan catatan rupiah tersebut masih ada sambungannya. 

"Uang yang rusak bisa ditukar baru asalkan ada sambungannya.  Disambung dulu baru bisa ditukar," tegas dia. 

Tak hanya uang rupiah robek,  uang rupiah lama yang masih bisa ditukarkan dengan berbagai nominal juga dapat ditukarkan uang baru. 

"Uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu tahun 1999, pecahan Rp 20 ribu 1998 dan Rp 10 ribu 1998. Uang  nominal tersebut dengan masa penarikan masih bisa ditukarkan," jelas Lukman.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved