Bayi Ini Batuk tak Sembuh-sembuh, Saat Dicek Benda Mengerikan Ini Nempel di Ususnya, Ternyata

Dokter yang memeriksanya pun dibuat terperanjat saat mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Penulis: pairat | Editor: Ahmad Sadam Husen
Istimewa

SRIPOKU.COM -- Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan mengalami batuk yang tak kunjung sembuh.

Dokter yang memeriksanya pun dibuat terperanjat saat mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Pada suatu sore, ada seorang pasien bayi berusia 9 bulan yang datang bersama ayah, ibu dan kakak perempuannya yang berusia sekitar 7 sampai 8 tahun ke rumah sakit.

Kepada dokter, si ibu berkata kalau anaknya sudah batuk dan diare selama 20 hari.

Mereka sudah pernah ke dokter dan diberi obat, tapi batuknya juga tidak sembuh.

manik2
(Istimewa)

===

Akhirnya sang ibu memutuskan pergi ke rumah sakit untuk melakukan cek x-ray.

Saat di x-ray, paru-paru sang anak tampak dalam keadaan normal.

Namun di dalam perutnya ditemukan benda asing yang bahkan sudah tertanam di dinding ususnya.

Benda apakah itu?

manik3
(Istimewa)

===

Sang ibu yang mengetahui ada benda asing dalam perut anaknya berkata, "Anakku belum bisa berjalan, kami memang selalu menaruhnya di tempat tidur jadi tidak mungkin dia makan sembarangan".

Selesai berbicara si ibu menoleh ke anak perempuannya, dan anaknya hanya menunduk dengan wajah penuh ketakutan, menandakan kalau apa yang bersarang di tubuh sang adik merupakan ulahnya.

Sang ibu langsung berkata pada anaknya, "Kamu ini tidak pernah bersyukur, mama selalu kasih kamu makanan enak, tapi kamu malah mencelakai adikmu".

Gadis kecil itu sambil terisak-isak berbisik, "Semenjak adik lahir, mama papa tidak sayang aku lagi, kalau adik tidak ada, kalian pasti akan sayang lagi padaku".

Ayah dan ibunya langsung diam seribu bahasa.

Benar, saat sedang hamil anak kedua, berapa banyak orang tua yang masih mempertimbangkan kondisi psikologis dari anak pertamanya?

manik4
(Istimewa)

===

Dokter pun menarik gadis kecil itu dan berkata "Apa isi dari perut adikmu?"

Gadis kecil itu berkata "Itu gelang dari manik-manik".

Lebih jelasnya, gadis kecil itu bercerita bahwa saat itu ia sedang membuat gelang manik di atas kasur.

Adiknya saat ingin merebut, tapi di tahan olehnya.

Ibunya yang melihat langsung kejadian ini datang dan memukulnya.

Karena sangat kesal, lalu tanpa sepengetahuan ibunya, ia sengaja memasukkan manik-manik tersebut ke dalam mulut adiknya.

manik5
(Istimewa)

===

Karena kawat maniknya sudah tertanam di dinding usus, makan obat pun sudah tidak ada efeknya.

Hanya bisa dengan tindakan endoskopi untuk mengeluarkannya.

Dari hasil endoskopi ditemukan bahwa manik-maniknya sudah masuk ke bagian duodenum (Bagian pendek dari usus halus yang menghubungkannya dengan lambung)

Manik yang tertanam dalam di dinding usus bisa merobek usus kalau ditarik keluar karena dinding usus sangat tipis.

Akhirnya, dilakukanlah kerjasama antara dokter ahli pencernaan dan ahli bedah untuk mengeluarkan manik-maniknya.

Manik-manik pun bisa di keluarkan dari dalam perut dan beruntung tidak ada masalah serius yang terjadi.

manik6
(Istimewa)

===

Kebanyakan orang tua masa kini hanya memiliki anak tunggal agar kasih sayang bisa sepenuhnya diberikan pada anaknya.

Namun, jika memiliki anak kedua, maka seringkali orang tua tidak sadar bahwa mereka lebih banyak menaruh perhatian pada anak keduanya, ketimbang anak pertamanya.

Mengabaikan perasaan anak pertama bisa membuat anak pertama merasa ditinggalkan.

Mungkin saja anak pertama akan menjadi lebih gugup, mudah emosi dan sensitif.

Dan parahnya lagi, bisa saja anak pertama ingin membalas kecemburuan kepada adiknya

Mereka akan berpikir, jika tidak ada adiknya, maka orang tua tidak akan pilih kasih.

Sebaiknya saat ingin memiliki anak kedua, orangtua bisa memberikan pengertian terlebih dahulu pada anak pertama.

Saat sedang hamil, bisa dengan membiarkan anak pertama mengelus perut ibunya agar sang anak pertama bisa merasakan kehadiran adiknya.

Setelah melahirkan juga tetap harus memperhatikan anak pertama seperti biasa.

Saat memberikan hadiah kepada anak kedua, jangan lupa memberikan kepada anak pertama juga.

Dan selalu mengatakan kepada anak pertama bahwa ialah yang terbaik.

Yang terpenting adalah jangan pernah memarahi anak dan harus selalu memperhatikan kondisi psikologis anak kita. (Sripoku.com/Pairat)

manik7
(Istimewa)
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved