Ya Allah, Setahun Suami Tak Menyentuhku, Malam Itu Rahasianya Buatku Menangis Semalaman, Ternyata

”Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini padaku begitu dingin, Kau bahkan tak pernah mau menyentuhku walaupun hanya sekedar menjabat tanganku. Bukankah a

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Istimewa
suami istri 

Jujur segala kebutuhanku selalu dipenuhinya, secara lahir dia selalu mafkahiku, bahkan nafkah lahir yang dia berikan lebih dari apa yang aku butuhan, tapi soal biologis.

Kak Arfan tak pernah sama sekali mengungkit-ngungkitnya atau menuntutnya dariku.

Bahkan yang tidak pernah kupahami, pernah secara tidak sengaja kami bertabrakan didepan pintu kamar dan kak Arfan meminta maaf seolah merasa bersalah karena telah menyetuhku. 

Ada apa dengan kak Arfan, Apa dia lelaki normal, Kenapa dia begitu dingin padaku, Apakah aku kurang dimatanya ?

Bukankah dia pria yang beragama dan tahu bahwa menafkahi istri itu secara lahir dan bathin adalah kewajibannya…?

Aku sendiri saat mendapat perlakuan darinya setiap hari yang begitu lembutnya mulai menumbuhkan rasa cintaku padanya dan membuatku perlahan-lahan melupakan masa laluku bersama Boby.

Aku bahkan mulai merindukannya tak kala dia sedang tidak dirumah.

Hidung mancung.
Hidung mancung. (Teman Cantik)

Aku bahkan selalu berusaha menyenangkan hatinya dengan melakukan apa-apa yang dia anjurkannya lewat ceramah-ceramahnya pada wanita-wanita muslimah, yakni mulai memakai busana muslimah yang syar’i. 

Kadang ceramah-ceramahnya dimesjid sering aku ikuti dan aku praktekan dirumah, tapi satu yang belum bisa aku mengerti darinya.

Entah mengapa hingga setahun pernikahan kami dia tidak pernah menyentuhku.

Setiap masuk kamar pasti sebelum tidur dia selalu mengawali dengan mengaji lalu tidur diatas hamparan permadani dibawah ranjang hingga terjaga lagi di sepertiga malam dan melaksanakan sholat tahajud,

Hingga suatu malam kak Arfan jatuh sakit, tubuhnya demam dan panasnya sangat tinggi.

Aku sendiri bingung bagaimana cara menanganinya, sebab kak Arfan sendiri tidak pernah menyentuhku.

Aku khawatir dia akan menolak aku bila aku menawarkan jasa membantunya,

Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku di dahinya untuk meraba suhu panas tubuhnya.

Tapi baru beberapa detik tanganku menyentuh kulit dahinya, kak Arfan terbangun dan langsung duduk agak menjauh dariku sambil berujar

”Afwan dek, kau belum tidur, Kenapa ada dibawah, Nanti kau kedinginan ?

Ayo naik lagi keranjangmu dan tidur lagi, nanti besok kau capek dan jatuh sakit?” Pinta kak arfan padaku,

Hingga akhirnya gemuruh dihatiku tak bisa kubendung juga 

Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi selingkuh (Net/Kolase)

”Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini padaku begitu dingin, Kau bahkan tak pernah mau menyentuhku walaupun hanya sekedar menjabat tanganku. Bukankah aku ini istrimu ?

Bukankah aku telah halal buatmu. Lalu mengapa kau jadikan aku sebagai patung perhiasan kamarmu. Apa artinya diriku bagimu kak. Apa artinya aku bagimu kak ?

Kalau kau tidak mencintaiku lantas mengapa kau menikahi aku. Mengapa kak ? Mengapa ?” Ujarku disela isak tangis yang tak bisa kutahan.

Tak ada reaksi apapun dari kak arfan menanggapi galaunya hatiku dalam tangis yang tersedu itu, hingga akhirnya dia mendekatiku dan perlahan berujar padaku 

”Dek…jangan kau pernah bertanya pada kakak tentang perasaan ini padamu, karena sesungguhnya kakak begitu sangat mencintaimu, tetapi tanyakanlah semua itu pada dirimu sendiri, apa saat ini telah ada cinta dihatimu untuk kakak?,

Kakak tahu, dan kakak yakin pasti suatu saat kau akan bertanya mengapa sikap kakak selama ini begitu dingin padamu,

Sebelumnya kakak minta maaf bila semuanya baru kakak kabarkan padamu malam ini, kau mau tanyakan apa maksud kakak sebenarnya dengan semua ini..?. Ujar kak Arfan dengan agak sedikit gugup, 

“Iya tolong jelaskan pada saya kak, mengapa kak begitu tega melakukan ini pada saya ?

Tolong jelaskan kak ?” Ujarku menimpali tuturnya kak arfan

“Hhhhhmmm, dek kau tahu apa itu pelacur. Dan apa pekerjaan seorang pelacur ?

Kau istriku dek, betapa bejatnya kakak ketika kakak harus memaksamu melayani kakak dengan paksa saat malam pertama pernikahan kita sedangkan dihatimu tak ada cinta sama sekali buat kakak.

Kakak tahu ada kau mencintai laki-laki lain.

Alangkah berdosanya kakak bila pada saat melampiaskan birahi kakak padamu malam itu sementara yang ada dalam benakmu bukanlah kakak, tetapi ada lelaki lain. 

Itu sama saja seperti membuatmu seperti pelacur.

Kau tahu dek, sehari sebelum pernikahan kita digelar, kakak sempat datang kerumahmu untuk memenuhi undangan bapakmu.

Tapi begitu kakak berada didepan pintu pagar rumahmu, kakak melihat dengan mata kepala kakak sendiri kesedihanmu yang kau lampiaskan pada kekasihmu Boby.

Kau ungkapkan pada Boby bahwa kau tidak mencintai kakak, dan kau ungkapkan pada Boby bahwa kau hanya akan mencintainya selamanya.

Saat itu kakak merasa bahwa kakak telah merampas kebahagiaanmu dan kakak yakin bahwa kau menerima pinangan kakak itu karena terpaksa.

Lantas haruskah kakak egois dengan mengabaikan apa yang kau rasakan saat itu, sementara tanpa memperdulikan perasaanmu kakak menunaikan kewajiban kakak sebagai suamimu dimalam pertama semenatara kau sendiri akan mematung dengan deraian air mata karena terpaksa melayani kakak?,

Kau istriku dek, sekali lagi kau istriku, kau tahu..

Kakak Begitu sangat mencintaimu dan kakak akan menunaikan semua itu manakala di hatimu telah ada cinta untuk kakak.

Agar kau tidak merasa diperkosa hak-hakmu, agar kau bisa menikmati apa yang kita lakukan bersama,

Dan alhamdulillah apabila hari ini kau telah mencintai kakak, dan kakak juga merasa bersyukur bila kau telah melupakan mantan kekasihmu itu.

Beberapa hari ini kakak perhatikan kau juga telah menggunakan busana muslimah yang syari,

Mendengar semua itu aku memeluk suamiku, aku merasa bahwah dia adalah lelaki terbaik yang pernah kujumpai selama hidupku, aku bahkan telah melupakan Boby.

Aku merasa bahwa malam itu aku adalah wanita yang paling bahagia didunia, sebab meskipun dalam keadaan sakit, untuk pertama kalinya kak Arfan mendatangiku sebagai seorang suami.

Suami Istri
Suami Istri (IST)

Hari-hari kami lalui dengan bahagia, kak arfan begitu sangat kharismatik.

Terkadang dia seperti seorang kakak buatku, terkadang seperti orang tua, darinya aku banyak belajar banyak hal.

Perlahan aku mulai meluruskan niatku, dengan menggunakan busana yang syari semata-mata karena Allah dan untuk menyenangkan hati suamiku,

Sebulan setelah malam itu, dalam rahimku telah tumbuh benih-benih cinta kami berdua, alhamdulillah.

Aku sangat bahagia bersuamikan dia, darinya aku belajar banyak tentang agama

Aku menjadi mutarobbinya, hari demi hari kami lalui dengan kebahagiaan, ternyata dia mencintaiku lebih dari apa yang aku bayangkan dan dulu aku hampir saja melakukan tindakan bodoh dengan menolak pinangan dia.

Aku pikir kebahagiaan itu akan berlangsung lama diantara kami, setelah lahir abdurrahman.

Hasil cinta kami berdua, diakhir tahun 2008 kak Arfan mengalami kecelakaan dan usianya tidak panjang,

Sebab kak Arfan meninggal dunia sehari setelah kecelakaan tersebut, aku sangat kehilangannya.

Aku seperti kehilangan penopang hidupku, aku kehilangan kekasihku, aku kehilangan murobbiku, aku kehilangan suamiku

Tidak pernah terbayangkan olehku bahwa kebahagiaan bersamanya begitu singkat, yang tidak pernah aku lupakan diakhir kehidupannya kak arfan, dia masih sempat menasehatkan sesuatu padaku

“Dek.., Pertemuan dan perpisahan itu adalah fitrahnya kehidupan, kalau ternyata kita berpisah besok atau lusa, kakak minta padamu dek..,

Jaga abdurrahman dengan baik, jadikan dia sebagai mujahid yang senantiasa membela agama, senantiasa menjadi yang terbaik untuk ummat, didik dia dengan baik dek, jangan sia-siakan dia,

Satu permintaan kakak ..,

Kalau suatu saat ada seorang pria yang datang melamarmu, maka pilihlah pria yang tidak hanya mencintaimu, tetapi juga mau menerima kehadiran anak kita,

Dan maafkan kakak dek, bila selama bersamamu, ada yang kurang yang telah kakak perbuat untukmu,

Senantiasalah berdoa. (**)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved