Inilah Tangan yang tidak akan Pernah Disentuh oleh Api Neraka Selama-lamanya
Menurut riwayat, Rasulullah Muhammad SAW hanya mencium tangan 2 manusia saja, yaitu putri Beliau, Fatimah Az Zahra dan seorang tukang batu.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Menurut riwayat, Rasulullah Muhammad SAW hanya mencium tangan 2 manusia saja, yaitu putri Beliau, Fatimah Az Zahra dan seorang tukang batu.
Lalu apa istimewanya si tukang batu tersebut hingga Manusia Paling Terpuji dan Nabi Akhir Zaman mencium tangannya?
Diriwayatkan, sepulangnya dari Tabuk selepas peperangan dengan bangsa Rom, Rasulullah dan rombongan berhenti sejenak di salah sudut jalan yang mengarah ke Madinah.
Rasulullah Muhammad SAW tampak menghampiri seorang tukang batu.
Rasulullah yang sangat memperhatikan umatnya tersebut tampak memperhatikan tangan si tukang batu tersebut.
Tangan si tukang batu itu kelihatan melepuh, kulitnya legam merah kehitaman kerana terpanggang sinar matahari yang panas.
Lantas Rasulullah bertanya kepada si tukang batu, “Kenapa dengan tanganmu?”
Si tukang batu akan menjawab pertanyaan Manusia Agung yang ada di hadapannya.
”Wahai Rasulullah, saya bekerja membelah batu setiap harinya. Batu-batu itu kemudian saya jual ke pasar, uangnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya. Karena itulah tangan saya kasar dan melepuh seperti ini.
Dalam sekejap, Rasulullah meraih tangan kasar si tukang batu tersebut dan menciumnya.
Kemudian Beliau bersabda: "Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya”.
Rasulullah Muhammad SAW ingin memberi pengajaran, bahawa jika hamba Allah bekerja keras untuk menyara isteri dan anak-anaknya dan tidak mengharapkan hal yang lain selain keredhaan Allah SWT, maka hamba tersebut digolongkan sedang berjihad Fi Sabilillah.
Rasulullah sangat prihatin dengan para pemalas.
Mereka yang pasif dan malas menjemput rezeki dari Tuhannya sesungguhnya tidak menyedari bahawa mereka telah kehilangan sebahagian dari harga dirinya, yang lebih jauh menyebabkan kehidupannya menjadi mundur.