Keren! Cowok Ganteng asal Indonesia ini Berhasil Masuk ke Sekolah Public Policy Terbaik di Asia
Buat kalian yang tinggal di Ibukota mungkin sudah tidak asing lagi dengan pria bernama Rian Ernest Tanudjaja.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM -- Buat kalian yang tinggal di Ibukota mungkin sudah tidak asing lagi dengan pria bernama Rian Ernest Tanudjaja ini atau lebih dikenal dengan Rian Ernest, terkecuali bagi orang awam.
Rian Ernest tahun ini baru saja melenggang ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan masternya di Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKY School) di National University of Singapore (NUS) yang merupakan kampus nomor 12 terbaik di dunia dan nomor 1 terbaik di Asia.

---
Untuk lebih mengenal siapa dia sebenarnya, yuk simak fakta-fakta tentang Ria Ernest berikut ini :
---
1. Lulusan Fakultas Hukum UI

Cowok blasteran Jerman-Tionghoa ini menempuh studi Ilmu Hukum selama 4 tahun di FH UI dari 2005 hingga 2009.
---
2. Tidak mau menyusahkan orang tua, Rian memilih bekerja sejak SMA

Rian dibesarkan oleh seorang single mother sejak umurnya menginjak 3 tahun.
Rian yang dari kecil sering ditawarkan pekerjaan sebagai model, pernah memutuskan untuk mencoba mencari uang tambahan dari menjadi model majalah dan catwalk.
---
3. Punya jiwa "melayani" sejak kecil. Ingin jadi pastor sampai politisi

Rian pernah berkeinginan menjadi seorang pastor.
Lulus dari SMP, Rian sempat berpikir untuk bersekolah di seminari Jakarta Selatan.
Rian yang sempat mengambil formulir penerimaan siswa seminari, kemudian membatalkan niat itu setelah mempertimbangkan keterbatasan kemampuan Rian untuk hidup selibat.
---
4. Keluar dari korporasi bergaji dolar, demi merasakan sukacita berbagi dengan anak-anak petani di Rote

Selepas lulus, pria kelahiran Berlin, Jerman ini sempat bekerja di Melli Darsa & Co sebagai Junior Associates selama 1,5 tahun.
Pada 2012, Rian bergabung dalam Korps Pengajar Muda di Indonesia Mengajar.
Lewat gerakan berbasis pendidikan itu, Rian sempat berbagi ilmu untuk anak-anak di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur selama 1 tahun.
Setelah itu, ia kembali berkarir menjadi lawyer di Baker & McKenzie firma hukum internasional terbesar kedua dunia asal Amerika Serikat.
Pada masa ini, Rian mulai masuk ke dunia politik dan dipercaya masuk ke tim transisi Jokowi-JK, Deputi Kesejahteraan Rakyat.
---
5. Serius ingin memberantas korupsi dan memberbaiki pemerintahan

Setelah sekitar 2 tahun berkecimpung di dunia pemerintahan, Rian yang hobi travelling ini akhirnya ingin mendalami ilmu kebijakan publik dengan melanjutkan studinya.
Rian mendapatkan pengalaman berharga yang menyadarkan Rian bahwa menjadi seorang pejabat adalah bukan pekerjaan remeh.
Rian melihat sendiri bahwa Jakarta, Ibukota Indonesia, masih kekurangan pejabat publik yang berhati melayani dan berintegritas.
Masih banyak pejabat publik dan kader partai politik yang bermental raja dan tidak sungkan korupsi.
Dan untuk itu, Rian tidak setengah-setengah.
Ia mendaftarkan diri sejak akhir 2016 untuk sekolah pasca sarjana di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura, mengambil gelar Master in Public Administration.
Atas rahmat-Nya, Rian mendapatkan beasiswa penuh Lee Kuan Yew Fellowship.