Indonesia Gawat
Setelah Gawat Narkoba, Sekarang Indonesia "Darurat Ghibah"
Fenomena ghibah, semula merupakan sesuatu yang tidak biasa, kemudian menjadi biasa saja.Ketika menjadi biasa, sebetulnya luar biasa.

Indonesia "Darurat Ghibah"
Oleh: DR. Muhammad Adil
Dosen UIN Raden Fatah Palembang
Fenomena ghibah, semula merupakan sesuatu yang tidak biasa, kemudian menjadi biasa saja.
Ketika menjadi biasa, sebetulnya luar biasa.
Ghibah menjadi perbuatan yang luarbiasa, tidak bisa dilepaskan dari pemberian dukungan kepada ruang dan waktu yang luar biasa mudahnya.
Dahulu terjadi hanya antar orang, terbatas dan lokalistik, sekarang bebas ruang dan waktu tanpa batas menyebar melalui dunia maya.
Eforia reformasi yang terjadi di negara kita mulai paruh 1998 telah membuka kran demokratisasi yang luar biasa derasnya.

Semua sekat-sekat yang dahulu dibatasi oleh rezim otoriter kemudian menjadi sangat terbuka.
Karena terbukanya sangat cepat, kadang lupa membuat saringan atau filterisasinya.
Dan, ini hampir terjadi dalam semua lini kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, seolah semuanya menjadi boleh tanpa adanya batasan.
Ini yang oleh sebagian orang disebut dengan reformasi yang kebablasan.
Munculnya banyak stasiun televisi sebagai media elektronik menyebabkan terjadinya persaingan pemberitaan, masing-masing berlomba ingin menyampaikan semua denyut nadi kehidupan masyarakat secepat-cepatnya, dan terlihat dari jargon masing-masing stasiun televisi.
Ada yang akurat, objektif, terpercaya, tercepat, paling tajam, paling dahsyat,dll.