Selama 7 Tahun Aku Diikat di Ranjang & Dicekoki Obat Gangguan Jiwa! Maa. . Paa Tolong Aku!
Kisah hidupnya menarik perhatian banyak orang sampai dimasukkan ke dalam berita lokal yang berjudul "Aku Masuk Ke Sekolah Pilihan, Tapi Mati Di Tangan
Sani memohon dan karena tidak ada jalan lain ia berhasil kabur ke Austria dengan bantuan dana dari pamannya.
Pamannya memberi sumbangan untuk uang tiket pesawat, asrama, dan uang hidup sampai ia lulus nanti.
Selama awal semester kehidupan baru Sani di Austria berjalan baik, tapi tibanya di akhir semester kelulusan masalah satu per satu datang mengguncang hidup Sani.
Penglihatan Sani mulai kabur, ia jadi sering sakit-sakitan.
Karena alasan inilah orangtua Sani mengambil kesempatan untuk membawa Sani balik ke China.
Orangtuanya berjanji setelah Sani balik ke rumah mereka akan merawatnya dan membelikan ia piano agar Sani betah di rumah.
Baca: Wanita Kulit Hitam Ini Berhasil Sulap Wajahnya bak Princess, Lihat Hasilnya Dijamin Bikin Melongo!

Karena kesehatannya yang makin lama makin menurun sampai menyebabkan gangguan mentalnya, akhirnya kedua orangtuanya membawa Sani ke rumah sakit jiwa.
Dokter pun mendiagnosa Sani terkena gangguan bipolar (gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa depresi)
Setelah Sani dirawat beberapa hari di rumah sakit tersebut, segala cara orangtuanya telah lakukan.
Sani diikuti terapi electroconvulsive, diberi minum banyak obat-obatan bahkan bisa sampai 10 tabet sehari. Mengenaskan..
Baca: Lagi Asyik di WC, Wanita Cantik Ini Kaget Ada Mata Mengintip, Saat Cek CCTV Dia Syok Ternyata

Ada satu kali dimana Sani yang hanya bisa terbaring di kasur, ia teringat bahwa sahabatnya akan ulang tahun sebentar lagi
Ia kangen sahabatnya dan ingin pergi bertemu, tapi apa daya dia tidak bisa melakukan apa-apa, akhirnya ia hanya bisa nangis.
Ayahnya yang liat dia nangis bukannya menghiburnya malah langsung membawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
