Kisah Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning, Pernah Ada yang Gancet Karena Nekat Berbuat Mesum
Perjalanan Ratu Bagus Kuning ke Palembang dimulai pada saat ia mendapatkan bisikan gaib untuk melaksanakan tugas, sebelum akhirnya hijrah ke Palembang
Penulis: wartawan | Editor: Ahmad Sadam Husen
Dan pada tahun 2006 ayah saya mendapatkan Honor Daerah sampai akhir hayatnya pada tahun 2016."

---
Kawanan Monyet di Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning.
Uniknya, jumlah monyet di dalam kompleks pemakaman berjumlah 41, tidak lebih dan tidak kurang.
Tapi berbeda jumlahnya apabila kita melihat monyet di luar kompleks pemakaman ini.
Monyet di sini, tutur Salam, ada dua kelompok.
Satu Monyet Patra Jaya dan satunya lagi Monyet Bagus Kuning.
Dan yang anehnya jikalau kedua kelompok ini bertemu akan saling berkelahi.
Padahal dahulu mereka adalah satu rumpun.
Karena ada yang membantah, lalu mereka membuat kelompok tersendiri yaitu Monyet Bagus Kuning.
Dulu dikatakan ada tiga monyet penguasa, diantaranya Kondor (Pempimpin Monyet Patra Jaya), Matalu dan Labadu (Pemimpin Monyet Bagus Kuning).
Tapi sekarang semuanya sudah mati.
---
Salam bercerita jika dirinya sempat takjub alias tidak percaya akan kejadian-kejadian mistis yang pernah terjadi di kompleks pemakaman ini yang dianggapnya diluar akal sehat.
Ia bercerita :
"Pertama pada tahun 70-an, ada perempuan dan laki-laki berniat mesum disini dan menggemparkan seluruh warga daerah Plaju.
Alhasil mereka mengalami hal yang menakutkan, dimana kemaluan keduanya tidak bisa terlepas satu sama lain sampai mereka meninggal dunia.
Kedua, pada tahun 80an, pihak dari salah satu perusahaan sempat ingin menggusur tempat ini dan anehnya, semua alat berat yang dikerahkan mesinnya mati total, tidak ada yang bisa dihidupkan.
Ketiga , sekitar tahun 2000-an pernah ada tim uji nyali dari salah satu stasiun TV mencoba menebang salah satu bambu yang ada di kompleks pemakaman ini.
Naasnya, salah satu peserta yang mengikuti acara tersebut kerasukan ketika mencoba untuk memotong salah satu tanaman bambu yang ada disini.
Sesaat setelah menebang bambu nampaklah ekor dari Kondor di Makam Putri Kembang Dadar.
Dan pada akhirnya peserta tersebut sakit keras tak ada yang bisa menyembuhkannya dan ia pun meninggal dunia."

---
Keunikan Kompleks Makam Bagus Kuning
Makam yang memiliki luas wilayah sebesar 5250 meter persegi ini terdiri dari Dua Makam Asli.
Yaitu Makam Ratu Bagus Kuning dan Syekh Ali Akbar. Selain ada Makom atau Tapak Tilas, diantaranya: Raden Jumas, Panglima Batu Api, Panglima Semut, Panglima Bisu, Putri Rambut Selako, Putri Kembang Dadar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Syekh Usman dan Bujang Juaro.
Salam juga menceritakan tentang hal yang menakjubkan lainnya dimana keajaiban pernah terjadi terkait dengan jumlah monyet yang ada disini
Salah satu keajaiban yang ada disini juga adalah jumlah monyet yang ada tidak bertambah dan tidak berkurang. Karena belum ada yang pernah menemukan bangkai dari monyet yang mati di daerah kompleks pemakan tersebut..
"Mitos disini sangatlah kuat, pernah juga ada orang yang ingin mengangkat barang Ratu Bagus Kuning dari kompleks pemakaman.
Namun tiba-tiba keris tersebut menghilang dan ia terkejut seketika melihat ular yang sangat besar mengejarnya, ia pun lari tunggang langgang.
Sesampainya di rumah ilusi itu masih berlanjut, ia melihat atap dari rumahnya berterbangan kemana-mana, sontak ia langsung keluar rumah menggunakan motor dan mengalami kecelakaan sehinga mematahkan kakinya," tutur Salam.
---
Kepada Sripoku.com, Slaam juga menceritakan pengalamannya selama menjadi penjaga kompleks pemakaman tersebut.
“Disini saya hanyalah penjaga dan perawat karena jika saya disandingkan dengan juru kunci pemakaman saya rasa saya belum pantas,” ujar Salam.
Salam sempat mengatakan jika ada beberapa tamu yang menginginkan bantuan dari penjaga makam untuk konsultasi mengenai kehilangan anaknya.
Alasanan itu ditolak oleh Salam dikarenakan kompleks pemakaman digunakan untuk berziarah dan berdoa, bukannya untuk meminta petunjuk seperti yang dilakukan oleh para dukun.
Selama turun-temurun keluarganya menjadi penjaga makam, ada hal yang sangat ingin disampaikan Salam.
“Keinginan saya sebenarnya sederhana, saya meminta pihak pemerintah untuk sadar dan peduli akan sejarah Ratu Bagus Kuning ini, dimana beliau adalah salah satu penyebar agama islam yang ada di Palembang.
Kalau bisa pihak pemerintah memperhatikan kebersihan tempat pemakaman dengan adanya alokasi dana untuk itu,” tutupnya di akhir wawancara.
