Polisi Makin Beringas, Ini Deretan Artis Ditangkap Kasus Narkoba Tahun Ini, Nomor 4 Bikin Sedih
Penangkapan artis yang terlibat narkoba kini seperti begitu beringas dilakukan jajaran kepolisian. Setelah sebelumnya Tora Sudiro yang ditangkap bers
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
5. Pretty Asmara
Artis komedi Pretty Asmara (39) ditangkap polisi di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu lalu (15/7/2017), karena dugaan penyalahgunaan narkotika.
Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi mendapat informasi bahwa akan ada pesta narkoba di hotel itu.

Dari penangkapan Pretty dan seorang rekannya, Hamdani, polisi melakukan pengembangan dengan menggeledah sebuah kamar di hotel tersebut. Di kamar itu, polisi menemukan 0,92 gram sabu.
Berdasarkan keterangan Hamdani dan Pretty, mereka telah menyerahkan narkotika tersebut kepada AL di tempat karaoke hotel tersebut. Sampai saat ini AL masih diburu polisi.
Polisi langsung bergerak ke tempat karaoke.
Di situ polisi mendapati 1,12 gram sabu, 23 butir ekstasi, 38 butir happy five, dan menangkap tujuh orang lainnya yang bekerja dalam industri hiburan sebagai penyanyi, artis peran, dan model.
6. Tora Sudiro
pasangan suami istri artis peran Tora Sudiro bersama istrinya, Mieke Amalia, oleh polisi dengan dugaan penyalahgunaan narkoba.
Tora ditangkap oleh polisi dari Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Kamis ini (3/8/2017) atas kepemilikan 30 tablet yang diduga obat psikotropika.
Ia ditangkap di kediamannya di Perumahan Bali View, Cirendeu, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB.
Kemudian Marcello atau akrab disapa Ello.

Ada netizen nyeletuk apakah penangkapan artis ini karena artis Pretty Asmara terlebih dahulu diciuk polisi.
Lantaran memang, saat ditangkap tidak hanya Pretty sendiri ada 7 artis yang ikut ditangkap bersama artis bertubuh tambun itu.
Ketujuh artis itu adalah SS (pemain film layar lebar), EY (penyanyi dangdut), ES (penyanyi dangdut), MA (penyanyi dangdut), AH (pemain sinetron), GL (model), dan DW (penyanyi pop). Saat ini mereka masih diperiksa secara intensif untuk selanjutnya dilakukan assessment untuk dilakukan rehabilitasi. (*)