Merinding! Jutaan Orang Menangis! Anak Pengusaha Kaya Ini Bikin Ayahnya Malu, Ternyata Anaknya
Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan tergopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, besimpuh sambil memeluk kaki anaknya.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM -- Seorang anak berumur 10 tahun, namanya Umar.
Dia anak seorang pengusaha sukses yang kaya raya.
Oleh ayahnya si Umar disekolahkan di SD internasional paling bergengsi di Jakarta.
Tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal.
Tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah.
Karena uangnya berlimpah.
Si ayah berpikir kalau anaknya terus pendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang, agar anaknya kelak menjadi orang yang sukses mengikuti jejaknya.
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayak diundang untuk menghadiri acara "Father's Day" di sekolah Umar.
"Waduh saya sibuk Mah, kamu aja deh yang datang." Begitu ucap si ayak kepada isterinya.
Baca: Saipul Jamil Divonis 3 Tahun Penjara, Karena Terbukti Secara Sah dan Meyakinkan
Baca: Makam Ulama Indonesia di Mekkah Masih Utuh Ketika Akan Dibongkar, Tenyata Itu Adalah Makam Seorang
Baca: Beredar! Beras Didaur Ulang Pakai Pemuti dan Sabun Pencuci Piring, Jika Dikonsumsi Ini Akibatnya
Bagi dia acara beginian sangat tidak penting dibanding urusan bisnis besarnya.
Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam, sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya.
Dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya, sedang anak-anak yang lain selalu didampingi ayahnya.
Karena diancam isterinya, akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah-ogahan.
Father's Day adalah acara yang dikemas khusus dimana anak-anak saling unjuk kemampuan di depan ayahnya.
Karena ayahnya Umar ogah-ogahan, maka dia memilih duduk di paling belakang, sementara para ayah yang lain (terutama yang muda-muda) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak-anaknya yang akan tampil di panggung.
Satu per satu anak-anak penampilkan bakat dan kebolehannya masing-masing. Ada yang nyanyi, menari, membaca puisi, pantomim. Ada pula yang memamerkan lukisannya, dll.
Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah-ayah mereka.
Tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya.
"Miss, bolehkah saya panggil pak Arief." tanya si Umar kepada gurunya. Pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu.
"Oh boleh..." begitu jawab gurunya. Dan pak Arief pun dipanggil ke panggung. "Pak Arief, bolehkah bapak membuka kitab suci Al Qur'an Surat 78 (An-Naba')" begitu Umar meminta kepada guru ngajinya.
"Tentu saja boleh nak..." jawab pak Arief.
"Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yang salah."
Lalu si Umar mulai melantunkan Qs An-Naba' tanpa membaca mushafnya (hapalan) dengan lantunan irama yang persis seperti bacaan "Syaikh Sudais" (Imam Besar Masjidil Haram).
Semua hadirin diam terpaku mendengar bacaan si Umar yang mendayu-dayu, termasuk ayah si Umar yang duduk di belakang.
"Stop, kamu telah selesai membaca ayat 1 sampai 5 dengan sempurna. Sekarang coba kamu baca ayat 9.." begitu kata pak Arief yang tiba-tiba memotong bacaan Umar.
Lalu Umar pun membaca ayat 9. "Stop, coba sekarang baca ayat 21...lalu ayat 33.." setelah usai Umar membacanya...lalu kata pak Arief, "Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)".
Si Umar pun membaca ayat ke 40 tersebut sampai selesesai."
"Subhanallah...kamu hapal Surat An-Naba' dengan sempurna nak," begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya.
Para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya.
Lalu pak Arief bertanya kepada Umar, "Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur'an dan membacakannya di acara ini nak, Sementara teman-temanmu untuk kebolehan yang lain?" begitu tanya pak Arief penasaran.
"Begini pak guru, waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak, Bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW."
"Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Kedua orangtuanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an," (H.R. Al-Hakim).
"Paka guru, saya ingin mempersembahkan "Jubah Kemuliaan" kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak, sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.."
Semua orang terkesima dan tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 tahun tersebut..
Ditengah suasana hening tersebut, tiba-tiba terdengar teriakan "Allahu Akbar!" dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung.
Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan tergopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, besimpuh sambil memeluk kaki anaknya.
"Ampuun nak...maafkan ayah yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi mengajarimu membaca Al Qur'an," ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya.
"Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak, ternyata kamu malah memikirkan "Kemuliaan ayah" di akherat kelak. Ayah maluuu nak" ujar sang ayah sAmbil menangis tersedu-sedu.
Semua jamaah put terpana, dan juga mulai meneteskan air matanya.
Diantara jama'ah pun bahkan ada yang tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru.
Mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada anaknya, mungkin menyesal karena tidak mengajari anaknya membaca Al-Qur'an.
Atau merasa berdosa karena malas membaca Al Qur'an yang hanya tergeletak di rak bukunya. Wallahu 'alam bish shawab.
Baca: Buka Lowongan Kerja dengan Gaji Sangat Menggiurkan, Tapi Tak Ada Yang Melamar, Alasannya
Baca: PSK ini Tertangkap Basah Pakai Belut Biar Bisa Dianggap Tetap Perawan, Caranya Bikin Jijik
Baca: Wanita ini Minta Izin Tinggal di Rumah Bidan, Saat Tidur Ia kaget Tubuhnya Ternyata Diraba Sosok ini
Baca: Waduh! Sindir Suami Baru Mantan Istrinya, Daus Mini Justru Dapat Komentar Pedas ini di Instagram
Baca: Setiap Selfie, Wanita ini Tutup Sebelah Wajahnya dengan Tangan, Ternyata Alasnanya Bikin Sedih
