Pria Ini Temukan 'Makhluk Aneh' Tersangkut di Kail Pancingnya, Saat Diangkat Malah Bikin Merinding!

Baru-baru ini seorang netizen nge-share di sosial media bahwa ia pergi mancing tengah malam dan tidak disangka ia menemukan lubang di sisi kolam

Penulis: pairat | Editor: pairat
istimewa

SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini seorang netizen membagikan kisahnya di sosial media ketika ia pergi memancing.

Saat pergi mancing di tengah malam, pria ini sempat kaget saat menemukan sebuah lubang di sisi kolam tempat ia memancing

Lebih parahnya lagi, saat dilihat, ia seolah melihat ada kepala seorang wanita di dalamnya.

"Bikin bulu kuduk merinding aja!

Aku cumapengen mancing!" tulisnya.

mancing
(Istimewa)

Dapat terlihat di foto, ada sesosok wajah pucat mirip seorang wanita berada di sekitar tumpukan sampah di sekitarnya.

Sepertinya ada yang sengaja membuang benda tersebut.

mancing
(Istimewa)

Sang pria yang tak diketahui identitasnya ini kemudian memberanikan diri untuk melihat.

Uuntung saja akhirnya ia menemukan kebenaran di balik benda yang ia lihat tersebut.

Baca: 4 Mitos Mengerikan di Balik Keranda Mayat, Berani Baca Jangan Sampai Terbawa Mimpi, Bahaya!

mancing
(Istimewa)

Setelah dilihat lebih dekat, ternyata benda ini bukan mayat wanita seperti dikira sebelumnya.

Benda ini ternyata adalah sebuah manekin/patung yang sengaja di buang seseorang ke dalam sumur tersebut.

Ada-ada aja yah, kalau kamu yang melihat barang itu tengah malam, apa yang akan kamu lakukan? (sripo/ira)

---

Pulang Melaut Nelayan ini Curiga dengan Jaringnya, Saat Diperiksa Muncul Sesuatu yang Mengejutkan

Para nelayan ini kaget bukan kepalang setelah melihat sosok mayat seorang pria ikut tersangkut di jaring mereka.
Para nelayan ini kaget bukan kepalang setelah melihat sosok mayat seorang pria ikut tersangkut di jaring mereka. (Net)

SRIPOKU.COM, MALAYSIA -- Nelayan kerap mempertaruhkan nyawa pergi melaut bahkan ketika matahari belum menunjukkan cahayanya.

Tak jarang, nelayan bahkan sampai menghbiaskan waktu beberap ahari di laut bahkan sampai tak pulang, hanya demi bisa menangkap banyak ikan sekaligus mencari nafkah bagi anak dan istri yang menunggunya di rumah.

Ketika pulang ke rumah, kapal yang ditumpangi biasanya akan di berlabuh di pinggir pantai.

Saat sudah berlabuh, para nelayan yang biasanya pergi berkelompok akan menyusun hasil tangkapannya serta menghitung harga dan keuntungan yang nantinya akan dibagi bersama-sama.

Ada banyak jenis hewan laut yang kerap ditangkap nelayan, ada kepiting, ikan, cumi-cumi, atau udang.

Akan tetapi, apa yang ditangkap beberapa nelayan Malaysia belum lama ini justru membuat mereka jauh lebih syok.

BUkannya ikan yang mereka tangkap, mereka justru kaget bukan kepalang ketika melihat di jaring mereka, sesosok mayat pria nyangkut di jaring tersebut.

Setelah diperiksa pihak berwajab, mayat pria tersebut berhasil diketahui identitasnya.

Pria tersebut bernama Zhe Liu dan berusia 31 tahun.

Pria berkebangsaan Cina ini terakhir diketahui berangkat ke sebuah pulau resort bernama Perhentian Island Resort, Pulau Perhentian Besar, bersama beberapa orang anggota keluarganya.

Mayat Zhe berhasil diidentifikasi polisi berkat adanya tatto di bagian dadanya.

"Hasil pemeriksaan menyebutkan jika Zhe Liu dan kelompoknya awalnya menginap di Awana Resort di pulau tersebut.

Sebelum insiden ditemukannya jasad Zhe Liu, pria malang ini diketahui sedang snorkeling sendirian.

Saat Zhe snorkeling seorang diri, teman-teman beserta istrinya justru diketahui sedang menyelam namun berada di lokasi yang berbeda," ujar Kepala Polisi Besut, Supt Mohd Zamri Mohd Rowi.

---

Ironis! Sopir Taxi Tewas Mengapung Seminggu di Sungai, Nelayan tak Mau Menolong karena Alasan Ini

Jasad Deng (kiri) dibiarkan mengapung, karena orangtuanya tak sanggup membayar uang yang diminta para nelayan. (Shanghaiist)

SRIPOKU.COM, CHINA --- Sekelompok nelayan dikabarkan menemukan sebuah jasad yang mengapung di Sungai Jinsha, di daerah tenggara Provinsi Sichuan, China pada minggu lalu.

Dikutip dari Shanghaiist (11/12/2015), namun, sebelum menyerahkan jasad tersebut pada pihak keluarga, para nelayan ini diketahui meminta uang kompensasi sebesar 18.000 Yuan (sekitar Rp 38.9 Juta) pada anggota keluarga dari jasad tersebut.

Meski mereka mampu mengenali jasad dari putranya tersebut, mereka tak mampu membayar uang tersebut, hingga akhirnya jasad putranya dibiarkan para nelayan mengambang di sungai selama beberapa hari.

Deng Shuchao, putra dari kedua orangtua tersebut, dilaporkan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari sebuah jembatan di Kota Panzhihua pada 30 November, karena masalah keuangan.

Ia berprofesi sebagai sopir taksi, dan beberapa hari sebelum mengakhiri hidupnya, ia mengatakan kepada kedua orangtuanya kalau ia tak sanggup membayar biaya pembaruan kontrak dari taksinya yang bernilai 6.000 Yuan (sekitar Rp 13 Juta), agar bisa ia gunakan kembali.

Tubuhnya ditemukan tiga hari kemudian setelah Deng melompat, namun jasadnya dibiarkan mengambang di air selama seminggu saat kedua orangtuanya berusaha untuk menegosiasikan masalah uang tersebut pada para nelayan.

Sang ayah mulanya menawarkan untuk memberi masing-masing nelayan sejumlah uang senilai 200 Yuan (sekitar Rp 1,3 Juta).

Namun tawaran ini ditolak karena para nelayan tersebut merasa kalau uang yang ditawarkan masih kurang.

Kedua orangtua dari Deng terus berusaha memohon, namun semua upaya mereka kepada para nelayan yang masih bersikeras tersebut selalu gagal.

Para nelayan yang serakah ini bersikeras kalau mereka berhak menerima uang setelah membantu kedua pasangan yang dirundung duka ini, karena menarik mayat dari sungai dianggap mendatangkan kesialan.

Akibat hal ini, jasad putra mereka akhirnya kembali dibiarkan mengapung di air sungai, dengan cara diikatkan di sebuah batu selama tiga hari.

Pengacara setempat, Jiang Jan, menanggapi hal ini dan menuturkan kalau meminta biaya kepada pasangan suami istri ini adalah hal yang wajar karena para nelayan ini tidak diwajibkan secara hukum untuk menolong.

Setelah kepolisian setempat ikut bernegosiasi, kedua pasangan ini akhirnya setuju untuk memberikan para nelayan ini uang sebesar 5.400 Yuan (sekitar Rp 12 Juta).

Ayah dari Deng mengatakan kalau ia terpaksa meminjam uang dari keluarganya agar bisa membayar permintaan nelayan tersebut.

Akhirnya, mereka pun dapat melakukan proses kremasi terhadap jasad putranya pada Kamis pagi (10/12/2015), dan kini tengah mempersiapkan proses pemakaman. (Sadam, Sumber : Shanghaiist/Mary DeMay)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved