Kecemasan Listrik Bakal tidak Stabil Usai Ramadhan tak Terjadi
Antisipasi yang dilakukan ini mengacu dari persiapan tahun lalu. Pemakaian listrik selalu mencapai puncaknya ketika puasa dan lebaran tiba.
Penulis: Refli Permana | Editor: Tarso
SRIPOKU,COM, PALEMBANG -- Cuaca panas yang sudah dirasakan sejumlah masyarakat Palembang sejak akhir puasa hingga tibanya lebaran dicemaskan membuat listrik tidak stabil.
Namun, begitu lebaran tiba, kecemasan tersebut tak terbukti dengan stabilnya listrik di saat hujan masih belum turun.
Dikatakan Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB), Lilik Indra Purnomo, stabilnya listrik di dua hari lebaran tahun ini tak terlepas dari persiapan yang sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Persiapan yang dilakukan bertujuan supaya masyarakat Palembang bisa nyaman merayakan lebaran dengan pasokan listrik yang stabil sehingga tidak terganggu dengan faktor padamnya listrik.
"Persiapan sudah kita lakukan sejak masih puasa hingga 10 hari menjelang lebaran tiba. Syukur, kita semua bisa merasakan manfaat dari persiapan tersebut dengan stabilnya listrik di dua hari lebaran ini," kata Lilik, Senin (26/6).
Adapun persiapan yang sudah dilakukan, beber Lilik, meliputi dua hal, yakni pemeliharaan aksesoris listrik dan pemelihraan pohon dan ranting.
Pemeliharaan aksesoris meliputi pemeriksaan terhadap sejumlah gardu induk yang mengalirkan liatrik di Palembang.
Di wilayah Palembang, ada empat rayon yang difokuskan untuk dilakukan pemeliharaan, yakni rayon Kenten, Sukarami, Ampera, dan Mariana.
Sedangkan untuk pemeliharaan kedua, lanjut Lilik, meliputi pemangkasan pohon atau ranting. Pemeliharaan ini diprioritaskan dilakukan di kawasan yang keberadaan kabel sudah tertutupi ranting yang panjang.
Pemeliharaan dilakukan supaya pohon dan ranting tersebut tidak merusak kabel apabila nantinya ada angin kencang.
Cuaca pun sudah diantisipasi oleh pihak PLN. Dikatakan Lilik, menyikapi hujan yang sudah lama tak turun, pihaknya memanfaatkan pembangkit listrik yang lain untuk menutupi pasokan air yang debitnya berkurang karena tidak turunnya hujan.
Dengan dipakainya pembangkit listrik tenaga uap dan gas maka kekurangan debit air tak dirasakan dengan terus stabilnya listrik setidaknya hingga hari kedua lebaran tahun ini.
Masih dikatakan Lilik, antisipasi yang dilakukan ini mengacu dari persiapan tahun lalu. Pemakaian listrik selalu mencapai puncaknya ketika puasa dan lebaran tiba.
Sebab itulah dilakukan beberapa antisipasi supaya masyarakat bisa menikmati lebaran dengan nyaman, terlebih dengan cuaca panas yang menyelimuti Palembamg setidaknya dalam sepekan terakhir.
"Tentunya beragan persiapan ini akan terus kita pertahankan dan dimaksimalkan karena menjelang momen Asian Games. Dan juga untuk antisipasi mengalirkan listrik ke stasiun-stasiun Light Rail Transit apabila nantinya sudah beraksi," kata Lilik.