Awas Jangan Dilakukan, Ini 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menyambut Lebaran

Hari ini merupakan hari terakhir di bulan Ramadan. Artinya malam nanti semua akan bertakbir menyambur datangnya hari Raya Idul Fitri. Semua umat Mus

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
ist
ilustrasi 

SRIPOKU.COM--Hari ini merupakan hari terakhir di bulan Ramadan. Artinya malam nanti semua akan bertakbir menyambur datangnya hari Raya Idul Fitri. 

Semua umat Muslim sudah begitu gembira menyambut hari 'kemenangan' ini. 

Mulai dari melakukan rangkaian persiapan dari pakaian, makanan sampai bersih-bersih rumah dilakukan. 

Sayangnya, meski menjadi rutinitas yang sering dilakukan setiap tahun. 

Masih saja ada yang melakukan kesalahan saat menyambut lebaran. 

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTIMEWA)

Ketika lebaran tiba, semua muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Namun jika diteliti lagi, ternyata banyak kesalahan yang dilaksanakan oleh orang-orang disekeliling kita ketika merayakan moment lebaran.

Penasaran, apa sajakah kesalahan yang sering dilakukan saat lebaran, Ini 7 kesalahan saat menyambut lebaran. 

1. Belanja Berlebihan

Masjid sepi pasar swalayan ramai, menjadi fenomena menjelang lebaran.

Semua seakan berlomba membeli sebanyak mungkin kebutuhan di hari raya. 

Salah satu tenant yang ramai oleh pengunjung Palembang Indah Mall di event RAMADHAN MIDNIGHT SALE.
Salah satu tenant yang ramai oleh pengunjung Palembang Indah Mall di event RAMADHAN MIDNIGHT SALE. (SRIPOKU.COM/RAHMALIYAH)

Berbelanja tidak dilarang, namun jika berlebihan tentulah tidak baik.

Ingat, berapapun rupiah yang kita keluarkan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah, karena itu hindari berlebihan ketika belanja.

2. Begadang saat malam ‘Iedul Fitri.

Bahagia menyambut hari raya iedul fitri adalah hal yang wajar, namun bukan berarti Anda harus begadang semalaman demi kegiatan yang tidak bermanfaat, misalnya : konvoi di jalanan, membunyikan petasan / kembang api, dan lain sebagainya.

Barongsai Takbiran Juga
Barongsai Takbiran Juga (SRIPOKU.COM/IGUN)

Begadang tidak hanya merugikan kesehatan, tapi juga membuat Anda sulit bangun pada waktu subuh dan sholat ‘Ied.

3. Pamer harta/kecantikan

Lebaran harusnya dimanfaatkan untuk membersihkan hati dan saling menyambung tali silaturrahmi.

Sayangnya sebagian orang justru berperilaku “jor- joran”
dalam berpenampilan, sehingga kesan pamer harta/kecantikan tidak bisa dihindarkan lagi.

Fashion Cewek Bertubuh Mungil.
Fashion Cewek Bertubuh Mungil. (Internet)

Yuk sambut lebaran dengan hati yang bersih dan buang segala sifat buruk keduniaan. (Tabbaruj dan Ikhtilat, kesalahan muslimah yang tidak disadari)

4. Membunyikan petasan untuk menyambut lebaran

Suka cita menyambut lebaran harusnya dilampiaskan dengan kegiatan positif, sayangnya ada sebagian yang melampiaskan dengan sesuatu yang menimbulkan mudharat, misalnya : membunyikan petasan raksasa.

Menyalakan petasan termasuk perbuatan menghambur-hamburkan harta, padahal harta yang kita belanjakan akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.

Petugas mengamankan kardus berisi petasan dalam razia di Jalan Sentot Ali Basah 17 Ilir Palembang, Selasa (23/6/2015).
Petugas mengamankan kardus berisi petasan dalam razia di Jalan Sentot Ali Basah 17 Ilir Palembang, Selasa (23/6/2015). (SRIPOKU.COM/YANDI TRIANSYAH)

Selain itu, menyalakan petasan juga mengganggu orang lain. Sudah banyak kecelakaan akibat petasan, karena itu lebih baik menghindarinya.

5. Berjabat tangan dengan orang yang bukan mahrom

Silaturrahmi seringkali diiringi dengan kebiasaan berjabat tangan. Padahal jabat tangan terhadap orang yang bukan muhrimnya sangat diharamkan dalam islam.

ilustrasi
ilustrasi (ist)

Sebagaimana dalam hadits Rasululloh shollallohu’alaihi wa sallam, “Sungguh, seandainya kepala kalian ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh wanita yang tidak halal dia sentuh.” (lihat Silsilah Al Ahadits As Shohihah 226) (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

6. Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya ‘Ied

Ziarah kubur tidaklah dilarang, bahkan bisa dilakukan kapan saja, karena mengingat kematian termasuk perbuatan yang dapat melembutkan hati.

Sejumlah warga yang ziarah makam pada lebaran hari kedua di TPU Kamboja Palembang, Sabtu (18/7/2015).
Sejumlah warga yang ziarah makam pada lebaran hari kedua di TPU Kamboja Palembang, Sabtu (18/7/2015). (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

Tapi mengkhususkan hari raya Ied untuk berziarah tentu saja tidak benar, karena memang tidak ada tuntunannya dalam AL Quran maupun hadits.

7. Ritual khusus dalam menyambut ramadan

Segala sesuatu jika tidak ada dasarnya di dalam Al Quran maupun hadits tentulah tidak perlu kita amalkan.

Sayangnya ada sebagian orang yang menyambut lebaran dengan berbagai ritual khusus yang jauh dari syariát.

Fitriana Ritual Satrio Piningit yang digelar warga Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Kamis (12/6/2014).
Fitriana Ritual Satrio Piningit yang digelar warga Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Kamis (12/6/2014). (KOMPAS.com/Ika)

Bagaimana mungkin ramadan menjadi berkah jika disambut dengan ritual yang mendatangkan murka Allah SWT?

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved