Curiga Ada Suara Desahan, Pria Ini Kaget Saat Dobrak Kamar Lihat Pacar dan Pamannya Gituan

Pada Malam Tahun Baru 2015, dia menghabiskan malam di sebuah pesta di rumah yang dia bagi dengan keponakannya dan pacarnya. Keponakan Mattson meningg

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
dailymail

SRIPOKU.COM--Wanita sering kali menjadi korban pemerkosaan.

Mirisnyanya, kebanyakan tindakan kekerasan itu terjadi oleh orang terdekat.

Bahkan berdasarkan data hampir 7 juta wanita pernah mengalami pelecehan seksual.

Lingkungan, gaya hidup serta latar belakang seringkali menjadi penyebab mengapa pemerkosaan terjadi.

Seperti kisah yang dilansir dari dailymail berikut ini.

perkosaan
perkosaan ()

Seorang wanita nyaris saja menjadi korban pemerkosaan oleh paman pacarnya sendiri.

Pria yang ada di foto tersebut adalah William L. Mattson yang berusia 54 tahun.

Pada Malam Tahun Baru 2015, dia menghabiskan malam di sebuah pesta di rumah yang dia bagi dengan keponakannya dan pacarnya.

Keponakan Mattson meninggalkan pesta untuk sementara waktu, dan ketika kembali, ia mendengar suara erangan datang dari dalam kamar tidur pacarnya.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Dia segera menendang pintu dan menemukan pamannya terbaring di atas pacarnya.

Dia telanjang, sementara pamannya masih memakai baju.

Saat itu pacarnya terlihat berontak.

Keponakannya marah dan meninju pamannya berulang kali sampai pria yang lebih tua itu kehabisan rumah.

Ketika polisi tiba, pamannya Mattson mengklaim bahwa dia tidak bersalah dan bahwa yang terjadi secara kebetulan dan ia mengikuti naluri saja.

Tapi itu dibantah telak olh gadis tersebut.

Setelah Mattson menyerahkan kisahnya kepada polisi, keponakannya menyerangnya lagi.

Matson babak belur
Matson babak belur ()

Namun, beberapa orang berpikir bahwa tindakan keponakan tersebut harus dihapuskan sebagai pembelaan diri.

Pemerkosaan sama sekali tidak dapat diterima.

Jika itu terjadi pada kalian, ada suara erangan di kamar tidur kalian apa yang kalian lakukan.

Mungkin sama dengan yang dilakukan pria ini.

Tapi sayangnya, karena ia memukuli pamannya hingga babak belur pria ini harus berurusan dengan polisi.

Meski pamannya juga dijebloskan ke balik jeruji besi, tapi pria ini tidak bisa lolos begitu saja walaupun apa yang ia lakukan hanyalah menyelamatkan kekasihnya.

5 Pemicu Maraknya Tindak Pemerkosaan

Pemerkosaan sering kali terjadi oleh orang terdekat. Tapi ada 5 pemicu mengapa pemerkosaan terjadi.  Berikut ulasan Sripo.

1. Kekuasaan

Pemerkosaan dipicu oleh adanya need of power atau kebutuhan akan kekuasaan terhadap seorang wanita.

Untuk menunjukkan bahwa dirinya berkuasa, mereka melakukan segala cara, termasuk pemerkosaan.

2. Ketidakmatangan Individu

Dalam beberapa kasus, ketidakmatangan individu menjadi penyebab meningkatnya tindak pemerkosaan.

Ketidakmatangan ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan soal tindak kekerasan seksual. Faktor lingkungan juga turut menyumbang kurang terbentuknya kematangan individu ini.

3. Perceraian

Ada lebih dari 300 ribu kasus perceraian terjadi di Indonesia.

Pasangan suami istri yang memutuskan bercerai umumnya disebabkan karena kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga.

4. Kasus yang dilema

Tak sedikit korban pemerkosaan yang memilih bungkam.

Ini sebabnya, pemerkosaan disebut sebagai kasus dilematis.

"Hanya sekitar 30 persen korban pemerkosaan yang berani melaporkan kejadian kekerasan seksual yang menimpanya. Dengan kata lain, hingga saat ini belum ada satuan data statistik pasti yang menunjukkan berapa banyak jumlah korban pemerkosaan," ujar Alissa.

5. Rendahnya kualitas seseorang

Masih ingat dengan pernyataan calon Hakim Agung Daming Sanusi ? Menurutnya pernyataan ini hanya lelucon semata. Namun sayang di mata psikolog ini menjadi bukti paling dasar tentang kualitas diri seseorang.

"Semua orang yang mengolok tindak pemerkosaan artinya mereka menista korban pemerkosaan," kata Alissa.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved